Kisah Inspiratif
Oleh. Sri Suratni
Alhamdulillah, senantiasa terucap ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt., Allah yang telah memberikan nikmat, rahmat dan berbagai kebaikan untuk diri ini dan keluarga.
Alhamdulillah, Ramadan tahun ini sebagaimana Ramadan tahun-tahun sebelumnya, ada banyak cerita dan hal indah yang Allah berikan kepada kami sekeluarga.
Di Ramadan kali ini misalnya, ada banyak kelapangan dan kesempatan yang Allah berikan untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan menjalankan berbagai ketaatan. Saya dan suami selalu kompak dan saling menyemangati untuk selalu berada dalam ketaatan. Suami selalu memberikan kemudahan dan tak lupa mendukung berbagai aktivitas saya. Bahkan, di tengah kesibukannya suami sering meringankan aktivitas harian saya di rumah.
Beliau bahkan selalu mengajak saya untuk ikut mendampingi beliau dalam menjalankan roadshow dakwahnya di bulan Ramadan ini. Sehabis Magrib hingga menjelang tiba waktu Isya, kami berangkat dari rumah dan tiba di masjid atau musala yang menjadi tempat suami menyampaikan kajian rutinnya bakda Isya menjelang tarawih atau sesudah salat Subuh. Alhamdulillah, malam-malamnya suami tidak pernah kosong dari jadwal mengisi tausiah. Bahkan, Subuh pun demikian. Jadilah saya dan dua orang anak laki-laki (bergantian yang dibawa), setiap salat Isya, tarawih, dan Subuh turut serta menghadiri taman-taman surga dari masjid ke masjid, dari musala ke musala. Saya sangat bahagia bisa menjalani Ramadan dengan hikmad.
Kondisi saya yang masih memiliki seorang anak balita tetapi dengan pertolongan dan kemudahan dari Allah, saya bisa memiliki kesempatan untuk menyertai suami menjalankan safari dakwahnya di bulan Ramadan kali ini. Hal tersebut tidak saya dapatkan di Ramadan-Ramadan sebelumnya.
Kebahagiaan inilah yang salah satunya menjadi pemantik semangat saya menjalani Ramadan dan mengisinya dengan berbagai ketaatan. Saya bisa mendengarkan kajian-kajian keislaman dan menyimaknya. Sesekali saya sempatkan untuk merekam suami saat menyampaikan tausiah dalam bentuk video, tak lain agar bisa diputar ulang kemudian.
Saya berjumpa dengan ibu-ibu yang ramah dan baik di setiap masjid atau musala yang kami datangi. Saya berinteraksi dengan mereka, duduk manis menyimak tadarusan setelah selesai salat isyraq karena terkadang suami tidak langsung pulang, melainkan berbincang-bincang dulu dengan pengurus masjid.
Dalam perjalanan pulang, kami sering mencari jalan yang jauh sambil berkeliling menikmati suasana pagi yang damai dan syahdu. Di sepanjang perjalanan, baik menuju ke masjid atau di saat pulang dari masjid, ada saja perbincangan hangat yang kami diskusikan. Terlebih berkaitan dengan dakwah. Perjalanan bersama di atas motor yang kami naiki, tak saya sia-siakan untuk mendiskusikan masalah-masalah keislaman kepadanya. Soalnya jika di rumah jarang sekali berkesempatan untuk berdiskusi karena berbagai kesibukan beliau di luar rumah.
Di luar Ramadan pun, kegiatan beliau sangat padat. Dari pagi sampai sore mengajar di kampus, malamnya selain mengisi kajian rutin seusai Magrib atau seusai Isya. Beliau mengisi kajian umum dan berbagai halaqah. Hampir bisa dikatakan tidak ada waktu kosong di setiap malamnya. Pulang ke rumah sudah larut malam di saat anak dan istrinya sudah terlelap dalam mimpi indah.
Momen Ramadan ini menjadi kesempatan yang baik yang Allah anugerahkan kepada saya dan anak-anak untuk menghabiskan banyak waktu bersama suami. Kami bisa berbincang-bincang mesra dan bersenda gurau. Suami selalu membangunkan saya dan anak-anak untuk salat malam dan makan sahur. Beliau selalu bangun lebih dahulu dari saya. Bahkan, beliau sering bergadang di setiap malamnya.
Saya bersyukur menjadi pendampingnya. Saya selalu mendapatkan perhatian dan perlakuan yang istimewa. Alhamdulillah, banyak hal yang bisa saya syukuri. Banyak hal indah dan istimewa yang Allah anugerahkan. Semoga rasa syukur ini mampu menjadikan diri ini bersifat tawadhu dan qanaah kepada Allah. Semoga ungkapan rasa syukur ini mampu mendorong diri ini untuk senantiasa melakukan amal saleh dan ketaatan kepada Allah Swt.
Semoga Allah berkenan dan selalu memberikan berbagai kemudahan kepada saya, suami dan anak-anak untuk senantiasa berada dalam ketaatan kepada Allah. Dimudahkan dalam menjalankan berbagai aktivitas dakwah.
Semoga Allah selalu berkenan membersamai keluarga kami, selalu rida dan selalu memberikan petunjuk, rahmat dan perlindungan-Nya.
Semoga Allah selalu membimbing diri ini dan keluarga untuk senantiasa bersyukur terhadap berbagai nikmat dan karunia yang Allah berikan. Dijauhkan dari sifat kikir, dijauhkan dari rasa ujub dan dijauhkan dari sifat sombong.
Semoga berlalunya Ramadan nanti, kami dimampukan Allah untuk menyisakan jejak kebaikan dan ketaatan dalam menjalani hari-hari di luar Ramadan.
Semoga Ramadan ini mampu membawa hikmah ketakwaan bagi diri ini, suami dan anak-anak yang akan menghiasi hari-hari ke depannya.
Allahu 'alam bissawab.
Pekanbaru, 02 April 2024
Baca juga:

0 Comments: