
motivasi
Menemukan Hikmah dalam Renungan Harian
Oleh. Rita Mutiara
"Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, dan berhias dirilah kalian untuk menghadapi penyingkapan yang besar (hisab). Sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya bagi orang yang selalu menghisab dirinya saat hidup di dunia.”
(Umar bin Khattab)
Hisab bisa diartikan introspeksi diri, Umar bin Khattab mengingatkan umat untuk selalu melakukan introspeksi di dunia, sebelum ditimbang amal kebaikan di akhirat kelak. Tidak saja orang tua, kaum muda pun penting untuk introspeksi diri dengan tujuan memaksimalkan potensi diri agar bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Salah satu metode untuk introspeksi diri dengan melakukan journaling. Journaling merupakan kegiatan menulis menuangkan apa yang dirasakan dan dipikirkan. Berbeda dengan menulis diary yang hanya menulis kejadian dialami tanpa tujuan, journaling merumuskan tujuan hidup sehingga hidup bisa lebih terarah.
Ketika terlalu banyak pemikiran dan ide yang bersarang di kepala, maka tuangkan semua perasaan, pemikiran dan ide serta berbagai keinginan, harapan dengan menulis.
Berawal dari pengumpulan pemikiran yang tidak terstruktur, selanjutnya merumuskan pertanyaan dengan membuat pertanyaan, tetapi harus berlandaskan wawasan Islam. Jika terjadi musibah, pertanyaan yang muncul seharusnya adalah apa yang Allah kehendaki terhadap diri kita atas peristiwa yang kita alami? Baik kesedihan dan kegagalan semua ada hikmah, maka dengan jawaban yang berlandaskan wawasan Islam akan menemukan kesimpulan. Setelah itu, membuat rencana sebagai tindak lanjut yang harus dilakukan menuju perbaikan diri.
Jurnal lebih dari sekadar kebiasaan yang jitu sebagai cara terbaik untuk memahami kegembiraan, ketakutan, harapan-harapan kita. Ada beberapa cara untuk membangun kebiasaan menulis jurnal harian, tapi mengurai dengan bentuk pertanyaan, jawaban serta penilaian yang konsisten akan lebih tepat. Dengan merumuskan pertanyaan dan jawaban kegagalan bukan menjadi kesedihan tetapi menjadi harapan sehingga hidup selalu optimis.
Menulis jurnal memiliki struktur berbeda pada setiap orang, setiap orang memiliki kiat penjurnalan yang tersendiri. Meskipun demikian konteksnya harus membuat introspeksi dengan pertanyaan yang tepat, konstruktif sehingga jurnal bisa bermanfaat.[Hz]
Baca juga:

0 Comments: