Headlines
Loading...
Oleh. Jumriani

Pahlawan bisa diartikan sebagai orang yang bertekad mengalahkan penjajah yang telah menaklukkan tanahnya. Hal ini bisa merujuk pada pahlawan banyak negara, termasuk Indonesia.

Sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah Al Baqarah ayat 154 yang artinya: “Orang-orang yang berperang (terubunuh) di jalan Allah tidak pernah mengatakan dirinya mati, karena mereka hidup, namun kita tidak merasakannya."

Orang yang mati dalam perang (mujahid) adalah mereka yang memperoleh kemenangan di sisi Allah Swt., para pejuang dalam Islam tidak gentar dengan senjata, tidak takut mati karena yang dia pikirkan perannya dalam menegakkan kebenaran.

Nama-nama pahlawan yang berkesan banyak berbaris. Namun pernahkah kita terpikir bahwa ada sosok istimewa yang menjadi pahlawan bagi semua umat khususnya umat Islam? Ya, dialah Muhammad Rasulullah saw.

Apa jadinya jika Allah Swt. tidak mengutus Rasulullah? Mungkin dunia ini masih berada dalam zaman kegelapan kebutaan. Karena dia sekarang bisa memimpin umat manusia keluar dari abad kegelapan dan memasuki zaman terang yang kita lihat sekarang.

Jika bukan karena Rasulullah maka wanita tidak ada artinya, tidak bernilai sama sekali. Kehormatannya selalu diinjak-injak, berkat Rasulullah sehingga wanita punya nilai.

Saudariku, lantas mengapa kau jual mahkotamu? Dengan bangganya kau pamerkan lekuk tubuhmu, auratmu yang tidak seharusnya dilihat ajnabi, tapi mengapa kau lakukan dan anehnya kau menyukainya.

Saudariku, tidakkah engkau malu dengan Rasulullah?
Sedikit saja, tolong kau hargai perjuangannya. Karena beliau sehingga wanita mempunyai kedudukan, saking mulianya bahkan surga berada di bawah telapak kakinya.

Ketika Rasulullah masih muda, beliau tidak menyia-nyiakan waktunya untuk hal-hal yang tidak penting seperti gosip dan cerita orang lain, melainkan menghabiskan waktunya untuk hal-hal positif seperti membicarakan kebaikan dan berbisnis.

Tidak hanya sikapnya, perkataannya juga dapat dipercaya, dan semangat kemandirian serta kepribadiannya yang tidak mudah menyerah terlihat jelas. Sifat-sifat tersebut sangat sulit ditemukan pada generasi muda saat ini.

Nabi selalu menunjukkan tanggung jawab dan integritas penuh dalam menjalankan tugasnya. Karena itulah Nabi dijuluki Al Amin oleh orang-orang Arab pada masanya. Yang perlu dipahami adalah perjuangan yang dilakukan atas nama Islam tidak dimonopoli oleh kelompok Islam itu sendiri. Hal ini tidak bisa dibenarkan karena atas nama Islam dan memperjuangkan Islam, ada sekelompok orang yang akhirnya merugikan orang lain dan memerangi orang-orang yang tidak bersalah. Perjuangan Islam tidak boleh merugikan siapapun.

Allah Swt. berfirman: “Sesungguhnya Rasulullah mempunyai contoh yang baik bagi kamu (yakni) orang-orang yang menghendaki (rahmat) Allah dan (datangnya) hari kiamat, dan dia menyebut Allah." (QS. Al Ahzab: 21)

Ketika Nabi Muhammad saw. berjuang untuk melestarikan Islam, Nabi menganjurkan pelestarian nilai-nilai kemanusiaan universal. Artinya keadilan, kesetaraan, toleransi, dan hak orang lain tetap diperhatikan. Sikap toleran Nabi dan pengakuan terhadap nilai-nilai kemanusiaan bermula dari ajaran Islam dan kemudian menjadikan Islam sebagai agama rahmat.

Itulah Nabi Muhammad saw., seorang suri teladan bagi umat manusia, semua yang ada pada beliau menjadi panutan, baik dari ucapan perbuatan dan sifat-sifat beliau. So, saudariku jangan jual mahkotamu hanya untuk laki-laki yang tidak semestinya. Mari kita buktikan bahwa perjuangan Rasulullah tidak sia-sia. [An]

Baca juga:

0 Comments: