Challenge Motivasi
Oleh. Ana Mujianah
Sudahkah kita bersyukur hari ini? Satu kalimat pendek tapi memiliki makna yang dalam. Kalimat yang seharusnya kita ucapkan setiap hari, sebagai bentuk muhasabah atau evaluasi tentang apa saja yang sudah kita kerjakan sepanjang waktu, dari bangun tidur hingga tidur lagi. Tentang nikmat apa saja yang sudah Allah beri untuk kita yang tidak kita sadari. Padahal, nikmat itu tak terhitung jumlahnya.
Sudahkah kita bersyukur hari ini? Atas udara yang kita hirup setiap detik untuk bernapas, gratis tanpa dipungut biaya sepeser pun. Atas kesehatan tubuh sehingga kita bisa beraktivitas dengan baik. Atas pancaindra yang berfungsi sempurna sehingga kita bisa menikmati keindahan alam semesta. Atas keluarga, suami, dan anak-anak yang menyejukkan hati. Atas sahabat dan tetangga yang selalu ramah dan peduli.
Apakah masih ada nikmat yang belum kita syukuri? Ya Allah, segala puji hanya milik-Mu, rasanya tak sanggup kami menyebutkan satu per satu lagi karena begitu banyaknya nikmat yang Engkau limpahkan untuk kami setiap hari.
Itu baru secuil kenikmatan materi yang bisa kita indra. Terkadang kita lupa mensyukurinya, bahwa apa yang kita dapatkan itu adalah karunia dari Allah Subhanahu wa taala. Kita seringkali tamak dengan segala kenikmatan yang didapat. Menganggap bahwa itu adalah hasil kerja keras kita, semata karena kita. Padahal, tanpa izin Allah semua kenikmatan itu tak akan mampir kepada kita.
Allah Swt. telah mengingatkan kita dalam firman-Nya di surah An-Nahl Ayat 18:
وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: "Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Itu baru nikmat yang terindra. Bagaimana dengan nikmat yang tak terindra, tapi begitu nyata dirasa, yaitu iman Islam. Ketika sampai detik ini, kita masih istikamah dalam memegang teguh Islam dalam hati kita, ini adalah nikmat terbesar yang tak bisa dibeli oleh apapun bahkan oleh kenikmatan dunia dan seisinya.
Maka, sudahkah kita mensyukuri nikmat iman ini? Yaitu dengan menjadi hamba Allah yang taat tanpa nanti dan tanpa tapi. Bersegera memenuhi seruan Allah dan meninggalkan larangan-Nya. Tidak mencampuradukkan hukum Allah dengan hukum buatan manusia sehingga menjadi hukum yang abu-abu sehingga tidak jelas mana halal dan mana haram.
Sesungguhnya inilah bentuk syukur kita sebagai hamba Allah atas semua nikmat yang Allah beri kepada kita, khususnya atas nikmat iman Islam. Semoga Allah senantiasa menjaga iman ini hingga saat kita menghadap-Nya kembali.
Wallahualam bissawab. [An]
Baca juga:

0 Comments: