Headlines
Loading...
Challenge Motivasi 

Oleh. Ummu Irul

Tatkala cinta telah merasuki sukma, rintangan seluas samudera pun dilaluinya.
Tatkala cinta sudah berbicara, tak ada kata menyerah untuk menggapainya. Demi cinta, apapun yang menghalangi akan dihadapi dengan gagahnya. Rawe-rawe rantas, malang- malang putung

Telah jamak diketahui bahwa, para sahabat Rasulullah adalah orang-orang yang luar biasa kekuatannya, iman maupun fisiknya. Beliau-beliau telah menjadi teladan dalam pembuktian cintanya kepada yang dicintai (Allah dan Rasulnya).

Kita ambil contoh sahabat Rasulullah saw, yang tak asing bagi kita semua, yakni Bilal bin Rabbah. Sungguh kisah yang sangat heroik, yang telah ditunjukkan oleh Sang Pemilik terompah di surga ini. Beliau RA, telah  menunjukkan betapa kuatnya fisik maupun mental/keimanan beliau tatkala menghadapi siksaan tuannya, Umayyah bin Khalaf yang bengis dan mata duitan itu. Kekuatan itu di dapat dari rasa cinta yang telah kokoh terpatri dalam dadanya kepada Allah dan Rasul-Nya, hingga bisa mengalahkan penyiksaan yang dilakukan oleh tuannya beserta algojo-algojonya.

Kekuatan apalagi yang bisa menjadikan tubuh manusia biasa kok bisa bertahan dengan penyiksaan yang bertubi-tubi dan luar biasa itu, selain keimanan, kecintaan kepada apa yang dititahkan Allah dan Rasul-Nya? Di luar itu? Pasti akan tumbang.

Bayangkan! Bilal bin Rabbah, ditindihi batu dan dipanggang di padang pasir yang sangat panas. Sedangkan kita tahu Mekkah itu hingga hari ini cuacanya sangat ekstrim ( jika panas sangat panas, mencapai 45 derajat sedangkan jika musim dingin, sangatlah dingin mencapai minus derajat).

Belum cukup sampai di situ, jika sore hari masih harus diseret keliling kampung, dilanjutkan malam harinya dicambuk berkali-kali hingga sang algojo-pun  merasa capek. Bagaimana dengan sang hero kita ini?
Beliau dengan penuh keyakinan dan kekuatan tetap melantunkan kata, "Ahad, Ahad, Ahad ..."
Masyaa Allah, kecintaan beliau kepada Yang Maha Esa telah memunculkan kekuatan yang sangat dahsyat.

Dari kekuatan cinta beliau kepada Allah ini maka, Rasulullah telah memberi kabar gembira kepada Bilal bin Rabbah ra., melalui sabdanya, 

يَا بِلاَلُ بِمَ سَبَقْتَنِى إِلَى الْجَنَّةِ مَا دَخَلْتُ الْجَنَّةَ قَطُّ إِلاَّ سَمِعْتُ خَشْخَشَتَكَ أَمَامِى دَخَلْتُ الْبَارِحَةَ الْجَنَّةَ فَسَمِعْتُ خَشْخَشَتَكَ أَمَامِى. ...

Artinya: 
Wahai Bilal, kenapa engkau mendahuluiku masuk surga? Aku tidaklah masuk surga sama sekali melainkan aku mendengar suara sandalmu di hadapanku. Aku memasuki surga pada malam hari dan aku dengar suara sandalmu di hadapanku ... (H.R. Tirmidzi)

Masyaa Allah, sungguh cinta bisa membuat manusia sekuat itu. Kekuatan cinta, bisa meluluh lantakkan halangan apapun dihadapannya, termasuk kekejaman sang tuan yang tak kenal belas kasihan.

Semoga kita bisa belajar dari sahabat Rasulullah yang satu ini, Bilal bin Rabbah. Beliau dengan sekuat tenaga menggenggam dan memupuk rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan beliau paham tidak akan pernah merugi, mencintai keduanya, di dunia wal akhirah. Ini yang harus kita camkan dan kita kristalkan dalam dada kita. 
Semoga Allah munculkan dan kuatkan kecintaan yang mulia ini, yakni cinta kepada Allah dan Rasul-Nya hingga akhir masa. Aamiin. [YS]

Baca juga:

0 Comments: