
motivasi
Pertanggungjawaban Masa Muda
Oleh. Erna Kartika Dewi
Generasi Z atau generasi milenial saat ini sering kali membuat kita terheran-heran melihat semua tingkah lakunya.
Generasi ini adalah generasi yang lebih aktif berkomunikasi di dunia maya melalui gadgetnya. Mereka akan cepat menerima informasi apapun melalui internet. Tetapi ketika bertemu atau berkumpul di suatu tempat, mereka lebih banyak diam dan lebih asyik dengan gadgetnya. Sehingga terkadang terkesan cuek dan acuh tak acuh terhadap orang-orang yang disekitarnya.
Generasi ini juga adalah generasi yang selalu berani mengemukakan pendapatnya, benar ataupun salah mereka akan berbicara sehingga terkesan melawan dan sangat beda sekali rasanya dengan generasi zaman dulu yang tidak banyak berbicara dan sangat mengutamakan adab dalam hal apapun.
Agak miris rasanya, tapi itulah fakta yang terjadi. Para kaum muda saat ini seolah terlena dengan kesenangan belaka, dan semua yang dilakulan terkesan begitu bebas.
Bahkan apapun bisa dilakukan asalkan bisa menjadi viral ataupun terkenal, seolah-olah rasa malu itu sudah tidak ada lagi. Belum lagi, sebuah aplikasi yang memfasilitasi semua aktivitas dengan gerakan atau joget, ditambah nyanyian atau kata-kata apapun yang nantinya bisa menjadi viral. Sehingga membuat mereka tak sungkan untuk berjoget atau ngomong apapun demi sebuah konten.
Bisa kita saksikan saat ini, dimana-mana banyak para kaum muda yang asyik berjoget, bahkan ditempat umum sekalipun. Membuat mereka seolah-olah terbuai dan terlena dengan kehidupan mereka saat ini.
Waktu muda, kata sebagian orang adalah waktu untuk hidup foya-foya, masa untuk bersenang-senang. Teringat istilah YOLO (You Only Life Once) yang dibahas di acara Kajol SSCQ dengan tema pemuda kemarin, di sana dibahas bahwa para penjunjung YOLO ini mengatakan, "Kecil dimanja, muda foya-foya, tua kaya raya, dan mati masuk surga." Inilah guyonan sebagian pemuda. Bagaimana mungkin waktu muda foya-foya, tanpa amalan salih, lalu mati bisa masuk surga.
Hal ini bisa dikatakan sangatlah mustahil. Untuk masuk surga pastilah ada amalan-amalan kebaikan dari hasil pemikiran cemerlang yang kita dapatkan dan tidak mungkin hanya dengan foya-foya seperti itu.
Sangat miris ketika melihat pemuda saat ini menjadi pemuda yang panjang angan seolah-olah akan hidup terus selamanya.
Nabi Muhammad saw. bersabda,
لاَ تَزُولُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ: عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ، وَمَالِهِ
مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ، وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ
"Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan, dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu)."
Usia akan ditanya dan diminta pertanggung jawaban untuk apa dihabiskan. Masa muda termasuk dalam usia, akan tetapi selanjutnya, masa muda kembali ditanyakan dan diminta pertanggung jawaban secara khusus. Oleh karena itu masa muda ini perlu benar-benar diperhatikan, terlebih pemuda adalah generasi penerus.
Sadarlah wahai kaum muda!
Hidup di dunia hanya sebentar, hanya sementara. Persiapkanlah jawaban terbaik untuk Allah ketika Allah bertanya, "Untuk apa masa mudamu kamu gunakan?
Tetap budayakan rasa malu, kedepankan adab, jangan mengumbar auratmu dan mengubah bahasa santun mu hanya demi sebuah konten dan kata "Viral atau terkenal".
[Hz]
Baca juga:

0 Comments: