Headlines
Loading...
Kisah Inspiratif 


Oleh. Ratih Mayane

Bulan Ramadan adalah bulan yang dinantikan untuk bisa beramal melipatgandakan pahala. Bulan Ramadan adalah bulan di mana Al-Qur'an diturunkan, firman Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya. Berisi petunjuk-petunjuk kehidupan, sumber ketenangan. Bulan Ramadan bulan penuh ampunan berharap dosa dihancurleburkan. Bukan hanya sekedar ingin khatam, tapi ingin pula memperbaiki kehidupan.

Ramadan tahun 2022 pertama kali bergabung di komunitas Sahabat Surga Cinta Qur'an. Mendapatkan informasi dari grup "Rindu Surga" bahwa ada komunitas pecinta Qur'an dengan agenda utamanya adalah One Day One Juz. Kala itu berfikir bahwa grup ini cocok diikuti di kala hati sedang tidak bersemangat namun ingin tetap dekat dengan Al-Qur'an. Memiliki anak bayi yang sering membangunkan tubuh ini di tengah malam membuat diri menghadirkan berbagai alasan untuk tidak membaca Al-Qur'an. Astaghfirullah. Dari rasa lelah, rasa kantuk, dan amanah rumah tangga yang menyita banyak waktu kadang mushaf tak terbuka, ayat tak terbaca. Mau sampai kapan? Itulah pertanyaan yang ada dalam hati. Saatnya berjuang, Ramadan datang, seharusnya bisa khatam, jangan banyak alasan.

Memang target awal bergabung dengan.komunitas Sahabat Surga Cinta Qur'an (SSCQ) adalah agar bisa khatam di bulan Ramadan, tapi ternyata berkelanjutan hingga sekarang. Terlalu dangkal jika hanya bertarget khatam, kita butuh Al-Qur'an bukan hanya saat Ramadan. Alhamdulillah Allah lembutkan hati ini, Allah berikan cahaya, untuk tetap bersama komunitas yang sangat positif ini. Rasa syukur tak terkira bisa menimba ilmu dari sini. Mengenal literasi pun dari komunitas ini.

Quiz tebak ayat yang dibagikan di grup menggerakkan hati dan tangan ini untuk mencari ayat-ayatnya. Lembar demi lembar perhatikan betul-betul ayat yang dimaksud ada di halaman berapa, surat apa, ayat keberapa, juz berapa. Tebak ayat ini adalah kurikulum yang paling saya suka, walau awalnya merasa lelah mencari, namun teringat kata bunda Lilik S Yani untuk melibatkan Allah dalam setiap yang dikerjakan. Alhamdulillah masuk dalam daftar salah satu pemenang tiket literasi. Dari situlah mulai belajar tentang literasi.

Waktu terus berlalu, kerepotan mengurus anak balita dan anak bayi membuat fokus terbagi, belum bisa fokus belajar di kelas literasi. Hanya menyerap ilmunya tapi merasa sulit menerapkan. Menulis hanya sekedarnya, semampu yang saya bisa. Belum paham apa itu opini dan lain sebagainya. Mengikuti setiap alurnya tapi belum bisa memahami maknanya. Keinginan belajar dan menimba ilmu membuat diri ini tidak mau lepas dari komunitas ini. Walaupun belum bisa mempraktekkan ilmunya sekarang, mungkin suatu saat bisa diterapkan. Itulah yang ada dalam pikiran, tidak ingin berhenti. Mengisi waktu bersama SSCQ dan kelas literasi di dalamnya membuat waktu tak terbuang sia-sia. Dengan bergabung di SSCQ membuat diri berkomitmen waktu, agar jika scroll hp tidak terlalu lama.

Makin dekat Al-Qur'an, hati makin tenang. Membaca artinya ayat demi ayat, Allah hadirkan ketenangan. Pikiran yang sering kali berkelana, mengkhawatirkan berbagai hal, dari A sampai Z seolah dipikir sendiri ternyata membuat hati gelisah, dan menimbulkan amarah ketika sesuatu yang ingin kita raih tidak juga terwujud. Menjalani hidup menjadi tergesa-gesa, ragu dan tidak ada makna karena memikirkan diri sendiri saja.

Walaupun komunitas online, tapi mampu mencerahkan pemikiran. Bahwa apa pun yang terjadi dalam hidup ini adalah izin Allah. Dialah yang telah menentukan jalan hidup hamba-Nya. Ya Allah, betapa diri ini kurang bersyukur, sehingga selalu melihat kekurangan. Melalui komunitas SSCQ inilah hidayah-Mu sampai padaku. Dengan memperbaiki hubunganku dengan-Mu, Engkau memperbaiki hidupku. Memandang masalah dari sisi positif, hati pun tenang karena selalu mengingat-Mu. Atas izinMu  hamba bertemu dengan SSCQ.

Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah. Semangat Ramadan meraih keberkahan. Semoga istikamah di jalan lurus-Mu, jalan yang Engkau ridai. Amin.

Wallahualam bissawab.

Baca juga:

0 Comments: