Challenge Motivasi
Oleh. Neni Arini
Keistikamahan dan keteguhan ibarat dua kata yang mengandung sumber kekuatan. Keistikamahan merupakan sikap teguh dalam sebuah pendirian, keimanan, keislaman dalam menghadapi segala tantangan dan rintangan. Dan orang yang selalu istikamah, menyadari diri sepenuhnya akan sebuah konsekuensi. Sehingga mendorong dirinya berada dalam sebuah aktivitas yang terus-menerus dilakukannya secara konsisten.
Seorang hamba yang istikamah memiliki kekuatan diri yang tidak mudah tergoyahkan. Ibarat sebuah batu karang, dia tidak akan tergeser oleh ombak lautan yang menghantamnya.
Rasulullah bersabda: "Katakanlah: saya beriman kepada Allah, kemudian istikamahlah!” [HR. Muslim].
Iman yang sempurna akan terlihat dari hati, lisan dan amal perbuatan. Dikatakan beriman ketika kita mampu istikamah akan ketiga hal tersebut. Seorang hamba yang istikamah akan selalu menjaga kesucian hatinya, kebenaran perkataannya, dan kesesuaian perbuatannya dengan ajaran Islam. Dia akan berusaha hidup di jalan yang benar, jalan lurus yang Allah tunjukkan.
Imam Al Ghazali mengatakan “Apabila iman telah menyatu jiwa, hanya Allah yang paling berkuasa." Ketika Allah sudah menjadi penguasa di dalam hati dan jiwa raga kita, maka kita sebagai hamba-Nya akan menjadi seorang pengabdi yang setia akan semua perintah yang diberikan-Nya. Tidak akan sanggup menolak justru akan berusaha menjadi abdi-abdi terbaik-Nya.
Tak sedikit seorang mukmin di zaman sekarang ini, banyak yang tergoda keimanannya. Jika tidak memiliki istikamah, kita mudah tergerus oleh arus kehidupan yang serba boleh tanpa menjadikan Al Qur'an sebagai standar hidupnya. Tak sedikit para muslimah melepaskan hijabnya akan sebuah pekerjaan. Tak sedikit pula seorang karyawan melupakan kewajiban salatnya demi sebuah pekerjaan.
Rasulullah saw. sering menasehati kita agar menjadi orang yang senantiasa memiliki pendirian teguh akan agamanya. Seorang muslim yang memiliki harga diri, pasti dirinya berani dalam menyampaikan kebenaran, sekalipun kebenaran yang disampaikannya akan terjadi penolakan dan kepahitan sekalipun. Ia siap menerima konsekuensi dari apa yang disampaikannya, sekalipun itu cercaan dan hinaan.
Kekuatan jiwa seorang muslim, terletak pada kuat dan tidaknya keyakinan yang dipegangnya. Jika akidahnya teguh, kuat pula jiwanya. Tetapi jika akidahnya lemah, lemah pula jiwanya. Ia tinggi karena menghubungkan dirinya kepada Allah Yang Maha segala-Nya.
Rasulullah melarang orang Muslim tak memiliki pendirian. Seorang muslim harus memiliki prinsip hidup yang dipeganginya secara benar. Seorang muslim sejati akan tetap istikamah dan amanah, meski seluruh lingkungannya tercemar. Akan tetapi ia tetap teguh dengan iman dan ketakwaan yang dimilikinya.
Jadilah pribadi yang teguh akan sebuah pendirian agar senantiasa berada dalam naungan Allah. Iman adalah sumber energi yang senantiasa memberikan kekuatan yang tidak ada habis-habisnya. Iman adalah gelora yang mengalirkan inspirasi kepada akal pikiran, sehingga lahirlah mata hati. Sebuah pandangan yang dilandasi oleh kesempurnaan ilmu dan keutuhan keyakinan.
Iman adalah cahaya yang menerangi dan melapangkan jiwa kita, dan melahirkan takwa. Iman adalah bekal yang menjalar di seluruh bagian tubuh agar kita senantiasa berada di jalan-Nya. Sebuah jalan yang menunjukkan kepada kemenangan kebenaran atas kebatilan, keadilan atas kezaliman, kekuatan jiwa atas kelemahan. Dengan Iman hati kita menjadi tentram, perasaan terkontrol dengan sangat baik dan menjadi kekuatan tekad dalam menggerakkan raga.
Wallahualam bissawab.
Baca juga:

0 Comments: