Challenge Motivasi
Oleh. Ratty S Leman
Apa definisi sukses menurutmu? Banyak uang atau kaya raya, gelarnya banyak, jabatan tinggi, terkenal, dan capaian dunia lainnya? Perburuan kesuksesan oleh manusia selalu tergambar hanya sebagai sebuah kehidupan di dunia semata, yang seolah-olah tidak ada hubungannya dengan agama, terlebih-lebih kehidup setelah kematian.
Di saat kebanyakan manusia begitu bingung atau sibuk bahkan mengeluarkan uang banyak untuk meraih sukses, tanpa sadar mereka telah meninggalkan kitab pedoman kesuksesan sejati atau tidak mengetahui akan adanya petunjuk menuju sukses di dalam buku yang tergeletak begitu dekat dengan mereka. Kitab yang di dalamnya ada pedoman menuju kesuksesan sejati yang tergeletak sangat dekat dengan kita adalah Al-Quran. Adakah Al-Qur'an di rumahmu? Coba ambil dan bacalah.
لَقَدْ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكُمْ كِتٰبًا فِيْهِ ذِكْرُكُمْۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ ࣖ
"Sungguh, telah Kami turunkan kepadamu sebuah Kitab (Al-Qur'an) yang di dalamnya terdapat peringatan bagimu. Maka apakah kamu tidak mengerti? (TQS Al Anbiya : 10).
Dalam Al-Qur'an, sukses didefinisikan sebagai orang yang beriman kepada Allah dan bertakwa. Artinya, seseorang harus mengingat Allah dalam melakukan setiap tindakan rutinitas sehari-hari.
Selain itu, Al-Qur'an juga menggambarkan orang sukses sebagai orang yang memperoleh keberuntungan atau disebut dengan Al-Mukminun Artinya, orang-orang yang beruntung adalah orang yang menjadi hamba Allah yang baik dan mendapat petunjuk dari Rabb semesta alam.
Mungkin kita memandang bahwa orang yang sukses adalah mereka yang berkuasa, sehingga dengan mudahnya ia mendapatkan pemasukan dari kekuasaannya dan tetap dihormati oleh banyak orang yang berstatus lebih rendah darinya.
Bisa jadi kita melihat bahwa orang yang sukses itu adalah pengusaha, sehingga dengan usahanya itu ia memiliki beberapa perusahaan dengan omset miliaran rupiah dalam sebulan.
Barangkali kita mengira bahwa orang yang sukses itu adalah mereka yang berhasil meraih gelar tinggi, sehingga dengan mudahnya ia bekerja di perusahaan besar dengan gaji di atas rata-rata.
Mungkin kita mengira bahwa orang yang sukses itu adalah mereka yang terkenal sebagai bintang hiburan (aktor/artis) sehingga waktunya begitu padat oleh jadwal pentas dan syuting dengan bayaran yang membuat orang biasa takjub jika mengetahuinya.
Bisa memiliki jabatan tinggi, rumah besar, mobil mewah, penghasilan tinggi per bulan, terkenal, atau mendapat pasangan yang cantik atau tampan, sangat sering menjadi ukuran dari sebuah kata “kesuksesan” tanpa memandang lagi modal apa dan bagaimana caranya meraih kesuksesan itu.
Perburuan kesuksesan oleh manusia selalu tergambar hanya sebagai sebuah kehidupan di dunia semata, yang seolah-olah tidak ada hubungannya dengan agama, terebih-lebih hidup setelah mati.
Di saat manusia, khususnya muslim, begitu bingung atau sibuk bahkan mengeluarkan uang banyak untuk meraih sukses, tanpa sadar mereka telah meninggalkan kitab pedoman kesuksesan sejati, atau tidak mengetahui akan adanya petunjuk menuju sukses di dalam buku yang tegeletak begitu dekat dengan mereka. Kitab yang di dalamnya ada pedoman menuju kesuksesan sejati yang tergeletak sangat dekat dengan Anda adalah Al-Qur'an.
Cobalah ambillah Al-Qur'an dan bukalah surah Al-Mu’minum ayat pertama. Maka kita akan langsung menemukan syarat menuju sukses, bukan hanya sukses di dunia ini tapi juga sukses di akhirat.
Allah Swt. memberitahu kepada manusia syarat untuk menjadi sukses dengan firman-Nya,
قَدۡ أَفۡلَحَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ
“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman.” (TQS. Al-Mu’minun: 1).
Apakah kita sepakat dengan pemikiran bahwa orang yang beruntung sudah pasti orang yang sukses, sedangkan orang yang sukses belum tentu orang yang beruntung? Sebab, banyak orang yang dari kacamata kita mereka sukses, tapi ternyata pada hakekatnya mereka tidak beruntung.
Hal itu disebabkan karena orang-orang yang “sukses” itu jauh dari Allah dan agama, dilanda perasaan was-was karena kekayaannya hasil korupsi, hidup dalam kesibukan yang padat tanpa ada waktu untuk beribadah, rawan dengan pemberitaan buruk di media, takut hartanya berkurang, dan lain sebagainya. Intinya, banyak dari mereka yang gelisah, tidak tenang, tidak tentram, hidup tidak merdeka karena dalam kendali dunia, bukan mereka yang mengendalikan hidup.
Ketika Allah menunjukkan rahasia bahwa orang yang beruntung itu adalah orang yang beriman, maka kita harus berusaha menjadi orang yang beriman untuk meraih kesuksesan yang hakiki. Setelah surah Al-Mu’minun ayat 1 langsung kita membuka rahasia syarat kesuksesan. Selanjutnya Allah memaparkan dalam ayat-ayat berikutnya yakni ayat 2 sampai 11 sebagian ciri-ciri amalan orang yang disebut sukses itu.
Orang yang beruntung atau sukses adalah orang yang khusyuk dalam salatnya. Pengertian khusyuk menurut definisi QS. Al-Baqarah ayat 46, yaitu orang-orang yang yakin bahwa mereka akan menemui Rabb-nya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
Orang yang beruntung atau sukses adalah orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna.
Orang yang beruntung atau sukses adalah orang yang membayar zakat. Bukan hanya zakat fitrah yang dimaksud, tapi termasuk zakat harta, penghasilan dan zakat yang lain.
Orang yang beruntung atau sukses adalah orang yang memelihara kemaluannya dari wanita yang haram bagi mereka.
Orang yang beruntung atau sukses adalah orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya.
Orang yang beruntung atau sukses adalah orang yang memelihara salatnya.
Itulah enam macam amalan orang yang beruntung atau sukses dengan keimanan mereka di antara banyak amalan lain yang Allah Swt. sebutkan di dalam Al-Qur'an dan hadits-hadits Rasulullah Swt.Tugas kita untuk menuju sukses hanyalah melaksanakan segala amalan-amalan untuk menjadi orang yang beriman sebagaimana yang telah tercatat dalam Al-Qur'an dan terucap oleh lisan Rasulullah saw. [ry].
Baca juga:

0 Comments: