Headlines
Loading...
Oleh. Firda Umayah

Kecanggihan teknologi informasi telah membuat masyarakat harus mengikuti arus teknologi khususnya arus digitalisasi. Anak-anak, remaja, dewasa bahkan lansia kerap hadir meramaikan dunia Maya. Berbagai konten bermunculan di media sosial. Mulai dari konten yang bermanfaat maupun tidak. Semua itu pada dasarnya untuk mendapatkan materi semata. Entah mendapatkan penghasilan dari konten yang dibuat, atau sekedar untuk melampiaskan emosi atau merilekskan pikiran sejenak.

Sayangnya, digitalisasi yang pesat juga membawa dampak negatif bagi sebagian anak yang berlebihan dalam menggunakan gadget atau media sosial yang ada di dalamnya. Hingga berbagai keluhan menimpa anak. Misalnya dalam segi kesehatan, anak mengalami susah tidur, menjadi pribadi yang tertutup, kurangnya kreatifitas, kesehatan yang kadang menurun, terkena nomophobia, dan lain-lain. Begitu juga dengan keluhan lain seperti anak menjadi korban 'cyberbullying', 'cybercrime', dan lain-lain. Jika sudah seperti ini, apa yang harus dilakukan untuk menangani hal ini?

Sebelum orang tua memberikan gadget kepada anak, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai berikut:

1. Gadget hanya diberikan kepada anak yang sudah mampu mengelola diri dan harta sendiri dengan baik. Gadget, laptop, dan barang elektronik lainnya merupakan harta yang seharusnya diberikan kepada orang yang amanah dalam penggunaannya. Termasuk kepada anak. Jika orang tua merasa anak belum bisa mengatur diri dan harta yang dititipkan orang tuanya, maka anak sebaiknya tidak diberikan gadget dan barang elektronik lainnya. Hal ini berdasarkan firman Allah Swt., "Dan janganlah kamu serahkan kepada orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaan) kamu yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik." (QS. An-Nisa: 5)

2. Sebelum anak diberikan gadget, tanamkan anak akidah Islam yang kuat dan tsaqafah (pemikiran) Islam yang utuh. Harapannya, anak mengetahui tujuan dari aktivitas penggunaan gadget nanti. Anak juga harus dipahamkan bahwa kehidupan yang sifatnya privasi tidak untuk diekspos melalui media sosial. Anak juga harus paham aturan yang berlaku di dalam negara terkait penyebaran informasi, ujaran kebencian, dan sebagainya. Sehingga anak tidak mengerjakan sesuatu sebelum mengetahui hukumnya. Sahabat Abu Bakar Ash Shidiq pernah berkata bahwa tanpa ilmu, amal tidak ada gunanya. Ilmu tanpa amal adalah hal yang sia-sia.

3. Pahamkan anak terhadap skala prioritas dalam beraktivitas. Ini penting agar anak tidak membuat waktunya terbuang sia-sia hanya karena menggunakan gadget dengan hal-hal yang kurang bahkan tidak bermanfaat. Ini juga untuk menghindari penggunaan gadget yang berlebihan. Anak harus bisa memprioritaskan amal-amal wajib yang harus ia lakukan. Karena, penggunaan gadget pada dasarnya hukumnya adalah mubah (boleh) saja.

4. Arahkan penggunaan gadget untuk kebaikan. Penggunaan gadget bisa menjadi hal yang positif jika digunakan sesuai syariat Islam. Termasuk untuk menuntut ilmu, menyebarkan ajaran Islam dan mendakwahkannya. Anak boleh berkreasi dengan membuat konten dakwah di media sosial selama tetap menjaga kehormatannya. Anak juga harus memperhatikan dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah saw. yaitu dakwah melalui pemikiran yang mampu mencerahkan masyarakat. Sebuah dakwah yang mampu menghadirkan Islam sebagai solusi atas semua masalah hidup.

5. Jika dalam penggunaan gadget anak terlihat melalaikan kewajibannya sebagai muslim dan anak, maka orang tua harus membatasi penggunaan gadget. Karena pada dasarnya meskipun orang tua telah memberikan gadget kepada anak, orang tua tetap memiliki kewajiban untuk mengontrol anak. 

Jika anak tampak mulai lalai, maka orang tua harus mengingatkannya. Melakukan evaluasi atau diskusi kepada anak terkait perubahan sikap pada sang anak. Jika anak mengalami keluhan kesehatan terhadap penggunaan gadget, maka orang tua juga bisa berkonsultasi kepada dokter yang ahli di bidangnya.

Itulah cara agar anak bijak dalam menggunakan gadget dan bermedia sosial. Semoga orang tua senantiasa bijak dalam memberikan fasilitas bagi buah hati. Ingatlah, bahwa semua perbuatan manusia kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua akan dimintai pertanggungjawaban." (QS. Al-Isra : 36)

Wallahu a'lam bishawwab.

Baca juga:

0 Comments: