
motivasi
Teman Hidup Membangun Samawa
Oleh. Mak Ayu
“Segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah).” [QS. Az Zariyat : 49)
Allah telah menciptakan segala sesuatu itu saling berpasangan. Begitu pun dengan manusia, ia juga diberikan pasangannya masing-masing. Namun pasangan dalam Islam adalah yang sudah terikat dengan akad pernikahan. Pasangan itu namanya suami istri. Suami atau istri sebagai teman hidup dalam mengarungi bahtera kehidupan.
Dalam mengarungi bahtera rumah tangga, suami istri pasti akan merasakan asam manis pedasnya berumah tangga. Tidak ada yang mulus menyatukan dua perbedaan menjadi satu, dua keluarga besar menjadi satu, lingkungan berbeda dari sebelumnya. Sehingga harus ada rasa saling pengertian dari kedua belah pihak. Pun saat usia pernikahan telah berpuluh tahun, tidak ada jaminan akan adem ayem tanpa masalah yang dihadapi. Namun semua juga akan selesai karena pasangan itu adalah teman hidup, bukan musuh hidup. Yang setiap masalah muncul akan bisa lebih menguatkan ikatan saling memiliki atau cinta.
Karena, teman hidup kita adalah teman terbaik kita, ia akan ada saat bahagia, sedih, sakit, lapar, dan terpuruk. Mereka akan saling mengisi, menguatkan, menyandar, dan menemani apa pun kondisi kita. Ia menjadi teman dalam melalui waktu.
Teman hidup kita akan mengajak membangun impian besar keluarga yaitu memiliki kehidupan sakinah mawadah warahmah [bahagia, penuh cinta, dan saling kasih sayang).
Allah Subhanahu wa taala berfirman: "Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar-Rum: 21)
Samawa adalah kehidupan yang dibangun bersama dengan visi kehidupan berumah tangga semata untuk keridaan Allah. Selalu berkomunikasi untuk mengevaluasi target yang diinginkan. Saling mendukung pasangan masing-masing untuk selalu berada dalam kebenaran dan menyebarkan kebenaran. Bersama mendidik anak agar bisa menjadi generasi Rabani.
Pun juga tahu peran dan posisinya, hak dan kewajiban masing-masing, sehingga kehidupan impian yaitu ‘samawa’ bisa terwujud. [An]
Baca juga:

0 Comments: