Oleh. Rina Herlina
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Sejak Oktober 2023, tepatnya 7 Oktober, Gaza seolah menjadi lautan darah dan air mata. Perlawanan Hamas kala itu dibalas Israel dengan genosida yang tak kunjung bisa dihentikan sampai saat ini. Hamas seolah menjadi bulan-bulanan Israel, dan masyarakat sipilnya menjadi tumbal keganasan militer Israel.
Hamas diperlakukan tidak adil oleh dunia, dan dianggap sebagai pelaku kejahatan perang yang harus dilumpuhkan. Padahal faktanya, mereka hanya mempertahankan harga diri dan membela negerinya. Sampai saat ini Israel secara membabi buta terus melakukan teror di wilayah Gaza. Entah sampai kapan mereka berbuat semena-mena seperti itu?
Padahal, setelah terjadinya perlawanan yang dilakukan Hamas pada bulan Oktober kala itu, Hamas hanya menyandera kurang lebih 250 orang warga Israel (cnnindonesi.com, 29-4-2025). Akan tetapi balasan Israel sungguh mematikan dan di luar nalar. Bahkan, hingga sekarang dunia masih terus disuguhi genosida yang disiarkan secara langsung oleh pihak Israel. Mirisnya, setelah semua itu, dunia masih memilih diam.
Bahkan, negeri-negeri kaum muslim pun turut menyaksikan genosida terhadap penduduk Gaza. Sampai sekarang belum ada langkah konkret yang dilakukan oleh penguasa negeri muslim untuk membantu perjuangan Palestina. Selama ini mereka hanya sibuk dengan kepentingannya dan mencukupkan diri mengutuk atau sekadar berwacana.
Umat Islam pun seolah dibuat tak berdaya atas kejahatan yang dilakukan Israel. Karena itulah, Israel makin semena-mena, membabi buta membunuh ribuan warga Palestina yang tidak berdosa. Parahnya lagi, Israel juga berusaha memusnahkan seluruh keluarga multigenerasi dan tidak segan menghancurkan rumah, mata pencaharian, gedung sekolah, sampai rumah sakit.
Kini Gaza bak kota mati. Tak ada yang tersisa kecuali puing reruntuhan yang menjadi saksi ganasnya pendudukan Israel atas Gaza. Kondisi penduduknya jauh lebih mengenaskan. Mereka kelaparan dan kehausan. Bahkan, anak-anak di sana terancam mengalami malnutrisi akut akibat tidak adanya pasokan makanan.
Pendudukan Israel sejauh ini telah membuat mayoritas warga Gaza, harus mengungsi karena kehilangan tempat tinggal. Kelaparan akut juga mengancam mereka. Akibat kondisi yang memprihatinkan tersebut, mereka berisiko terkena penyakit yang mengancam jiwa. Belum lagi, Israel sudah menghancurkan banyak rumah sakit, sehingga mereka tidak dapat dengan mudah mengakses perawatan medis. Pasokan listrik dan air bersih juga nyaris tidak ada. Kondisi malang tersebut tak ayal membuat rakyat Gaza makin menderita.
Dokumentasi atas berbagai kejahatan perang Israel sudah terlalu banyak. Berbagai serangan mereka lakukan terhadap warga sipil dan objek sipil. Seharusnya, semua itu makin memperkuat bukti-bukti yang ada. Sayangnya, semua bukti konkret tersebut tidak mampu membuat PBB berpihak pada Gaza dan mengadili Israel.
Padahal, Israel kerapkali melakukan serangan secara membabi buta dan tidak proporsional. Bahkan akibat tindakannya tersebut memaksa sekitar 1,9 juta warga Palestina atau 90% dari populasi Gaza, harus mengungsi. Siang malam mereka harus berjalan puluhan kilo hanya sekadar untuk mencari tempat aman. Semua itu terjadi karena nyaris setiap saat dan setiap waktu, Israel membombardir Gaza tanpa ampun. Lantas, sampai kapan kita (umat Islam) membiarkan mereka berjuang sendirian?
Palestina butuh solusi praktis, yaitu jihad yang dilakukan oleh seluruh kaum
muslimin di bawah satu komando dari seorang pemimpin (khalifah). Mereka juga membutuhkan bantuan senjata dan pasukan militer. Dengan begitu, Palestina dapat mengimbangi serangan yang dilancarkan oleh Zionis Israel. Selama ini, perang yang terjadi sangat tidak seimbang. Israel memiliki persenjataan lengkap karena mendapat bantuan persenjataan dari sekutunya. Sementara, Palestina hanya dengan senjata seadanya.
Pada titik inilah pentingnya umat Islam memiliki kesadaran untuk bangkit membela kehormatan Palestina. Karena bagaimanapun, penduduk Palestina adalah saudara yang kehormatannya wajib dibela. Negeri Palestina adalah milik kaum muslimin karena merupakan tanah kharajiyah. Oleh karena itu, umat Islam wajib mempertahankan dan melawan para penjajah yang ingin menguasainya. [US]
Baca juga:

0 Comments: