
motivasi
Saat Ayah Memilihkan Teman Hidup Putrinya
Oleh. Nirwana Sadili
Dalam Islam kedudukan seorang ayah adalah pemimpin dalam keluarganya. Dalam Al-Qur’an dan sunnah dengan tegas menjelaskan bahwa seorang suami atau ayah merupakan pemimpin dalam keluarga. Ayahlah yang paling bertanggung dalam keluarganya. Karena mereka adalah amanah dari Allah yang harus dijaga dan diurus oleh ayah atau suami. Kepemimpinannya ini kelak akan dimintai tanggungjawab oleh Allah Swt..
Seorang ayah bertanggung jawab penuh dalam memimpin keluarganya, memberikan nafkah, keamanan, ketentraman, perlindugan dan keselamatan keluarga, baik di dunia maupun di akhirat. Ayah harus memiliki visi besar yang mengantarkan keluarganya menuju surganya Allah. Selain itu ada amanah yang sangat penting bagi seorang ayah adalah membantu mencarikan teman hidup atau pasangan hidup yang baik bagi putrinya. Ini adalah salah satu tugas seorang ayah yang terkadang dilalaikan, padahal hal ini sangat berpengaruh pada masa depan anaknya.
Sangat penting dan bukan perkara mudah bagi ayah memilihkan teman hidup atau suami yang saleh bagi anak gadisnya, yang masih berada dalam perwaliannya. Dalam hal ini ayah harus hati-hati memilihkan teman hidup bagi anak gadisnya, karena teman hidup atau suaminyalah nanti yang akan menjadi penggantinya dalam mendampingi anaknya selamanya. Sebelum itu terjadi harus meneliti betul kepada siapa anaknya akan dititipkan untuk menggantikannya merawat dan mendidiknya menjadi wanita salihah yang dapat mengantarkannya ke surganya Allah.
Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat 32:
وَاَنْكِحُوا الْاَيَامٰى مِنْكُمْ وَالصّٰلِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَاِمَاۤىِٕكُمْۗ اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَاۤءَ يُغْنِهِمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
“Nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan Perempuan. Jika mereka miskin, Allah yang akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunianya. Dan Allah Maha luas (pemberiannya), Maha Mengetahui.”
Dalam ayat tersebut As-Ad menafsirkan , Allah memerintahkan kepada para wali dan kepala keluarga untuk menikahkan setiap orang-orang yang belum menikah yang berada di bawah kewaliannya, baik laki-laki maupun perempuan, gadis maupun janda, kewajiban keluarga dan wali anak yatim untuk menikahkan anak yang siap menikah yang wajib ia nafkahi.”
Dalam hadits mengenai seorang ayah yang mendidik dan menikahkan mereka, ia akan mendapatkan surga sebagaimana Rasulullah saw. bersabda, "Ia yang menjaga tiga anak perempuan (atau dua juga), kemudian ia mendidik dan menikahkan mereka, dan berbuat baik dengan mereka, maka ia akan mendapatkan surga,”
Dalam Islam ada beberapa tuntunan yang perlu diperhatikan oleh seorang ayah ketika memilihkan teman hidup untuk anak-anaknya, Pertama, agama dan ketakwaannya. Ketika memilih pasagan karena iman dak takwanya, maka akan mengantarkan menjadi sakinah, mawaddah, dan warahmah.
Kedua, baik akhlaknya. Islam memerintahkan kepada ayah atau wali perempuan untuk memilih teman hidup atau pasangan bagi anaknya karena ketinggian akhlaknya. Hal ini sebagaimana hadis, “Apabila datang seorang laki-laki kepadamu untuk melamar. Dan engkau pandang baik agamanya dan akhlaknya, maka nikahilah dia, sebab jika tidak, akan terjadi fitnah dan kerusakan di muka bumi.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, walaupun ia seorang yang miskin dan dari golongan kelas bawah?” Nabi menjawab, “Apabila datang kepadamu laki-laki yang baik agama dan akhlaknya, maka nikahilah dia.” Ucapan ini beliau ulangi sampai tiga kali. (HR Tirmidzi).
Sangat penting bagi ayah memilihkan teman hidup yang baik putrinya, setelah menikah nanti anak akan menjadi ‘milik suaminya’. Dengan memilihkan suami yang baik, ayah telah berusaha memastikan masa depan dunia dan akhirat anak perempuannya terjamin. Wallahualam bissawab. [Hz]
Baca juga:

0 Comments: