
motivasi
Bukti Cinta Rasulullah Saw
#SahabatSurgaCintaQuran
#RasulullahSawTeladanKehidupan
#SuratUntukNabiku
#Part(2)
Oleh : Lilik Yani
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahi rabbil aalamiin. Allahumma shali alaa Muhammad. Wa alaa ali Muhammad
Ya Allah, mohon sampaikan salam dan salawat terbaik buat kekasih hatiMu, Rasulullah Saw beserta keluarga dan para sahabat setianya.
Betapa bersyukurnya hamba Yaa Allah, Engkau pilihkan hamba sekeluarga menjadi umat baginda Rasulullah Saw. Umat yang Engkau istimewakan. Umat yang Engkau ijinkan masuk surga lebih dulu dibanding umat lainnya. Umat yang bisa mendapat syafaat dari Rasul mulia. Sungguh sebuah nikmat tiada tara, ya Rabb.
****
Baginda kekasih Allah, semoga salam dan salawat yang kami titipkan pada RabbMu sudah tersampaikan. Mohon maafkan kami ya Rasul, belum bisa menjadi umat kebanggaan.
Baginda mulia, mulut kami hanya mudah berkata. Menebar kata cinta. Aku mencintaimu, Yaa Allah. Aku mencintaimu, Yaa Rasulullah. Kata-kata cinta disebar berulang dimana-mana. Lantas mana buktinya?
Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Baginda, ayat itu sudah kami dengar berulangkali. Namun aksi untuk mengikutimu, sedikit sekali. Amalan kami belum banyak ya Rasul, maafkanlah umatmu yang hina ini.
Baginda, kami jadi berfikir. Jika cinta itu hanya dalam bentuk ucapan, teramat banyak jumlahnya. Namun siapa yang memberi bukti atas ucapan itu, tidaklah banyak. Itupun hanya dalam bentuk amalan ritual. Ibadah wajib seperti salat, puasa, zakat. Kebanyakan umat meninggalkan ajaranmu, Baginda.
Baginda, kami berupaya menjaga agar tetap di jalan ajaranmu. Berupaya menjalankan syariatmu meski tertatih. Lingkungan tidak mendukung, Baginda. Suasana ibadah sesuai hukum syara masih jauh dari harapan. Bisa menjalankan ibadah mahdhoh saja sudah perjuangan.
Baginda, sistem berlaku di negeri kami kapitalisme sekuler. Memisahkan agama dari kehidupan. Ajaranmu hanya boleh diterapkan di masjid. Sementara yang menyangkut hukum syara lain, mengatur pemerintahan, sosial, ekonomi, hukum, dan lainnya dilarang. Ulama berupaya menyampaikan dipersekusi. Jamaah yang meluruskan dihalangi, dicap radikal dan dicabut badan hukumnya.
Baginda, apapun adanya masih ada jiwa-jiwa tangguh yang terus menebarkan ajaranmu. Meski tertatih, kami menjadi bagian penebar ajaran terbaikmu. Bagaimana tidak terbaik, karena Allah saja menyuruh mengikutimu jika kami ingin selamat dunia akherat?
Baginda, maafkan kami jika belum mengupayakan maksimal segala perintahmu. Banyak rintangan menghalangi langkah kami. Terkadang masih tak cukup kekuatan untuk menghadang kekuatan lawan. Hingga menjalankan dakwah sebatas yang bisa kami lakukan.
Baginda mulia, sedihnya hati kami. Umat muslim di negeri kami teramat banyak. Namun tak bisa mewarnai peradaban Islam. Justru umat mayoritas itu terkontaminasi dan terbawa alur rayuan musuh. Setan benar-benar tak rela muslim bersatu. Penawaran materi, jabatan, kedudukan, perhiasan, rumah mewah, dan semacamnya sempat membelokkan banyak hati.
Baginda, umat muslim di negeri kami tak memiliki kekuatan tangguh. Jadilah seperti buih terapung-apung di laut lepas. Kami tak cukup kuat mencegah kekuatan musuh, setiap saat menghalangi dakwah kami.
Baginda, meski tak cukup pantas kami mengaku sebagai umat baginda. Meski tak cukup layak kami mengaku mencintai Allah dan Rasullah. Namun kami percaya, kasihmu melebihi segalanya, Baginda mulia. Ijinkan kami mencintaimu selamanya. Kami membutuhkan syafaatmu, Baginda. Kami ingin berjumpa dan menatap wajah bercahaya itu, Baginda.
Ijinkan kami memeluk hangat bunda Khadijah, bunda Aisyah, kakanda Fatimah, juga seluruh keluarga Baginda mulia. Ahh, indahnya jika masa itu tiba. Sungguh, nikmat luar biasa.
Baginda, dengan energi cinta di usia senja ini, ijinkan kami membuktikan cinta. Menebarkan indahnya Islam, syariatmu, Baginda. Melalui rangkaian kata dalam tulisan sederhana. Menebarkan nilai-nilai kebenaran Islam ke seluruh alam. Dengan segala keterbatasan kami, insyaAllah ada tekat kuat untuk terus berbagi kebaikan.
Besar harapan kami, semoga ada satu dua kalimat jadi wasilah hidayah, mencerahkan umat dan bersedia bangkit melakukan perjuangan. Kami memang tak bisa apa-apa, namun kami memiliki andalan. Allah penguasa segalanya siap membantu dengan segala cara. Semoga Allah mengijinkan kami membuktikan cinta kami padamu baginda mulia.
Wallahu a'lam bish shawwab
Surabaya, 11 Oktober 2022
Baca juga:

0 Comments: