Challenge Motivasi
Oleh. Dewi Khoirul
Kehidupan adalah suatu keniscayaan, karena kita sudah ditakdirkan Allah lahir dan tinggal di bumi-Nya.
Takdir Allah Swt. tersebut bukan untuk diratapi atau disesali ketika mendapati hidup yang serba sulit di negeri ini.
Bukan salah kehidupannya
Bukan salah takdirnya
Bukan pula salah ibu mengandung
Tapi yang salah adalah sistem aturannya
Bukankah manusia diciptakan oleh Allah? Kenapa sistem aturan yang dipakai untuk mengurusi kehidupan manusia bukan berasal dari Allah, tapi justru dibuat oleh manusia itu sendiri.
Padahal sistem aturan yang dibuat oleh manusia sangat berpotensi terjadi kerusakan, karena yang paling memahami hakikat manusia adalah sang pencipta, maka tak ayal jika aturan manusia yang dipakai makin lama tata kehidupan di tengah masyarakat semakin rusak, baik dari sisi pergaulan, pendidikan, ekonomi, politik, pertahanan, keamanan dan lain sebagainya.
Sungguh hanya sistem dari Allah-lah yang layak untuk mengatur kehidupan manusia. Dengannya manusia bisa merasakan ketentraman dan kenyamanan hidup karena sistem aturannya tidak menimbulkan ketimpangan dan kerusakan, tapi semakin lama diterapkan maka semakin nampak gemilang.
Alhasil tak akan ada insan yang meratapi nasibnya atau bahkan menyesal telah dilahirkan di dunia. Namun, yang ada adalah semangat menjalani hidup dan terus berlomba-lomba dalam kebaikan, karena manusia sadar bahwa hidup ini hanya sebentar, yang perlu dilakukan adalah terus belajar demi meraih masa depan yang bersinar dan harapan kembali kepada Allah dengan membawa sebaik-baik gelar yaitu takwa.
Keyakinan mereka dikuatkan dengan ayat-ayat dari Allah, sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat al maidah 48 yang artinya, "Maka, putuskanlah (perkara) mereka menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka dengan (meninggalkan) kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikanmu satu umat (saja). Akan tetapi, Allah hendak mengujimu tentang karunia yang telah Dia anugerahkan kepadamu. Maka, berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang selama ini kamu perselisihkan."
Inilah hidup yang sesungguhnya, penuh dengan makna dan perjuangan dalam menjalaninya, karena tujuan akhir manusia adalah bukan hidup itu sendiri tapi ia akan mati dan akan dikembalikan kepada Allah Swt. dengan segala pertanggungjawaban selama menjalani hidup di dunia. Wallahualam bissawab. [ry].
Baca juga:

0 Comments: