Headlines
Loading...
Perang Pemikiran Mengancam Kehidupan

Perang Pemikiran Mengancam Kehidupan

Challenge Motivasi

Oleh. Radiyah Ummu Ar-Rafa 

Bangkitnya manusia tergantung dari pemikiran tentang alam semesta, manusia dan hidup. Pemikiran tersebut jika menjadi pemahaman, maka akan merubah tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, tingkah laku seseorang sangat tergantung dari apa yang menjadi pemahamannya.

Apabila seseorang memiliki pemahaman yang benar, maka benarlah tingkah lakunya. Ia akan berperilaku baik ketika menjalani kehidupannya. Sebaliknya, apabila seseorang tidak memiliki pemahaman yang benar, maka rusaklah tingkah lakunya dan ia akan berperilaku buruk dalam kehidupannya.

Sangat penting bagi kita untuk memiliki informasi yang benar dan jelas tentang segala sesuatunya, termasuk dalam hal akidah atau keimanan. Karena akidah atau keimanan adalah pondasi awal bagi seseorang untuk melakukan perbuatan selanjutnya. Jika akidah atau keimanannya benar, maka ia akan menjalani kehidupannya secara benar sesuai dengan akidah atau keimanannya.

Namun, apabila keimanan atau akidahnya salah, maka kehidupannya tidak akan sesuai dengan perintah dan larangan yang sudah ditetapkan oleh Sang Pencipta, yaitu Allah Swt. Kehidupannya akan menjadi kacau karena tanpa aturan.

Saat ini kita sedang hidup dalam aturan yang berasal dari manusia, yaitu sistem kapitalisme sekularisme. Sistem yang memiliki pemikiran bahwa agama harus dipisahkan dari kehidupan. Tidak ada aturan agama dalam kehidupan umum, karena agama hanya ditempatkan dalam kehidupan khusus (pribadi). Agama hanya digunakan dalam momen-momen tertentu saja.

Pemikiran kapitalisme sekularisme terus masuk dan menggerogoti kaum muslimin. Ada 4 kebebasan yang dihasilkan dari sistem kapitalisme sekularisme ini, yaitu:
1. Kebebasan beragama
Boleh beragama apapun, semua agama adalah sama. Bahkan jika tidak mau beragama sekalipun diperbolehkan.

2. Kebebasan berpendapat
Boleh berpendapat apapun tentang semua hal. Pendapat yang salah dan kotor bahkan menjelekkan sesuatu dipersilahkan. Tapi kenyataannya tidak ada kebebasan berpendapat bagi umat Islam. Apalagi ketika kaum muslimin menyampaikan kebenaran Islam di tengah-tengah masyarakat. Sungguh, tidak diberikan kebebasan.

3. Kebebasan memiliki
Bebas memiliki apapun yang sudah menjadi keinginannya. Tidak peduli walaupun harus menghalalkan segala cara untuk bisa memiliki sesuatu. Termasuk jika ingin memiliki hutan, laut, sungai, barang tambang, pulau, dan sebagainya. Ketika ada uang pasti bisa menang.

4. Kebebasan bertingkah laku/berekspresi
Mau berbuat dan bertingkah laku seperti apapun dipersilakan. Mau mengumbar aurat, mau berpakaian atau tidak, judi online, pinjaman online, mempertontonkan hal-hal yang negatif juga dipersilakan. Karena bebas sebebas-bebasnya melakukan semua hal yang diinginkan.

Perang pemikiran pun terjadi di tengah-tengah masyarakat. Perang pemikiran merupakan penyerangan dengan berbagai cara terhadap pemikiran umat Islam sehingga tidak lagi bisa memahami kebenaran Islam karena telah tercampur aduk dengan hal-hal yang tidak islami. 

Perang pemikiran sengaja dilakukan oleh musuh-musuh Allah. Mereka menginginkan agar kaum muslimin mundur taraf berpikirnya. Mereka tidak ingin kaum muslimin bangkit, yang mereka inginkan Islam dan kaum muslimin hancur, terpuruk dan sengsara.

Mereka terus berupaya agar kaum muslimin tidak memahami Islam secara keseluruhan, bahkan sama sekali tidak memahami Islam sedikit pun, cukup yang dipahami hanya tentang ibadah spiritual saja seperti salat, puasa, zakat, haji. Sementara pemikiran Islam tentang pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial, tata pergaulan laki-laki dan perempuan, sistem sanksi bahkan yang terkait dengan pemerintahan dan kenegaraan dikaburkan serta dihilangkan.

Mereka akan terus berupaya sampai kaum muslimin mengikuti millah mereka. Seperti firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 120:

ÙˆَÙ„َÙ†ْ تَرْضٰÙ‰ عَÙ†ْÙƒَ الْÙŠَÙ‡ُÙˆْدُ ÙˆَÙ„َا النَّصٰرٰÙ‰ Ø­َتّٰÙ‰ تَتَّبِعَ Ù…ِÙ„َّتَÙ‡ُÙ…ْ ۗ Ù‚ُÙ„ْ اِÙ†َّ Ù‡ُدَÙ‰ اللّٰÙ‡ِ Ù‡ُÙˆَ الْÙ‡ُدٰÙ‰ ۗ ÙˆَÙ„َÙ‰ِٕÙ†ِ اتَّبَعْتَ اَÙ‡ْÙˆَاۤØ¡َÙ‡ُÙ…ْ بَعْدَ الَّذِÙŠْ جَاۤØ¡َÙƒَ Ù…ِÙ†َ الْعِÙ„ْÙ…ِ ۙ Ù…َا Ù„َÙƒَ Ù…ِÙ†َ اللّٰÙ‡ِ Ù…ِÙ†ْ ÙˆَّÙ„ِÙŠٍّ ÙˆَّÙ„َا Ù†َصِÙŠْرٍ
Artinya:
"Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)." Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah."

Miris, sungguh sangat miris melihat kondisi masyarakat saat ini yang tidak lagi berhukum pada hukum Allah. Perang pemikiran memberikan dampak buruk pada kaum muslimin dan seluruh umat manusia. Perang pemikiran telah mengancam kehidupan masyarakat. Tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Kaum muslimin harus bangkit, bergerak dan berjuang bersama untuk menghentikan terjadinya perang pemikiran. Tidak ada jalan lain selain bersatu menerapkan kembali aturan Allah dalam seluruh aspek kehidupan bukan sebagian-sebagian. Allahu Akbar!  [An]

Baca juga:

0 Comments: