Story
Ibu, Karya, dan Al-Qur'an: Perjalanan Cinta dalam SSCQ Literasi
Oleh. Hanif Eka Meiana
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Pernahkah seorang ibu merasa seakan hari-harinya habis begitu saja tanpa makna yang membekas? Padahal di dalam hatinya tersimpan asa, ingin lebih dari sekadar menyelesaikan rutinitas. Ingin menjadi cahaya, bukan hanya di rumah, tapi juga di tengah umat.
Menjalani rutinitas sebagai seorang Ibu dan pengemban dakwah menuntut perhatian ekstra. Selain padatnya aktivitas dan amanah, hal ini kadang juga menguras sebagian besar perhatian kita dan emosi kita. Jika fisik tak sehat maka bisa dipastikan akan mudah tumbang. Begitu pula jika mental lemah, maka akan mudah goyah dan menyerah.
Butuh suntikan semangat dan tambahan ilmu lebih untuk mendukung langkah yang telah aku ambil. Juga perlu adanya bergabung dalam komunitas yang memiliki pikiran yang sama untuk dapat bertumbuh dan istikamah dalam ketaatan. Tak mudah menemukan hal yang demikian, mengingat begitu derasnya gempuran peradaban sekuler. Namun bukan pula hal yang mustahil jika Allah berkehendak. Niat baik insyaallah akan diijabah oleh Allah.
Dulu, kukira setelah menikah maka tak ada kesempatan untuk menuntut ilmu lebih seperti halnya saat kita duduk di bangku sekolah ataupun perkuliahan. Kecuali memang ada kesempatan untuk melanjutkan kembali ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sempat aku bertanya saat kuliah dulu, apakah seorang ibu masih bisa berkarya?
Hal itu membawaku pada realita yang sesungguhnya, di mana setelah aku menikah dan menjadi seorang ibu, memang belum berkesempatan untuk mengenyam pendidikan lebih lanjut. Aku pun menjalani rutinitas seperti di atas. Ada ruang kosong yang seakan menanti untuk diisi makna. Mencari sesuatu yang mampu membuat potensiku bertambah ataupun berkembang.
Hingga akhirnya aku bertemu dengan Sahabat Surga Cinta Quran (SSCQ) literasi. Aku memang mendapat amanah kepenulisan sehingga aku ingin belajar lebih tentang hal itu. Aku beruntung menemukan flyer menarik di beranda Facebook. Mulailah aku bergabung di sana dengan meminta izin kepada pihak penyelenggara acara kajian online via WAG yakni muassis SSCQ, Bunda Lilik Yani.
Ada hal yang menarik yang tak biasa aku dapatkan di kelas lain, yakni syarat untuk mengikuti kelas ialah wajib membayar mahar tilawah Al Quran 1 juz. Hal yang sesungguhnya aku juga sukai. Perlahan aku mulai mengikuti alur dalam kelas, menyimak, mencatat dan mengambil hikmah darinya.
Sedikit demi sedikit aku mulai tertarik dan ingin belajar lebih. Ternyata seasyik itu SSCQ literasi. Banyak sahabat salihah yang juga bergabung dan sepemikiran. Tak hanya itu, para guru yang menyampaikan pun bukan orang biasa, mereka adalah orang-orang yang berwawasan luas serta memiliki keimanan yang kuat. Di tambah lagi jika mampu menyelesaikan tugas kelas literasi maka akan mendapat bonus tambahan berupa tiket masuk kelas literasi berikutnya ataupun sebuah buku antologi. Masyaallah.
Forum dalam kelas pun begitu hangat dan mendalam. Pemateri didampingi oleh host yang ramah dan terkadang juga menghibur, membuat suasana kelas tambah asyik dan menarik. Penyampaian materinya juga tidak membosankan. Terkadang pemateri memberi pertanyaan pemantik yang membuat kami berpikir keras atau mengaduk-aduk perasaan. Dan setelahnya ada sesi tanya jawab langsung yang mampu menjadi tambahan dan kesempatan bagi kami untuk menggali lebih dalam.
Aku mulai menyukai dan berlanjut di kelas literasi berikutnya. Hingga ada penawaran untuk mengikuti ODOJ Plus Plus, maka tanpa ragu aku juga ikut bergabung. Alhamdulillah banyak hal yang aku dapat, di antaranya guru-guru yang baik, sahabat salihah, tambahan ilmu dan skill, bisa membuat buku antologi, mendapat hadiah menarik, terbentuk habits yang baik dan lainnya.
Makin bertambah rasa bahagiaku bertemu dengan SSCQ. Banyak ilmu yang bisa kupelajari hingga akhirnya aku juga mampu menghasilkan karya walau belum seberapa. Yang awalnya aku belum bisa desain, kini aku mulai mampu membuat karya desain. Yang biasanya tilawah hanya sekadarnya kini aku mampu rutin tilawah sesuai target dan mampu mencari ayat berkesan dan menuliskannya. Kami juga belajar tentang dakwah, ekonomi, public speaking, bahasa arab, tahsin, pergaulan dalam Islam, politik dan lainnya.
Alhamdulillah, bersyukur bisa dipertemukan dengan SSCQ. Rutinitasku kini lebih berwarna, bermakna dan berbobot. Ilmu yang kudapatkan dapat juga aku aplikasikan dalam keseharianku. Salah satu keinginanku untuk menghasilkan karya alhamdulillah kini terwujud. Aku punya buku antologi di mana salah satu penulisnya adalah aku sendiri. Nikmat mana yang kau dustakan, kalau kata Allah Swt.
Oleh karenanya, kini aku mulai bersemangat untuk berbenah, mengisi diri untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya. Bersama SSCQ literasi aku mampu menjadi ibu yang bisa berkarya dan bermanfaat bagi umat. Harapannya semoga ke depan aku dapat istikamah dan mampu untuk terus berkarya.
Kini saatnya Ibu tak hanya hadir di dapur, sumur, dan kasur, tapi juga hadir di buku, forum, dan ruang dakwah. Mari bergabung. Satu langkah kecil kita bisa menjadi bagian dari gelombang besar perubahan. Menjadi insan yang mulia di hadapan Allah serta menjadi sebaik-baik manusia.
Wallahualam bissawab. []
Yogyakarta, 30 Juni 2025
Baca juga:

0 Comments: