Headlines
Loading...
Challenge Motivasi
 
Oleh. Ratty S Leman

Surah Al-Ikhlas. Tak bosan-bosannya kita membacanya. Inilah surah yang benar-benar ikhlas karena tak satu pun ayat menyebutkan kata ikhlas. Begitu seloroh para penceramah. 

Tak bosan-bosannya kita mentadaburinya. Surah yang bila kita membacanya tiga kali saja sudah sepadan dengan khatam Al-Qur'an. "Katakan Tuhan itu satu." Tuhan itu sesungguhnya cuma satu. Berbeda dengan ajaran jahiliyah kuno dan agama lain yang menyatakan trinitas, banyak dewa, serta tuhan lain sebagainya. Masyarakat modern lebih banyak lagi tuhannya, ada tuhan uang, tuhan jabatan, tuhan wanita, tuhan kesembuhan, tuhan cita-cita dan lain sebagainya. Hanya yang berakidah Islam yang tegas menyatakan bahwa Tuhannya satu. 

Tempat meminta segala sesuatu. Tempat kita bersandar. Sandaran kita hanya Allah bukan yang lain. Sandaran-sandaran yang lain itu lemah, rapuh, tak kokoh, dan memang tidak ada yang bisa dijadikan sandaran. Seorang mukmin cukup bersama Allah saja. 

"Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan." Tuhan tidak beranak, maka jangan difitnah punya anak. Sungguh telah sesat orang-orang yang menyatakan Tuhan punya anak. Sungguh telah sesat pula yang menyatakan Tuhan adalah Bapa. 

Tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Allah. Allah itu Maha, sedang yang lain itu cuma makhluk atau ciptaan-Nya. Mana mungkin pencipta setara dengan makhluk yang diciptakan. Amat sangat mustahil.

Dari surah Al-Ikhlas ini kita belajar makna keikhlasan. Ikhlaslah dalam berjuang di jalan Allah. Keikhlasan itu telah dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wassalam. Beliau berdakwah tak mengenal lelah. Hidupnya hanya untuk berdakwah, menyeru manusia untuk hanya menyembah Allah yang satu. Sebaik-baik aktivitas di dunia ini. 

Marilah kita yang mengaku mencintai Allah untuk mengikuti Rasulullah. Kehidupan beliau adalah kehidupan dakwah menyeru kepada agama Allah. Bukan kehidupan mayoritas kaum muslimin saat ini yang dari bangun tidur hingga mau tidur lagi tidak jauh dari hanya memikirkan mengumpulkan harta saja. 

Belajar ikhlas dalam berjuang, semata-mata mencari rida Allah bukan rida manusia. Alangkah sulitnya, tapi pasti bisa. Keikhlasan penuh seluruh agar hidupnya sesuai dengan jalan yang lurus yang telah Allah gariskan untuk orang-orang yang beriman. Bagi yang mau silakan, bagi yang tidak mau tidak dipaksa. [An]

Baca juga:

0 Comments: