
Oleh. Salma
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤاَ يُّهَا النَّا سُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْ وَا خْشَوْا يَوْمًا لَّا يَجْزِيْ وَا لِدٌ عَنْ وَّلَدِهٖ وَلَا مَوْلُوْدٌ هُوَ جَا زٍ عَنْ وَّا لِدِهٖ شَيْــئًا ۗ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا ۗ وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِا للّٰهِ الْغَرُوْرُ
"Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah pada hari yang (ketika itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya, dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikit pun. Sungguh, janji Allah pasti benar, maka janganlah sekali-kali kamu teperdaya oleh kehidupan dunia, dan jangan sampai kamu teperdaya oleh penipu dalam (menaati) Allah."(QS. Luqman 31: 33)
Seorang bapak pasti sangat menyayangi anaknya. Ia akan melakukan apapun demi kebahagiaan dan kelangsungan hidup anaknya. Ia rela membanting tulang, memeras keringat demi mencukupi kebutuhan anaknya. Ia juga tak akan rela anaknya tersakiti atau berada dalam kondisi yang tidak nyaman. Begitulah naluri seorang bapak.
Sebaliknya, anak pun akan merasakan hal yang sama untuk bapaknya. Ia tak akan rela bapaknya menderita. Ia akan berusaha membalas semua kebaikan yang telah dilakukan bapaknya. Ia akan berusaha membahagiakan dan meringankan beban bapaknya. Masya Allah.
Namun naluri cinta dan kasih sayang antara bapak dan anak ini tidak akan berlaku pada satu hari nanti. Hari di mana setiap manusia sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Hari di mana setiap manusia tidak bisa dan tidak sempat memikirkan nasib orang lain, karena nasibnya sendiri saja belum jelas.
Hari Kiamat.
Ya! Di hari kiamat, setiap manusia sibuk dengan dirinya sendiri. Tidak terbersit sedikit pun memikirkan orang lain. Karena di benaknya ada urusan pribadi sangat besar yang akan dipertanggung jawabkan. Seorang ayah yang di dunia sangat mencintai anaknya, sanggup melakukan apapun untuk anaknya, ketika hari kiamat ia tak akan bisa menolong anaknya.
Begitu pun sebaliknya. Anak yang ketika di dunia sangat mencintai ayahnya, berusaha berbakti sekuat tenaga untuk membalas ayahnya, ketika di hari kiamat ia takkan mampu menolong ayahnya.
Masya Allah.
Begitu dahsyatnya hari kiamat, hingga mampu menghilangkan ikatan yang pernah ada di dunia. Setiap manusia sibuk memikirkan urusannya sendiri- sendiri. Mereka tak bisa lagi memikirkan orang-orang yang ketika di dunia sangat mereka sayangi.
Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari hal ini. Selagi kita masih hidup di dunia, lakukan amalan saleh semaksimal kita bisa. Tingkatkan ketaatan secara kafah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sayangi dan berbaktilah kepada orang tua. Karena bakti itu hanya bisa kita lakukan di dunia ini.
Wallahu a'lam bishawwab.
Baca juga:

0 Comments: