Challenge Motivasi
Oleh. Dewi khoirul
Allah Swt. berfirman:
وَالْعَصْرِۙ ١
"Demi masa,
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْ٢
sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian,
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِࣖ ٣
kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran."
Pesan yang begitu dalam disampaikan Allah dalam surah Al-Asr ayat 1-3 di atas.
Bahwa Allah telah bersumpah dengan asr ( waktu ).
Manusia telah diciptakan Allah untuk tinggal di bumi ini pada batas waktu yang telah ditentukan, batas waktunya manusia ialah saat ajal menjemput.
Jika dihitung waktunya setiap individu pasti berbeda, ada yang sampai usia tua, muda, atau bahkan masih bayi beberapa hari terlahir lantas ajal menjemputnya, itu semua rahasia Allah.
Dan Allah lanjutkan dengan kalimat, sesungguhnya manusia itu rugi, kecuali orang-orang yang beramal saleh dan seterusnya sebagaimana ayat di atas.
Jika demikian penjelasan Allah, itu bermakna betapa waktu itu sangatlah berharga.
Hitungan waktu yang kita ketahui, ada jam, ada menit dan ada detik, itulah yang disebutkan oleh Allah sangat berharga, hingga Allah bersumpah demi waktu pada ayat pertama surat tersebut.
Lantas bagaimana kita terapkan ayat-ayat itu dalam kehidupan kita, jika mengingat betapa berharganya waktu itu.
Satu kata yang harus kita pegang ialah disiplin. Ya, disiplin dalam mengatur waktu adalah kunci utama agar kita tidak menyia-nyiakan waktu yang telah diberikan oleh Allah.
Sebagai seorang muslim perlu diingat pula semua aktifitas yang kita lakukan dari bagun tidur sampai tidur kembali kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah, sehingga ketika kita menyusun jadwal agar disiplin waktu, tentunya tak akan menempatkan aktivitas yang sia-sia apalagi mengandung unsur maksiat.
Karena, apalah artinya kita atur waktu sedemikian rupa tapi hanya untuk aktivitas yang jauh dari ketaatan kepada Allah.
Ini termasuk yang disebutkan oleh Allah bahwa manusia itu merugi.
Dan siapakah manusia yang tidak merugi?
Dialah orang yang beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari akhir, qada dan qadar baik buruknya dari Allah.
Setelah beriman lantas disambung dengan amal saleh, yaitu mengerjakan apa-apa yang telah diperintahkan oleh Allah berupa kewajiban-kewajiban kemudian ditambah dengan amal-amal sunah atau aktivitas lain yang mendukung terlaksananya kewajiban tadi.
Dengan beriman dan beramal saleh lantas didukung dengan berdisiplin menata waktu maka kita tidak akan tergolong menjadi orang-orang yang merugi.
Walaupun bukan perkara mudah disiplin dalam mengatur waktu, tapi jika kita terus mengupayakan dan tak lupa mohon pertolongan dari Allah, insyaallah kita akan mudah melakukanya.
Wallahualam bissawab.
Kediri, 25 Agustus 2024. [An]
Baca juga:

0 Comments: