Headlines
Loading...
Oleh. Messy Ikhsan

Sob, pecinta makanan sandwich dan buah strawberry mari merapat di sini. Siapa sih yang nggak suka dua makanan enak yang memiliki tampilan menarik dan menggoda ini? Ditambah lagi dengan rasa yang manis semakin mengunggah selera untuk makan. Kayaknya memang banyak yang suka dengan dua jenis makanan ini ya hehe.

Kalau dilihat sekilas mata, penampakan buah strawberry dengan warna merahnya memang selalu menggoda. Tapi indahnya hanya sementara, kalau buahnya jatuh ya langsung hancur, remuk, dan tak bersisa. Begitu juga dengan generasi strawberry yang terlihat manis dengan ide inovatif dan kreatif yang dimilikinya, ternyata di dalamnya mereka adalah sosok yang sangat rapuh dan mudah runtuh. Sayangnya generasi strawbery tak semanis rasa dan namanya ya. Lah kok bisa?

Begitu dengan kenyataan generasi muda saat ini yang terlihat kuat seolah mampu menyelesaikan semua masalahnya dengan sendiri tanpa bantuan Allah. Padahal ternyata mereka tak sekuat itu hingga beberapa memilih untuk mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Astaghfirullah, seolah-olah bundir bisa menyelesaikan semua masalah, nyatanya yang selesai hanya masalah dunia, tapi tidak dengan masalah akhirat harus berurusan terlebih dulu dengan pengadilan Allah.

Selaras dengan generasi strawberry, generasi sandwich juga tak sekuat yang dibayangkan. Di usia yang muda mereka dipaksa untuk menjadi tulang punggung keluarga. Mereka hanya bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga walau harus menguburkan cita-cita dan impian pribadinya.

Ya Allah, sungguh miris melihat fenomena generasi strawberry dan generasi sandwich. Mereka dipaksa untuk menjadi tulang punggung keluarga di usia yang masih terbilang sangat muda. Mereka harus menanggung beban hidup berat yang seharusnya ditanggung oleh negara. Sayangnya negara lepas tanggung jawab terhadap hak dan kebutuhan rakyatnya seolah semuanya baik-baik saja. Astaghfirullah.

Sistem rusak lagi merusak kapitalisme memang tak layak diharapkan untuk melayani dan mensejahterakan rakyat. Sistem kapitalisme memang tak layak diterapkan dalam kehidupan nyata karena tak memuaskan akal pikiran, tak menenangkan hati, dan tak pula sesuai dengan fitrah manusia.

Ya Rabb, hamba risau melihat generasi muda yang punya beban hidup berat tapi tak punya pegangan ilmu agama dalam menyelesaikanya. Ya Rabb, hamba risau andai mereka semakin jauh dari kebenaran dan kebaikan. Ya Rabb, segera percepat datang kabar gembira akan kemenangan Islam agar segala problematika bisa tuntas secara rinci. [Hz]

Baca juga:

0 Comments: