Challenge Motivasi
Oleh. Nirwana Sadili (Si Penoreh Tinta Bugis)
Tidak terasa hari ini sudah memasuki hari ketiga di bulan Agustus. Bagi bangsa Indonesia, bulan Agustus adalah bulan bersejarah dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara, karena bulan Agustus adalah bulan dicetuskannya proklamasi kemerdekaan Negara Indonesia. Masyarakat gembira menyambut perayaan kemerdekaan dengan menggelar berbagai kegiatan dan perlombaan. Selain upacara, pawai, memasang bendera dan umbul-umbul, juga biasanya dilakukan kegiatan sosial. Seperti sunatan masal, operasi katarak gratis, menyantuni anak yatim, dan lain-lain.
Serba-serbi Kegiatan Perayaan
Kegiatan perayaan yang biasa dilakukan adalah mengadakan lomba-lomba dari tingkat, RT, sekolah-sekolah, instansi-instansi, sampai tingkat negara. Lomba-lomba yang biasanya dilakukan identik dengan perayaan kemerdekaan di antaranya: lomba panjat pinang, makan kerupuk, balap karung, tarik tambang, membawa kelereng dengan menggigit ujung sendok, mengambil uang di jeruk yang sudah dilumuri arang, dan berbagai lomba tradisional lainnya. Semua itu dilakukan sebagai ungkapan kebahagiaan memperingati hari kemerdekaan.
Sebenarnya tidak ada salahnya mengadakan lomba-lomba, tetapi lomba yang nirfaedah dan bertentangan dengan syariat Islam sebaiknya ditinggalkan dan jangan dijadikan tradisi. Ada satu lomba yang saya saksikan benar-benar tidak masuk akal dan menyalahi syariat seperti bapak-bapak bermain bola dengan memakai daster (baca: pakaian perempuan). Ini sangat bertentangan dengan syariat Islam. Namun, hal ini menjadi sesuatu yang biasa dan dianggap sebagai hiburan di tengah-tengah masyarakat. Padahal Islam melarang laki-laki menyerupai wanita, begitu juga sebaliknya. Bahkan Islam melaknat pelakunya. Rasulullah saw. bersabda:
“Allah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita, begitu pula wanita yang menyerupai laki-laki.” (HR. Ahmad. Hadits ini shahih sesuai syarah Bukhari)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita, begitu pula wanita yang memakai pakaian laki-laki.” (HR. Ahmad)
Pengorbanan
Bila kita membaca sejarah kemerdekaan Indonesia, sungguh tidak mudah. Diperoleh dengan perjuangan yang panjang dan pengorbanan yang dilakukan oleh para pahlawan kemerdekaan. Tetesan keringat, aliran darah, kehilangan harta keluarga, dan kehilangan jiwa adalah tebusan atas Kemerdekaan Negara Indonesia. Jadi pertanyaannya, patutkah kita merayakan hari kemerdekaan setiap bulan Agustus hanya dengan lomba-lomba murahan yang menyalahi syariat? Seandainya para pejuang kemerdekaan bangsa ini melihat apa yang dilakukan masyarakat sekarang dalam mengisi kemerdekaan, bisa dipastikan mereka akan menangis menyaksikan apa yang dilakukan generasi sekarang. Para pahlawan dengan perjuangan suci dan jihad yang dilakukan akhirnya Allah memberikan pertolongan dan rahmat-Nya sehingga diproklamirkanlah kemerdekaan atas bangsa Indonesia.
Maju dan Bangkit dengan Islam
Peringatan kemerdekaan tahun ini mengangkat tema, “ “Nusantara Baru, Indonesia Maju.” dengan harapan Indonesia bisa maju dan bangkit. Namun, jika negeri ini masih belum mau kembali kepada Islam dan masih mempertahankan sistem kapitalis sekuler yang merusak ini, “Indonesia Maju” yang digadang-gadang oleh pemerintah tidak akan terwujud, seperti panggang jauh dari api. Karena sistem ini sistem yang tidak bisa membangkitkan, sebab menghilangkan peran Sang Pencipta yang Maha Baik dalam mengatur tata kelola dalam bernegara. Kalau negara ingin maju dan bangkit harus, maka harus kembali kepada Islam. Islam merupakan ideologi yang memiliki karakter sempurna dan paripurna.
Allah Swt berfirman dalam surah Al-Maidah ayat tiga, yang artinya,
"Pada hari ini telah aku sempurnakan agamamu untukmu, telah aku cukupkan nikmat-Ku, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu."
Ayat ini menunjukkan bahwa hanya Islam yang terbaik dan sempurna mengatur segala sesuatu. Semenjak Islam diemban dalam bernegara oleh Rasulullah saw., para sahabat, dan para khalifah, telah terbukti bahwa Islam adalah ideologi yang mampu menjadikan umat Islam menjadi umat yang bangkit dan maju. Dengan mengemban ideologi Islam, Daulah Islam akan kembali menjadi negara terdepan.
Alhasil, ketika menginginkan negara ini maju dan bangkit, hal yang dilakukan adalah terus-menerus mengopinikan Islam, bahwa Islam tidak hanya sebatas mengatur individu tapi juga mengatur negara.
Wallahualam bissawab. [My]
Magetan, 03 Agustus 2024
Baca juga:

0 Comments: