Oleh. Ina Ariani
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Tidak terasa aku bergabung ke dalam sebuah komunitas yang bernama sahabat surga cinta Qur'an (SSCQ) sudah hampir empat tahun. Awalnya gabung di kontributor SSCQ media ini hanya untuk tempat aku belajar menulis saja, karena alhamdulillah aku diberi amanah dari Mahali. Itu pun aku hanya mengamati, sesekali kadang aku membaca tulisan teman-teman di sini.
Tak kusangka, dari komunitas ini aku punya banyak teman, beberapa di antaranya satu daerah denganku di Pekanbaru. Di sisi lain, aku juga memperhatikan teman-teman satu daerah ada juga yang jarang mengirim tulisan dan tidak pernah berkomentar.
Setelah berjalan beberapa lama, aku mulai tertarik dengan program yang ada di SSCQ. Pertama sekali ada info kelas tahsin. Waktu itu siapa ya yang kuhubungi? lupa. Terus alhamdulillah aku pun ikut belajar perbaikan makhrojul huruf. Kini, sudah hampir empat tahun aku ikut belajar tahsin bareng teman-teman. Ustadzah Ana Rosyidah guru tahsin terbaikku saat ini, beliau dengan penuh kesabaran mengajari kami, khususnya aku. Aku yang dulu belajar secara otodidak, Juz Amma tidak tamat, Iqra juga tidak tamat, hanya bermodalkan bisa membaca Al-Fatihah, terus ya belajar sendiri, jadi belum paham hukum-hukumnya. Itulah mengapa, SSCQ sangat berarti bagiku.
Awalnya aku ikut ODOJ 1 juz/hari, yang menjadi ketua kelasnya Mbak Oki Ummu Kinan. Saat itu Aku terkendala waktu karena sehari 1 juz aku merasa tidak mampu, akhirnya aku keluar belum genap satu bulan, lama beristirahat. Astaghfirullah ....
Muncullah kelas baru 1/2 juz per hari. Aku berkomitmen kembali, saat itu diketuai oleh Bunda Ida Lum'ah. Dengan sabar beliau mengingatkan dan terus memberikan semangat kepada kami. Lalu diganti lagi dengan Umi Sri Suratni, beliau sama sabar dan murah hatinya dengan Bunda Ida Lum'ah.
Kemudian Umi Sri Suratni japri meminta aku untuk meriayah kelas kecil. Kini, alhamdulillah sudah hampir setahun aku meriayah, banyak sih duka citanya, tapi aku ingat pesan Bunda Lilik, sang founder SSCQ, "jalani dengan bahagia, jangan jadikan beban, semoga bahagia." Ini mah mood booster banget buatku.
Tema "Makna SSCQ Literasi Bagiku," sangat bermakna dan punya cerita. Di SSCQ aku di-up grade, ilmuku digali, yang biasanya menulis sepekan sekali, selama ikut ODOJ plus-plus ini mau tak mau setiap hari aku harus menulis. Yang kutulis adalah satu ayat yang paling berkesan, meskipun semua ayat dalam Al-Qur'an memang berkesan dan penuh makna.
Dari sini, aku banyak mendapat apresiasi dari Bunda Lilik. Mulai dari sertifikat cantik, Al-Qur'an terjemah per kata, berbagai kerudung, dan aksesoris cantik lainnya. MasyaAllah tabarakallah. Dari SSCQ Literasi aku jadi banyak teman salihah, sahabat surga dari berbagai wilayah. Semua baik hati, salihah penuh perhatian dan kasih sayang, cintanya luar biasa. Itulah cinta yang sebenarnya yang diikat dengan ikatan akidah Islam.
Selain jadi ketua kelas di kelompok Al-Hadi, sekarang aku juga dilatih untuk mengemban tanggung jawab sebagai ketua pelaksana kajol (kajian online). Sebelumnya aku diberi tanggungjawab sebagai tim hadiah, tugasku mengumpulkan donasi dari sahabat salihah yang nantinya akan diberikan kepada mereka yang berhak menerima hadiah. Pokoknya, di SSCQ literasi bukan hanya ilmu yang didapat, tetapi bertabur hadiah juga.
Di sini aku belajar dan terus belajar. Dua pekan lalu aku diamanahi untuk mengisi (jadi pemateri) di kelas literasi 44, dengan tema "Tips Emak Pejuang Islam Tangguh". Awalnya berdebar-debar, tetapi alhamdulillah berjalan lancar berkat Maha Besarnya Allah aku diberi kemudahan dan dilancarkan, begitu juga saat harus menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman. Allah lembutkan hati ini, Allah mudahkan dalam menjawab berbagai pertanyaan, karena temanya berkenaan dengan situasi emak-emak di era akhir zaman, semua serba digital, banyak emak-emak yang lalai, sebagai emak pejuang tangguh karena minimnya ilmu agama. Semua pertanyaan kurang lebih pengalaman sendiri. Itulah pentingnya kita emak tangguh wajib belajar Islam kafah, belajar Islam dari akar, buah, hingga pucuknya.
Di milad SSCQ ini aku berdoa, semoga ke depannya SSCQ bisa meluas lagi, tebar manfaat untuk umat, khususnya para muslimah. Dari membiasakan tilawah plus terjemahan, hingga banyak plus-plus lainnya. Menjadikan orang tidak terbiasa dengan Al-Qur'an, kini jadi biasa. Al-Qur'an menjadi habits emak-emak super talent. Yang tadinya tidak suka menulis, jadi rajin menulis, walau hanya menuliskan ayat pilihan yang paling berkesan. Selain itu harus memberikan pesan dan kesan setelah akhir kelas literasi dan challenge lainnya. Dan tiap bulan selalu ada challenge antologi, jadi mau tak mau harus menulis. Semoga menulis bisa menjadi habits. Sebagai jejak yang akan mengalirkan manfaat buat diri juga umat.
Semoga milad-milad SSCQ selanjutnya bisa diadakan di Riau, khususnya di Pekanbaru. Semoga SSCQ makin meluas. SSCQ juga bukan hanya peduli para muslimah di negeri sendiri. SSCQ juga peduli Palestina dan Gaza. Semoga donasi yang diberikan oleh Sabahat taat di SSCQ bisa meringankan beban saudara kita di Palestina dan Gaza. Semoga SSCQ kelak melahirkan aktivis-aktivis ideologis, yang suaranya dapat menggetarkan musuh-musuh Islam. Semoga SSCQ wasilah menyebarnya Islam kafah di bumi pertiwi. Ya Allah, berilah kesehatan untuk seluruh sahabat surga cinta Qur'an di mana pun berada. Ya Allah, segerakan pertolongan untuk saudara kami di Palestina dan Gaza, dan seluruh kaum muslimin yang tertindas. Aamiin.
Wallahu a'lam bishawab. [My]
Baca juga:

0 Comments: