Headlines
Loading...
Challenge Motivasi

Oleh. Eka Suryati 

Kebahagiaan merupakan tujuan yang ingin diraih setiap individu di dunia ini. Namun, kebahagiaan yang sesungguhnya bukan hanya terletak pada pencapaian materi atau kesenangan duniawi, melainkan lebih dalam lagi, yaitu pada pemahaman dan pengamalan ajaran agama yang hakiki. Dalam Islam, kebahagiaan hakiki tidak hanya mencakup kebahagiaan di dunia, tetapi juga di akhirat, yang merupakan tujuan akhir setiap umat Islam. Allah sebagai sumber kehidupan yang hakiki telah menurunkan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup, memberikan kita panduan untuk mencapai kebahagiaan yang abadi dan sejati.

Allah, sebagai pencipta alam semesta, merupakan sumber kebahagiaan sejati. Dalam Islam, segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah ciptaan Allah dan berfungsi sesuai dengan kehendak-Nya. Kebahagiaan hakiki dimulai dengan pemahaman bahwa Allah adalah pusat dari segala sesuatu dan segala sesuatu yang ada di dunia ini hanya dapat memberikan kebahagiaan sementara. Kebahagiaan yang abadi hanya dapat dicapai dengan mendekatkan diri kepada Allah dan mengikuti petunjuk-Nya.

Al-Qur'an, sebagai wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw, merupakan pedoman hidup yang lengkap untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dalam Al-Qur'an, Allah mengajarkan umat-Nya cara hidup yang benar, nilai-nilai moral, dan etika yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kebahagiaan hakiki, menurut Islam, tercapai melalui pemahaman dan pengamalan ajaran-ajaran Al-Qur'an yang mengarahkan umat manusia kepada kehidupan yang penuh berkah.

Pengertian Kebahagiaan Hakiki dalam Islam

Kebahagiaan hakiki dalam Islam tidak hanya terletak pada pencapaian materi, kesehatan, atau status sosial, melainkan pada hubungan yang erat dengan Allah. Ketika kita menjalankan perintah-Nya maka akan ada kebaikan yang menyertai perbuatannya. Sebagai contoh, di dalam ajaran Islam kita tidak boleh menyakiti orang, terutama tetangga terdekat kita, maka kita akan menjadi orang yang menyenangkan bagi sekitar kita. Hal ini berkaitan erat dalam sebuah hadis Nabi Muhammad saw yang berbunyi:

"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya, dan hendaklah ia berkata yang baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)

Disini kita di ajarkan bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya diperoleh dengan memenuhi kebutuhan duniawi, tetapi juga dengan menjaga hubungan baik dengan sesama dan mengucapkan kata-kata yang baik. Dengan begitu hidup kita menjadi harmonis, tidak ada permusuhan dan hubungan dengan tetangga berjalan dengan baik, sehingga akan ada sifat tolong menolong yang menimbulkan rasa kasih sayang. Hal ini akan menimbulkan kebaikan dan kebahagiaan. Dalam setiap ajaran Islam yang dimuat di Al-Qur'an maka berbuat baik kepada sesama adalah kewajiban yang harus dikerjakan oleh umat Islam.

Kehidupan yang Bahagia di Dunia dan Akhirat

Islam mengajarkan bahwa kebahagiaan di dunia ini hanya bersifat sementara dan tidak dapat dijadikan ukuran kebahagiaan yang sejati. Kebahagiaan yang hakiki adalah kebahagiaan yang abadi, yaitu kebahagiaan di akhirat. Dalam surat Al-Kahf, Allah berfirman:

"Barang siapa yang menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya, Kami akan berikan kepada mereka balasan amal mereka di dunia ini tanpa dikurangi sedikit pun." (QS Al-Kahf: 30)

Namun, dalam ayat berikutnya, Allah menegaskan bahwa kebahagiaan yang abadi adalah mereka yang beriman dan beramal salih:

"Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kebahagiaan yang sempurna di akhirat." (QS Al-Kahf: 31)

Dalam pandangan Islam, kebahagiaan di dunia adalah hasil dari beramal salih dan mengikuti ajaran agama, sedangkan kebahagiaan di akhirat merupakan ganjaran dari Allah bagi mereka yang konsisten dengan keimanan dan ketaatan kepada-Nya. Oleh karena itu, seseorang yang mencari kebahagiaan hakiki harus memahami bahwa kebahagiaan di dunia tidak terpisah dari kebahagiaan di akhirat, melainkan keduanya saling terkait.

Menjadi hamba Allah yang sesungguhnya dan seutuhnya merupakan kunci untuk mencapai kebahagiaan hakiki. Ini mencakup tidak hanya pelaksanaan ibadah ritual seperti salat, puasa, dan zakat, tetapi juga penerapan nilai-nilai akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Nabi Muhammad saw bersabda:

"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR. Ahmad)

Pengamalan akhlak yang baik seperti sabar, jujur, dermawan, dan pemaaf merupakan bagian dari ibadah yang penting dalam Islam. Kebahagiaan hakiki dapat dicapai ketika seseorang berusaha untuk hidup sesuai dengan tuntunan Allah yang telah dicontohkan oleh Rasul-Nya, serta menjaga hubungan baik dengan sesama manusia.

Islam juga mengajarkan bahwa kebahagiaan hakiki dapat diperoleh dengan menjaga keharmonisan dalam keluarga dan masyarakat. Keluarga adalah unit dasar dalam masyarakat yang memiliki peran penting dalam membentuk karakter individu.
Hubungan yang harmonis dan penuh kasih dalam keluarga akan membawa kebahagiaan bagi setiap anggotanya dan menciptakan masyarakat yang lebih baik. Kebahagiaan yang hakiki terwujud ketika setiap individu dalam keluarga dan masyarakat berusaha untuk menjaga hubungan yang baik dan saling mendukung satu sama lain.

Islam itu memang diturunkan Allah sebagai penyempurna agama-agama yang ada. Tak salah kalau Allah menjadikan islam sebagai satu-satunya agama yang mendapat ridanya. Bersama Islam manusia akan menemukan kebahagiaannya. Kebahagiaan dalam Islam merupakan kebahagiaan utuh dan hakiki. Bukan hanya dunia yang ingin diraih, namun kampung akhirat tujuan akhir perjalanan hidup. Al-Qur'an sebagai pedoman hidup dan Allah sebagai sumber kebahagiaan memberikan petunjuk yang jelas tentang cara mencapai kebahagiaan sejati. Kebahagiaan hakiki adalah ketika seseorang dapat hidup dalam ketaatan kepada Allah.

Dengan memahami dan mengamalkan ajaran Islam secara utuh, setiap individu dapat meraih kebahagiaan yang abadi di dunia dan akhirat. Inilah makna sejati dari kebahagiaan hakiki menurut Islam, ketika seseorang hidup sesuai dengan kehendak Allah dan merasakan kedamaian dan kebahagiaan dalam setiap aspek kehidupan. Dan itu dapat diraih dengan mempelajari Al-Qur'an dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Bersama Al-Qur'an rida Allah akan diraih, kebahagiaan sejati dalam genggaman. [YS]

Baca juga:

0 Comments: