Bagaimana Kita Bergaul?

Oleh. Nasywa Fauziah

Dalam islam terkait pergaulan telah di atur. Bagaimana Islam mengatur pasal pergaulan?

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا النَّا سُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَآئِلَ لِتَعَا رَفُوْا ۗ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَ تْقٰٮكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti."

(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 13)

Allah menciptakan laki-laki dan perempuan untuk saling berpasangan. Bukan berarti kebolehan untuk berpacaran. Pacaran bukanlah hal yang terikat dengan agama. Justru pacaran dilarang oleh agama. Bahkan banyak dalil dalam Al-Qur'an yang menjelaskan keharaman pacaran.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰۤى اِنَّهٗ كَا نَ فَا حِشَةً ۗ وَسَآءَ سَبِيْلًا

(QS. Al-Isra' 17: Ayat 32)

Pacaran termasuk kedalam perzinahan. Allah telah memerintahkan kita untuk jangan sekali-kali mendekati zina. Mendekatinya saja tidak diperbolehkan apalagi melakukannya.

Pergaulan dalam Islam sangat di perhatikan. Bukan hanya pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Namun pertemanan biasa pun di perhatikan. Bagaimana kita memilih teman. Teman adalah gambaran kepribadian kita. Dengan siapa kita berteman maka kita akan mencerminkan dirinya. Ataupun sebaliknya. Maka pandai-pandailah dalam bergaul. Berteman dengan siapa saja, namun tidak dengan bergaul.

Lingkungan yang baik akan membentuk seseorang jadi lebih baik. Dan sebaliknya, lingkungan yang buruk akan membentuk seseorang menjadi pribadi yang kurang baik. Bertemanlah dengan penjual minyak wangi. Dan jangan pernah berteman dengan penjual besi.