Headlines
Loading...
Oleh. Efa Tri Yudiana

Entah saat itu bulan berapa saya bergabung dengan SSCQ, mungkin sekitar satu tahun lebih. Dan Ramadan kali ini istimewa bagiku, karena bisa bersama SSCQ menjalankan amanah serta tugas yang sangat bermanfaat.

Sedikit cerita yang ingin saya tuangkan di sini adalah waktu awal saya bergabung dan ragu-ragu untuk menulis. Alhamdulillah saya bisa  tumbuh dan berkembang di SSCQ. Dulu  saya tidak bisa menulis dan saya tidak bisa apa-apa. Tetapi di sini saya belajar menulis, bahkan waktu saya tersibukkan dengan itu. .

Saya bersyukur. Meski tulisan saya masih jauh dari kata bagus, hal yang mendorong saya untuk tetap berada di sini adalah di SSCQ saya dirangkul, disemangati dan diajari sehingga tumbuhlah rasa percaya diri saya.

Ada yang pernah mengatakan bahwa semua itu punya awal, jika kita tidak mau mengambil langkah awal ini kita tidak mungkin bisa melangkah lebih jauh lagi. Maka, niatkanlah menulis untuk berbagi ilmu dan untuk mencerahkan umat.

Kemudian saya merenung dan berpikir, apakah layak tulisan saya diposting di media sosial. Banyak sekali pertimbangan waktu itu.
Hingga saya teringat pada sebuah hadis dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ta’ala ‘anhu, bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بَÙ„ِّغُوا عَÙ†ِّÙ‰ ÙˆَÙ„َÙˆْ آيَØ©ً

Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)

Hadis di atas berarti tidak ada syarat harus sempurna dulu untuk berbagi ilmu. Dari sinilah saya mulai memberanikan diri menulis meski masih acak-acakan.

Pada Ramadan 1445 H ini banyak sekali challenge menulis di SSCQ . Alhamdulillah senang bisa mengikuti meskipun tulisan saya belum sebagus dan sebanyak yang lainnya. Lebih istimewanya lagi bersama SSCQ berkesempatan menuliskan ayat-ayat pilihan. 
Ternyata beda sekali ketika kita hanya membaca saja, tapi ketika disertai menulis saya tidak bisa berkata-kata. Bahkan sering kali menulis sambil bercucuran air mata, karena rasa takut kepada Allah semakin besar. Juga mengena sekali di hati dan tidak mudah lupa. 
Sebagaimana hadis Rasulullah saw., 
Abdullah bin ‘Amr dan Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قيِّدُوا العِلمَ بالكِتابِ

Jagalah ilmu dengan menulis.” (Shahih Al-Jami’, no.4434. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih).

Yang dimaksud qayyidul ‘ilma adalah kuatkan dan hafalkan serta jaga jangan sampai lepas. Ilmu jika terus didengar, hati akan sulit mengingatnya. Ilmu itu diikat lalu dijaga. Jika hati sering lupa, ilmu itu perlahan-lahan akan hilang. Itulah sebabnya kenapa penting untuk mencatat. Allah pun telah mengajarkan kepada hamba-Nya untuk mencatat karena itu bermaslahat untuk mereka. 

Sekarang jadi punya tujuan menulis yang jelas, selain untuk menjaga ilmu dan pengingat diri, berharap secuil tulisan saya bisa meninggalkan jejak kebaikan dan bermanfaat bagi orang banyak. 

Ke depannya semoga Allah beri kemudahan, dan keistikamahan menulis untuk menyampaikan indahnya Islam. Aamiin.

Malang, 09 April 2024

Baca juga:

0 Comments: