Headlines
Loading...
Challenge Motivasi 

Oleh. Teti Rostika

Berani, kata ini dibutuhkan dalam melakukan suatu perubahan. Baik berubah dari hal yang baik ke hal yang buruk, atau dari hal yang buruk kepada hal yang baik. Sifat berani ini jadi modal utama. 

Misal ketika seseorang awalnya pemalu, pendiam, lugu. Saat bertemu sahabat yang sifatnya berani melakukan perbuatan dosa, karena ilmu Islam belum ada di dada, keimanan pun tidak ada, akhirnya berani tampil beda. Padahal dia wanita tetapi berani merokok, berani menenggak minuman keras, berani berpacaran tanpa batas, berani membuka aurat secara lepas, berani berbicara keras. 

Bahkan saat L6BT kini mulai menyebar, sifat berani ini harus diutamakan. Tanpa rasa malu berpakaian seksi perempuan walau aslinya laki-laki. Wajah polesan menor sambil bawa kecrek jadi pengamen di tempat umum. 

Ada juga wanita taat terikat syariat. Ini perlu keberanian. Berani tampil beda dari manusia lumrahnya. Di saat wanita lain berpakaian modis dengan ukuran baju ketat, bisa merias wajah sendiri dengan make up, bisa bergoyang di atas pentas, bisa kumpul dengan laki-laki, bonceng sana-sini main bebas, tetapi wanita taat rela meninggalkan kesenangan itu agar Allah rida pada ketaatan yang telah Allah tentukan.

Aktivitas kriminal pun perlu keberanian dalam melakukan operasinya. Berani bangun malam, diam di pinggir jalan pegunungan sepi, jauh dari keramaian, menunggu sasaran yang akan diincar. Termasuk seorang PSK dalam menjalankan pekerjaannya. Perlu keberanian bertemu lelaki berbeda setiap malam. 

Atau anak remaja saat ini yang menamakan kelompok mereka dengan gangster perlu keberanian dalam melakukan kekacauan. Berani pakai tato, berani minum minuman keras, berani mengonsumsi obat-obatan terlarang, berani melakukan kriminal tanpa merasa dosa. 

Ya Rabi ... semoga kita semua selalu diberikan hidayah oleh Allah, agar iman terjaga, dijauhkan dari perbuatan sia-sia. Dilindungi dan dijauhkan dari kriminal dan kejahatan manusia serta hewan ciptaan Allah.

Semoga kita diberikan sifat keberanian dalam ibadah dan kebaikan. Berani meninggalkan malas untuk tetap bisa menimba ilmu agama, berani menahan kantuk saat melaksanakan salat malam.

Berani bersuara untuk mengungkap kezaliman dan menyebarkan keindahan Islam. Berani berkorban harta dan raga di medan jihad untuk kemuliaan Islam. Berani tunduk dan patuh pada syariat Islam yang Allah tentukan. Berani berkata benar, berani mengakui kesalahan, dan bertobat menjauhkan diri dari dosa. [Ni]

Bandung, 8 Agustus 2024

Baca juga:

0 Comments: