Oleh. Mom Najma
Pemuda pujaan jadi impian. Pemuda pujaan jadi panutan. Pemuda pujaan terus berjuang demi kejayaan dan kemulian agamanya. Siapakah mereka? Dulu, mereka adalah para shahabah dan shahabiyah. Sekarang, mereka itu kalian para pemuda penerus perjuangan Rasulullah.
Dulu, mereka berjuang tuk terterapkannya syariat Allah. Pada akhirnya perjuangan mereka berhasil. Peradaban mulia tercipta. Aturan Allah terterapkan sempurna.
Yang kemudian hancur tak berkeping. Tepatnya tahun 1924 naungan agung itu runtuh. Kini, perjuangan menegakkan yang runtuh itu terus berlanjut. Dengan topangan para pemuda nan tangguh.
Wahai para pemuda!
Kami tunggu peran muliamu. Mari melangkah bersama tuk raih kemenangan. Mari kita beriringan menuju penerapan aturan sejati.
Mari terus bina diri, bina iman, dan tsaqafah kita.
Wahai para pemuda!
Jangan mudah terlena!
Dengan gemerlapnya dunia yang menyilaukan mata, hati, dan akal sehat. Hindari jerat kesenangan ragawi.
Hindari jerat syahwat perilaku. Agar kerusakan takkan terus berlanjut.
Wahai para pemuda!
Wake up! Melek kesadaran. Speak up, suarakan kemulian itu.
Jadikan akhirat tujuan akhirmu. Kumpulkan pahala berlimpah
Jangan kumpulkan dosa berlimpah.Yuk menuju Jannah bersama! [ry].
Magelang, 29 Oktober 2023, 22.50
0 Comments: