Oleh. Rita Razis
Berjuang sendiri itu berat.
Sholeh sendiri itu menyesakkan.
Apalagi taat sendiri itu menyedihkan
Pasti tidak enak jadi orang yang soleh dan taat sendirian ditengah-tengah orang lain pada maksiat. Sendirian dalam ketaatan juga bukan jiwa seorang muslim. Sebab dalam Islam diperintahkan beramar ma'ruf nahi mungkar, jadi kita butuh teman untuk berjuang, butuh teman dalam ketaatan. Sebab teman satu circle akan saling menguatkan dan mengingatkan. Semakin banyak teman yang berjuang untuk Islam akan semakin kuat dan mudah untuk istikamah.
Manusiawi mahkluk sosial tidak akan bisa hidup sendirian. Seintrovert-introvert orang pasti butuh interaksi dengan orang lain. Inteaksi yang bagaimanakah? Tentunya Interaksi yang mendatangkan kebaikan bukan murka-Nya. Kita tidak akan bisa menyelematkan diri di manapun jika Allah telah murka karena perbuatan manusia itu sendiri. Sering kali kita melakukan kemaksiatan atau kesalahan tapi dianggap wajar.
Jadi bertemanlah karena Allah Swt. bukan karena hartanya, keluarganya, ketenarannya atau fisiknya. Sebab pertemanan atau persahabatan yang dilakukan karena Allah (QS. 49:10), “Teman-teman akrab pada hari itu (Qiyamat) menjadi musuh bagi yang lain, kecuali persahabatan karena Ketakwaan” (QS 43:67).
Berteman bukan karena Allah hanya akan mendatangkan kekecewaan dan keraguan. Ragu apakah teman itu berkata benar atau berbohong, kecewa karena yang terjadi tidak sesuai harapan. Jadi, berteman hanya karena dunia, sepeti pertemanan yang rapuh mudah rusak. Pasti kita maukan berteman tapi hanya karena ada asas manfaat? Setelah nggak ada manfaatnya ditinggalkan.
Jangan bosan mengajak dalam kebaikan, jangan bosan untuk beramar ma'ruf nahi mungkar, jangan lelah untuk berdakwah. Sebab apa pun yang kita lakuka dunia pasti akan ada abalasannya. Jika semakin banyak pertemanan karena Allah untuk mencapai ketaatan hidup kita akan lebih indah. Itulah tujuan kita beramar ma'ruf dan dakwah agar semakin banyak teman-teman untuk taat. Sebab tdak ada yang membahagiakan selain melihat teman dalam ketaatan. Bahkan kita tidak mengenalnya pun kita ikut senang melihat orang taat. Inilah keajaiban dakwah semakin banyak orang yang taat akan semakin senang bukan sebaliknya. [Hz]
Baca juga:

0 Comments: