Headlines
Loading...
Mengikat Ilmu, Wasilah Literasi SSCQ

Mengikat Ilmu, Wasilah Literasi SSCQ


Oleh. Artatiah Achmad
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—"Nun, demi pena dan apa yang mereka tuliskan."

Ayat pertama dari surah Al-Qalam di atas  memiliki kesan begitu mendalam. Ada pesan yang bisa kuambil dari ayat ini. Allah bersumpah dengan pena serta tulisan. Ketika Allah bersumpah, berarti kita harus menaruh perhatian kepada ayat tersebut.  Dari ayat tersebut aku tahu bahwa ilmu itu sangat penting, dan menulis merupakan salah satu cara untuk mengikat ilmu. Jejak tulisan ini menjadi wasilah penyebaran ilmu untuk umat manusia. 

Alhamdulillah, sejak bergabung di komunitas Sahabat Surga Cinta Qur'an (SSCQ), jemariku ikut terlatih kembali menuliskan setiap ilmu yang kudapat. Bunda Lilik Yani sebagai Muassis SSCQ senantiasa memotivasi kami agar terus menulis menorehkan jejak karya di muka bumi sebagai wasilah dakwah yang mengajak kepada kebaikan. Masyaallah tabarakallah.

Masuk Kelas Literasi Bonus dari Muassis

Sejak gabung di SSCQ aku memiliki habit baru, yaitu selalu berusaha istikamah tilawah Al-Qur'an, membaca terjemahannya, tadabur dan menuliskan ayat pilihan. Dari kebiasaan tersebut banyak sekali manfaat yang kudapatkan, di antaranya aku makin mencintai Al-Qur'an. Algoritma hidupku senantiasa dituntun untuk selalu bersama Al-Qur'an. Dan satu lagi yang tak kalah penting yaitu aku jadi terbiasa menulis. 

SSCQ dan menulis? Memang ada kaitannya? Tentu saja ada. Setiap anggota SSCQ yang berhasil kholas 30 juz tilawah Al-Qur'an dan terjemahannya dalam satu bulan akan mendapatkan bonus dari Muassis SSCQ, yaitu bisa masuk kelas literasi SSCQ. Nah, di kelas literasi  SSCQ ini kita akan dibekali ilmu literasi. Aku bisa belajar menulis opini, belajar ejaan yang disempurnakan, menulis cerpen, puisi, dan sebagainya. Setelah mengikuti kelas literasi SSCQ, setiap peserta diharapkan bisa menuliskan pesan dan kesan selama mengikuti kelas literasi. Dari kebiasaan sederhana menulis pesan dan kesan, tentu jika terus istikamah dilakukan bisa menjadi kebiasaan baik dan melatih kita untuk menuangkan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang menarik.

Senang rasanya ketika aku pertama kali masuk kelas literasi SSCQ di bulan Ramadan 2023. Setelah mengikuti kelas itu, aku menjadi makin semangat untuk menulis. Jika dulu tulisanku sebatas curahan hati dalam buku diary, maka setelah gabung di SSCQ, aku bisa naik kelas untuk menulis opini Islam, menulis puisi, cerpen Islam, menulis jurnal Al-Qur'an, dan lain-lain. Harapanku semoga ada faedah yang bisa diambil dari setiap tulisan yang kubuat, amin ya Robbal alamin.

Menulis Mengikat Ilmu

Benar apa yang disampaikan Imam Syafi'i bahwa "Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya." Aku merasakannya. Biasanya aku akan menulis ulang ayat yang kuhapal ketika  aku stagnan susah menghapal ayat-ayat Al-Qur'an. Dengan menuliskan kembali ayat yang sedang dihapal, biasanya hapalanku lebih mudah menempel. Maklum. di usiaku saat ini ternyata penyakit "Barho"  (bubar poho) atau "bubar lupa" mulai menyapaku. Jadi, sebagai trik untuk mengatasi penyakit barho tadi, aku akan menuliskan kembali ayat yang kuhapal sebagai pengikat hapalan Qur'anku. 

Selain menulis kembali ayat Al-Qur'an yang dihapal, sekarang aku juga terbiasa menulis jurnal Al-Qur'an. Lagi-lagi aku mengenal menulis jurnal Al-Qur'an karena kelas literasi SSCQ. Bunda Rita Mutiara mengajarkan kami menulis jurnal Al-Qur'an. Dengan menulis jurnal Al-Qur'an, tentu banyak sekali manfaatnya. Di antaranya aku jadi tertantang menuliskan tadabur harian dari ayat pilihan, menulis terjemahannya, bahkan to do list amal apa yang akan kukerjakan sesuai dengan isi ayat pilihan yang kita tulis. Masyaallah, terima kasih ya Bunda Mutiara Mutiara, juga Bunda Lilik, atas ilmu yang kudapatkan. 

Milad SSCQ Literasi Wasilah Bertemu Sahabat Surga

Alhamdulillah, di bulan  Agustus 2023, bertepatan dengan milad kelas literasi SSCQ yang kedua, aku berkesempatan bisa bertatap muka dengan sahabat surga anggota SSCQ di Taman Ekspresi, Bogor. Momen pertemuan dengan sahabat surgaku saat itu begitu kunantikan. Kapan lagi aku bisa bertemu Muassis SSCQ dan sahabat lainnya kalau bukan di momen milad literasi SSCQ?  Alhamdulillah biidznillah, dan restu suami, aku bisa datang ke Bogor bertemu Bunda Lilik S Yani , Bunda Dewi, Bunda Puri, Ustazah Ana Rosyidah, almarhumah Teteh Teti, Mbak Yuke, dan sahabat surga lainnya.  Harapanku, di milad Literasi SSCQ 2025, semoga komunitas SSCQ ini makin maju, kelas literasi SSCQ juga makin sukses sehingga mampu melahirkan penulis kreatif dan handal menorehkan tinta emas sebagai wasilah dakwah di tengah umat. Semoga aku juga senantiasa istikamah menulis sehingga ilmu yang kudapat tidak cepat lepas karena sudah kuikat dengan tulisan. Amin ya robbal alamin. 

Buat teman-teman yang penasaran dengan kelas literasi SSCQ, jangan ragu untuk gabung dulu di komunitas  SSCQ. Insyaallah ada banyak manfaatnya. 

Wallahualam bissawab. [An]

Baca juga:

0 Comments: