Headlines
Loading...
Oleh. Dewi Mujiasih 

Ramadan adalah bulan penuh berkah dan selalu dirindukan banyak orang, termasuk oleh diriku, hamba yang penuh dosa. Jika mengingat Ramadan, maka ada banyak sekali kenangan yang membekas di dalam hati, aku selalu teringat dan merindukannya. 

Sejak SMA, aku mengenal Islam kafah, pemahaman yang telah mengubah hidupku menjadi pribadi yang lebih bermakna. Dahulu diriku ibarat si cupu yang pemalu, tidak pernah keluar rumah kalau tidak dengan orang tua, tidak pandai bergaul, dan hanya memiliki sedikit teman. Hingga akhirnya hidupku berubah seratus delapan puluh derajat sejak mengenal Islam.

Sungguh, aku sangat bersyukur telah mengenal Islam lebih dalam. Jika tidak, aku tidak bisa membayangkan diriku akan menjadi seperti apa? Mungkin kehilangan jati diri sebagai muslimah, hedonis, sekuler, dan liberal. Bisa dikatakan rasanya hidup seperti tidak ada artinya. Namun, sejak mengenal Islam lebih jauh, imanku semakin kokoh dan hidup semakin indah. 

Islam adalah agama yang indah tapi keindahannya tidak akan sampai kepada kita, jika tidak berbagi ilmu. Diriku yang berubah karena berorganisasi dan dididik oleh ustaz dan ustazah. Salah satu ustazahku, Allah Swt. pertemukan kembali di komunitas Sahabat Surga Cinta Qur'an (SSCQ). Gurundaku yang selalu mendorongku untuk selalu ber'amar makruf nahi mungkar.

Gurunda selalu mendorongku untuk berkiprah di masyarakat dan lingkungan sekitarku. Tidak sungkan-sungkan, beliau sering "menjerumuskanku" ke jalan yang benar,  termasuk ketika Ramada. Setiap sore aku disuruh mengisi kajian remaja di sebuah radio lokal di desaku. Gurunda selalu mendidik dan mendampingiku. 

Maka, di setiap Ramadan, aku selalu merasakan kerinduan yang mendalam, teringat gurundaku dan teman-teman seorganisasi. Saat Ramadan tiba, kami semua  sibuk membersamai adik-adik SMP dan SMA di sekitar Kota Batu. Hal yang paling indah bagiku adalah saat kami bisa berbagi ilmu dan menyampaikan indahnya Islam.

Semua itu tidaklah instan, semua berproses belajar dan mengajar. Teringat dahulu saat mengaji kami digembleng bergantian menjadi MC, dan mengulas hasil mengaji pekan kemarin. Dari situlah kami belajar banyak hal, tidak hanya mengaji tetapi kami sekaligus juga belajar publik speaking.

Indahnya Islam sampai kepada kita karena ada yang menyampaikannya. Dan Islam tidak akan sampai kepada seseorang jika kita tidak menyampaikannya. Menyampaikan Islam adalah kewajiban kita semua. Sabda Rasulullah saw., "Balighu anni walau ayat."  Artinya, sampaikanlah walau satu ayat.

 Kami bukan orang yang sempurna tetapi saat kami belajar, kami selalu menyampaikan indahnya Islam walaupun hanya satu ayat. Jika yang kami tahu satu ayat maka yang disampaikan satu ayat tersebut, jika tidak tahu itu artinya kami harus terus menuntut ilmu. Hadis di atas selalu menjadi motivasi kami untuk terus berjalan menempa diri dan belajar menjadi umat yang terbaik.

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, yang menyeru kepada kebaikan dan melarang kemungkaran, dan beriman kepada Allah, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." (QS. Ali-Imran 110).

"Kuntum khoiroh ummat" (umat terbaik) adalah beriman kepada Allah dan ber'amar makruf nahi mungkar. Allah Swt. memberi tahu bahwa ber'amar makruf nahi mungkar adalah pilihan yang baik menurut Allah, lalu apakah kita masih meragukannya jika Allah telah menuliskan di kitab-Nya? Sedangkan Allah akan menolong hamba-Nya yang menolong agama-Nya. 

Amar Makruf nahi mungkar memerlukan ilmu. Kewajiban menuntut ilmu berlaku bagi setiap orang, baik muslim maupun muslimah. Semua sama di hadapan Allah Swt., yang membedakan hanya takwanya saja. Ketakwaan seseorang akan menentukan amal perbuatannya. Dengan kata lain keterikatan kita dengan Allah (idrak sillah billah) akan menuntun seseorang untuk berperilaku sesuai dengan tuntunan syariat-Nya.

Bersyukur kegiatan di bulan Ramadan itu masih berlanjut sampai sekarang. Semoga bulan yang penuh berkah ini menjadi titik hijrahku untuk terus belajar dan menyampaikan indahnya Islam. Amin. 

Klaten, 2 Maret 2024

Baca juga:

0 Comments: