Challenge Motivasi
Oleh. Neni Arini
Ketika kita mendengarkan kata kesatria yang terlintas dalam pikiran adalah sosok pemberani yang selalu berada di garda terdepan dalam membela kebenaran.
Kesatria dalam Islam bukanlah orang yang paling banyak membunuh, bukan pula yang paling kejam, bukan pula yang paling kuat dan identik dengan peperangan. Tapi kesatria adalah orang yang mengetahui dengan benar, untuk apa dia melakukan semua hal dalam hidup. Semua amalannya sesuai dengan visi misi dalam hidupnya.
Orang yang berjiwa kesatria akan lebih mengetahui sebab yang sangat jelas, alasan yang tepat serta memiliki sifat jujur, amanah, penuh kasih sayang, pemberani, tangguh, kuat, lembut dalam bertutur kata dan tajam dalam berpikir.
Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya pintu-pintu surga itu di bawah naungan pedang". (H.R. Tirmidzi)
Hadis tersebut menjadi sebuah penguat bahwa jihad adalah salah satu jalan untuk menuju surga. Dan menjadi spirit agar kita tidak mudah gentar dalam menghadapi musuh-musuh Islam.
Allah menjanjikan surga bagi hamba-Nya yang berjuang dalam menegakkan kalimat-kalimat tauhid. Para kesatria tidak akan pantang menyerah atau bahkan mereka rela ketika upaya terbaiknya tidak dilihat oleh siapapun. Niatnya lillah demi mencari rida-Nya.
Hamba Allah yang memiliki jiwa kesatria akan memiliki keberanian, kesabaran, dan semangat yang mendorong para kesatria untuk menegakkan agama Allah di berbagai belahan bumi. Jiwa raga dipertaruhkannya untuk kemuliaan Islam.
Orang-orang yang berjiwa kesatria akan menjadikan kesulitan sebagai sebuah tantangan yang dapat ditaklukkan, tidak terbuai akan kenikmatan yang membawa mereka pada kehinaan.
Orang-orang yang berjiwa kesatria akan mencintai saudara sesama muslim dalam iman, membela harta, darah dan kehormatan kaum muslimin dengan cara-cara yang Allah perintahkan. Bukankah seorang muslim itu ibarat satu tubuh? Ketika saudaranya merasa sakit maka tubuh yang lain pun ikut merasakan sakit.
Untuk itu pererat silah ukhuwah di antara sesama muslim agar Islam segera bangkit kembali. Didik para generasi bangsa agar mereka memiliki kepekaan dan kepedulian agar mampu merumuskan solusi yang tepat serta menyusun langkah yang diperlukan.
Jangan sampai para generasi muslim ini tumbuh menjadi generasi yang tak acuh, tidak peduli terhadap saudaranya sendiri. Padahal di pundak merekalah, kelak akan menjadi pemimpin dunia. Para generasi inilah yang akan mewarisi perjuangan kita saat ini dan melanjutkannya sampai Islam kembali tegak di muka bumi dan menggapai kemenangan.
Wallahualam bissawab.
Baca juga:

0 Comments: