Headlines
Loading...
Oleh. Enny Ummu Almira

Naura sedang menikmati masa menjadi Ibu baru. Semua perhatian fokus ditumpahkan kepada makhluk mungil itu. Dia masih belum percaya jika dirinya sudah menjadi seorang ibu, masih takjub makhluk mungil yang sebelumnya berada didalam perut kini sudah ada dalam pelukannya. Tak henti-hentinya bersyukur atas karunia berupa keturunan yang ia dapatkan. 

Naura mulai mempraktikkan segala teori yang ia baca dibuku parenting, meski kadang teori tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Setidaknya dia tenang karena masih mempunyai masa cuti selama 2 bulan untuk bersama setiap saat dengan buah hati tercintanya itu. Dia rawat dengan tulus anak itu, meski kadang harus bergadang untuk menyusui di malam hari bahkan dini hari yang waktunya tidak bisa ditebak saat terbangun karena BAK atau PUP atau sekedar nangis karena haus atau lapar. Naura selalu siap kapan saja meski kadang sampai tertidur saat menyusui lalu dibantu Rizal untuk mengganti popok. 

Di siang hari, mulai dari pagi sudah menjemur si bayi sebelum mandi, kadang bergantian menjemur dengan Rizal sebelum berangkat kerja jika Naura sibuk bebersih atau beberes rumah. Untuk mencuci baju, Rizal lakukan tanpa mesin cuci, dia kucek memakai tangan setelah sebelumnya direndam terlebih dahulu dari sejak shubuh lalu dijemur dilanjutkan membantu menjemur si bayi. 

Saat bayi sudah mandi dibantu kakak perempuan Rizal dan menyusu sampai kenyang, biasanya jam tidurnya masih berdurasi lama sekitar 3-4 jam dari pagi sampai menjelang siang. Disaat itulah Naura gunakan waktu untuk mandi atau sarapan dengan menu favorit ibu menyusui yaitu sayur bening daun katuk dan tempe goreng yang masih hangat itu sudah terasa nikmat bagi ibu yang sedang menyusui karena bisa menambah ASI. Setelah itu dia gunakan waktu untuk ikut tidur karena semalaman biasanya begadang sambil berjaga jika bayi terbangun dan menangis.

Tidak seperti kebanyakan orang pada umumnya, Naura dan Rizal tidak menggunakan accessories kejawen untuk membuang sial, seperti peniti, kunyit, atau apapun itu, mereka tawakal kepada Allah untuk penjagaan anaknya dari kejahatan makhluk-Nya dengan membentengi menggunakan doa dan dzikir yang di contohkan dan dianjurkan dalam agama islam. Seperti salah satu contohnya adalah tidak boleh membawa bayi bepergian jauh sebelum usia 40 hari, karena waktu itu bertepatan dengan bulan Syawal atau biasa mudik, Naura dan Rizal tetap membawa anaknya mudik meski baru berusia 3 minggu  (21 hari ) dari Bandung ke Jawa dengan jarak tempuh kurang lebih 6 jam. Alhamdulillah semua aman dan lancar, bahkan anaknya tidak rewel. 

Hari-hari terasa cepat dilalui bersama buah hati tercinta. Tidak terasa jatah cuti melahirkan sudah habis. Berat rasanya Naura harus mulai bekerja lagi dan meninggalkan anak di rumah bersama mertua dan saudara meski jaraknya dekat. Beruntung saat jam makan siang atau istirahat, saudara mengantarkan bekal makan siang sambil membawa anaknya untuk sekedar disusui atau bercanda sebentar. Saat dikantor kadang fikiran terbayang ke anaknya sedang apa di rumah. Begitupun saat pulang dari kantor ingin segera bertemu anak dan menggendongnya dan rasa lelahpun seketika hilang. 

Sedikit masalah mulai muncul, karena bekerja dan jarang menyusui, ASI yang keluar berkurang dan jadi sedikit bahkan di bulan ketiga sudah tidak keluar. Dari situ terpaksa Naura menggunakan susu sambung atau formula. Naura tidak tau kalau itu berpengaruh dengan kesuburan. Dimana saat menyusui itu seperti KB alami, karena sudah tidak menyusui, ternyata di bulan kelima Naura positif hamil lagi. Antara kaget sekaligus bingung, begitu juga dengan keluarga yang mendengar kabar ini. Mengingat anak yang masih kecil dan belum genap setengah tahun. 

Naura dan Rizal mencoba husnudzon kepada Allah, hikmah dan pelajaran apa yang akan mereka terima, agar mereka lebih bisa menerima takdir yang Allah berikan yaitu dimana disaat anak pertama masih berusia 5 bulan, Naura sudah hamil lagi calon anak yang kedua. Mereka anggap ini bagian dari rizki atau amanah kepercayaan dari Allah yang diberikan kepada mereka. Sehingga bisa menjalani dengan sabar dan tenang tanpa kekhawatiran yang berlebihan.

2 Desember 2022

Baca juga:

0 Comments: