Headlines
Loading...

Oleh. Firda Umayah

Sobat, bulan Desember, biasanya sarat akan perayaan umat non muslim. Benar kan? Nah, biasanya juga, kata "toleransi" sering disinggung dalam bulan ini. Kenapa? Ya, karena ada sebagian dari mereka yang ingin umat Islam turut bertoleransi terhadap umat lain dengan memberikan ucapan selamat kepada perayaan agama mereka. Iya enggak sih? Tapi memang boleh ya mengucapkan selamat kepada umat lain?

Sobat, toleransi atau dalam bahasa Arab disebut tasamuh dapat diartikan dengan menghargai, membiarkan, lapang dada. Sehingga, dalam Islam, Islam mengajarkan adanya toleransi. Termasuk toleransi beragama. Yang tentu saja berarti membiarkan dan menghargai agama lain. Namun, ada catatan penting dalam sikap toleransi beragama. Yaitu, umat Islam tidak boleh meyakini sesuatu yang berada di luar apa yang telah di ajarkan oleh Islam. Misalnya, ketika Islam mengajarkan bahwa Islam adalah agama yang diridai Allah, maka muslim tidak boleh mengakui agama lain (setelah Islam hadir) sebagai agama yang diridai Allah.

Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt, "... Pada hari ini Aku (Allah) telah menyempurnakan agama mu bagimu, dan Aku (Allah) telah mencukupkan nikmat-Ku untukmu, dan Aku (Allah) telah merusak Islam sebagai agama bagimu." (TQS. Al-Maidah : 3).

Begitu juga dengan keyakinan agama lain yang bertentangan dengan agama Islam. Maka umat Islam tidak boleh turut meyakininya. Seperti pandangan agama lain bahwa tuhan (Allah) itu berbilang. Maka Islam dengan tegas melarang hal ini, dan umat Islam tidak boleh menyakininya. Karena Allah Swt adalah tuhan yang tunggal atau esa.

Allah Swt berfirman yang artinya, "Katakanlah, Dia (Allah) adalah (tuhan) yang satu (esa). Allah tempat berlindung. Tidaklah (Allah) beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada apapun yang dapat setara denganNya," (TQS. Al-Ikhlas : 1-4).

Nah, membiarkan agama lain maknanya adalah membiarkan orang-orang non muslim dalam meyakini agama mereka dan melakukan ibadah sesuai dengan agama mereka. Umat Islam tidak boleh merusak tempat ibadah mereka atau mengganggu mereka ketika sedang beribadah di dalam tempat ibadah mereka. Toleransi beragama tidak membolehkan umat Islam turut merayakan atau mengucapkan selamat kepada hari perayaan agama lain.

Jika ada muslim yang turut merayakan atau memperingati hari raya agama lain, maka hal itu bertentangan dengan prinsip toleransi dalam pandangan Islam. Ini juga bertentangan dengan firman Allah Swt. Allah Swt berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Kafirun.

 Katakan (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir". Aku tidak pernah akan menyembah apa yang kamu (orang kafir) sembah. Dan kamu bukanlah penyembah apa yang aku sembah. Dan aku tidak akan pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak akan pernah menjadi penyembah apa yang aku sembah. Bagi kamu agamamu dan bagiku agamaku. (TQS. Al-Kafirun : 1-6)

Jadi, sobat muslim harus berhati-hati dalam menyikapi toleransi beragama ini ya. Jangan sampai, maksud hati ingin bertoleransi namun malah terjerumus pada hal yang tidak dibenarkan dalam Islam. Maka dari itu, yuk mengkaji Islam. Biar paham agama sendiri. Wallahu a'lam bishawab.

Baca juga:

Related Articles

0 Comments: