Challenge Motivasi
Oleh. Salma
Agustus tiba, euforia melanda. Aroma berbagai perlombaan mulai terasa. Mulai dari gerak jalan yang diadakan anak-anak sekolah tingkat PAUD hingga setingkat SMA. Masyarakat umum; ibu-ibu dan bapak-bapaknya tak mau ketinggalan.
Belum lagi berbagai lomba yang diadakan di setiap desa dan juga instansi-instansi negara. Mulai dari lomba masak, balap karung, panjat pinang, makan krupuk dan banyak lagi lomba lainnya. Semuanya digelar dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI. Merayakan dengan bahagia dan penuh kegembiraan hasil perjuangan para pahlawan pendahulu yang sudah memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini.
Tapi, sebenarnya apa korelasi berbagai perlombaan tadi dengan kemerdekaan? Apakah menyentuh esensi kemerdekaan itu sendiri?
Alhamdulillah bahwa bangsa ini telah 'merdeka' dari penjajahan. Tidak dalam kondisi diserang oleh negara lain, seperti Palestina saat ini, misalnya. Kita bisa bebas beraktivitas tanpa takut nyawa terancam. Bisa bekerja, belajar, berjalan-jalan tanpa ada rasa takut. Tapi apakah ini berarti kita sudah benar-benar 'merdeka'?
Apakah kita sudah merdeka, ketika kita tidak bisa mengatur negeri kita dengan campur tangan asing di dalamnya?
Apakah kita sudah merdeka, ketika SDA kita banyak yang dikuasai oleh swasta atau asing, sedangkan rakyat tak bisa menikmati hasilnya sepenuhnya?
Apakah kita sudah merdeka, ketika sebagian wilayah bangsa kita justru telah dimiliki oleh swasta atau asing, sementara ada rakyat yang masih terlunta-lunta nasibnya?
Apakah kita sudah merdeka, ketika banyak rakyat kita yang justru mengadu nasib ke negara tetangga demi untuk meningkatkan pendapatan keluarga?
Apakah kita sudah merdeka ketika masih banyak rakyat Indonesia yang tidak bisa mendapatkan pendidikan
hingga ke tingkat setinggi-tingginya?
Apakah kita sudah merdeka ketika daya beli masyarakat untuk membeli kebutuhan pokoknya semakin menurun karena naiknya harga barang-barang yang tergantung dengan harga minyak dunia?
Apakah kita sudah merdeka, ketika kita terjerat utang triliunan rupiah dan harus membayar plus bunganya entah sampai kapan akan berakhirnya?
Apakah kita sudah merdeka?
Apakah ini yang namanya merdeka?
Coba kita renungkan, saudara-saudara..
Jadi, jangan terlena dengan euforia Agustus ini, saudara-saudara. Mari merenung lebih dalam. Jangan sampai kita melakukan perbuatan sia-sia. Mari, perjuangkan kemerdekaan yang sesungguhnya.
Wallahualam bissawab. [My]
Baca juga:

0 Comments: