Oleh. Neni Arini
Salah satu nikmat yang telah Allah berikan kepada kita adalah nikmat untuk hidup.
Hidup adalah pilihan. Tidak ada yang namanya kebetulan. Diri kita hari ini adalah hasil dari pilihan kita di masa lalu. Dan pilihan-pilihan kita hari ini akan menentukan siapa kita di masa yang akan datang.
Dalam hidup, hampir setiap waktu kita selalu dihadapkan dengan berbagai pilihan. Kita diminta memilih yang terbaik dari yang baik.
Maka pastikan pilihan kita selama hidup di dunia akan memudahkan perjalanan kita setelah dari dunia, yaitu kehidupan akhirat.
Sesungguhnya hidup adalah tempat kita berjuang. Sebuah pilihan hidup akan selalu ada resikonya.
Ada kalanya hidup menghadapkan kita kepada situasi yang menuntut kita berani dalam mengambil sebuah risiko. Tetapi resiko yang kita ambil pun harus kita pikirkan dengan matang-matang. Kedalaman dalam berpikir serta ilmu yang kita pahami bisa menjadi bekal kehati-hatian dalam memutuskan sebuah resiko. Tentu saja resiko itu akan menghasilkan sebuah kemenangan.
Keberanian merupakan jalan untuk mewujudkan sebuah kemenangan dan sebagai kekuatan keimanan. Tak boleh ada kata gentar bagi seorang pengemban dakwah saat mengemban tugas bila ingin meraih kegemilangan.
Orang-orang yang beriman akan memilih jalan yang berbeda daripada orang yang pada umumnya. Biasanya level orang beriman berada jauh di atas kebanyakan orang. Karena kuatnya keimanan menuntun mereka untuk tidak takut dan gentar atas segala resiko yang akan dihadapi.
Rasulullah bersabda: “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. (TQS Ali Imran: 139).
Seorang pengemban dakwah tidak boleh lemah, seorang pengemban dakwah harus memiliki keberanian, dan kekuatan pemikiran, serta kesungguhan yang kuat. Semua harus ada tujuan dan tahu bagaimana cara meraih apa yang menjadi tujuannya. Dan yakinlah bahwa kewajiban yang ada di pundak seorang pengemban dakwah adalah semata-mata untuk mencari rida Allah Swt.
Seorang pengemban dakwah tidak akan lahir begitu saja. Ia lahir melalui proses dan upaya terus-menerus. Sehingga pengorbanan yang dilakukan oleh seorang pengemban dakwah hanyalah menginginkan kebahagiaan yang hakiki, yaitu hamba-hamba yang diridai-Nya.
Kita menyadari nikmat yang Allah berikan sungguh tak terhitung. Sudah sepantasnya kita sebagai hamba yang diciptakannya memberikan totalitas di medan dakwah.
Untuk itu perlu ada upaya terbaik agar cahaya dakwah senantiasa terpatri dalam jiwa, sehingga bisa menjadi cahaya penerang di tengah kegelapan.
Allah lebih tahu akan hamba yang diciptakan-Nya. Sehingga Allah turunkan perintah berjamaah, yang semua itu bisa menjaga energi dakwah. Dengan berjamaah memungkinkan kita untuk saling mengingatkan ketika mulai lengah dan lupa, bisa saling mengokohkan untuk istikamah di jalan dakwah, bisa saling meluruskan jalan yang bengkok hingga kita akan sampai di tujuan dengan selamat.
Jangan pernah punya keinginan untuk berhenti dari dakwah. Teruslah berdakwah sesulit apapun jalan ketika menapakinya. Kobarkanlah selalu semangat berdakwah dalam diri. Ingatlah janji Allah bagi seorang pengemban dakwah. Allah janjikan kemuliaan didalamnya. Jangan diam, karena diam dapat memadamkan api semangat di dalam berdakwah.
Banyaklah bertaqarub ilallah, mohonlah pertolongan pada-Nya, agar senantiasa diberikan keikhlasan dan keistikamahan dalam menjalankan amanah dakwah.
Semoga kesulitan yang kita hadapi jangan malah menyurutkan api perjuangan, melainkan justru harus menjadi pengokohnya dengan menjadikan sabar sebagai jalan datangnya pertolongan Allah Swt. Berani tegak berdiri di atas bumi ini dengan pekikan La Illa haillallah. Wallahu a'lam bishawab. [ry].
Baca juga:

0 Comments: