Headlines
Loading...
Challenge Motivasi 

Oleh. Dewi Khoirul 

Berlari dan terus berlari, untuk mengejar ketinggalan yang selama ini telah membuat kaum muslimin terpuruk. Sudah lebih dari satu abad kaum muslimin tanpa perisai pelindung umat, sehingga umat tercerai berai dalam sekat-sekat nation state. Kaum muslim satu dan lainnya tidak merasa sebagai satu tubuh, yang apabila satu bagian tubuh terluka, maka bagian tubuh yang lain merasakan sakitnya.

Masih terjadi sampai hari ini, genosida yang dilakukan oleh zi0nis Yahudi laknatullah, terhadap saudara muslim kita di Palestina. Namun, kaum muslimin di negeri-negeri yang lain hanya berdiam diri menyaksikan kekejaman zi0nis membantai saudaranya, kalaupun ada bantuan, bisa dibilang membantu seadanya, karena bantuan mereka tak sebanding dengan pengorbanan para syuhada Palestina.

Kenapa Bisa Seperti Itu?

Karena kaum muslimin tidak memiliki pemimpin yang satu yaitu seorang kh4lif4h. Hanya kh4lif4h yang mampu menggerakkan pasukan untuk berj1h4d melawan tentara zi0nis beserta antek-anteknya, hingga para zi0nis dapat ditumpas dan bumi Palestina kembali ke pangkuan kaum muslimin.

Dan hanya satu jalan untuk mewujudkan kepemimpinan tersebut, yaitu dengan perjuangan dakwah sesuai metode dakwah Rasulullah saw.. Terasa berat? Memang tidak ada perjuangan yang ringan, apa lagi perjuangan untuk mengembalikan kehidupan Islam, tentunya butuh keseriusan dalam menjalankannya dan) tekad yang kuat untuk meraih tujuannya.

Berbagai ujian dan cobaan akan datang silih berganti menghampiri para pejuang dakwah. Namun, yakinlah dengan banyaknya ujian akan menjadikan para pejuang dakwah itu semakin militan, tangguh, dan pantang menyerah. Para pejuang dakwah harus menanamkan dalam dirinya bahwa tanpa kembalinya hukum Allah di tengah-tengah umat, maka umat tidak akan terangkat kemuliaannya dan akan tetap terpuruk dalam lembah kenestapaan karena menerapkan sistem kapitalisme-sekuler.

Para pejuang dakwah juga harus menanamkan dalam dirinya bahwa tidak akan pernah mundur atau lari dari medan juang, karena musuh-musuh Allah juga tidak pernah menyerah mundur, selalu mencari cara untuk menghancurkan umat Islam dan mencegah kebangkitan Islam. Para pejuang dakwah merasa takut melakukan hal tersebut, karena Allah Swt. telah tegaskan dalam QS. At-Taubah: 24;

قُلْ اِنْ كَانَ اٰبَاۤؤُكُمْ وَاَبْنَاۤؤُكُمْ وَاِخْوَانُكُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَاَمْوَالُ ِۨاقْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَجِهَادٍ فِيْ سَبِيْلِهٖ فَتَرَبَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ ࣖ ٢٤

"Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, pasangan-pasanganmu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, serta tempat tinggal yang kamu sukai lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan daripada berjihad di jalan-Nya, tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.”

Sungguh ayat ini telah memberikan gambaran jelas, bahwa berjuang untuk tegaknya hukum Allah adalah lebih utama dibandingkan apapun, karena itu merupakan bentuk cinta pada Allah dan Rasul-Nya. Semoga Allah mudahkan jalan kita untuk istikamah dalam perjuangan mengembalikan kehidupan Islam.

Wallahualam bissawab. [Ni] 

Kediri, 6 Agustus 2024

Baca juga:

0 Comments: