Bukan Hamas yang Harus Mengalah Tetapi Israel yang Harus Enyah
Oleh. Rina Herlina
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Sebuah kabar menyebutkan, jika kelompok militan Hamas begitu geram dan mengecam amarah yang ditunjukkan oleh Mahmoud Abbas yang merupakan Presiden Palestina. Abbas marah dan secara terang-terangan mendamprat Hamas. Dia juga mendesak Hamas untuk segera membebaskan warga Israel yang saat ini disandera oleh kelompok tersebut (cnnindonesia.com, 24-4-2025).
Saya sungguh tidak habis pikir dengan dengan sikap yang ditunjukkan oleh presiden Palestina tersebut. Bagaimana mungkin dia justru menyalahkan Hamas atas apa yang terjadi di Palestina. Secara tidak langsung, dia juga menyalahkan Hamas atas penyerangan yang dilakukan Israel terhadap Palestina. Padahal semua yang terjadi atas Palestina hari ini adalah karena Israel yang serakah. Israel lah biang kerok dari semua kekacauan yang dialami Palestina. Abbas secara tegas bahkan memaksa Hamas untuk segera membebaskan seluruh warga Israel yang di sandera dan menyuruh Hamas segera membebaskan apa yang saat ini ditahan olehnya. Abbas ingin Hamas mengeluarkan Palestina dari keadaan buruk ini. Menurutnya, jangan berikan Israel alasan untuk terus melakukan pembantaian kepada penduduk Palestina. Karena dia merasa, akibat perlawanan yang dilakukan Hamas tersebut, secara tidak langsung dia dan penduduk sipil Palestina yang harus membayar konsekuensinya.
Entah apa yang ada dalam pikiran presiden Palestina tersebut hingga tega berkata demikian atas Hamas. Sebagai seorang kepala negara Palestina, seharusnya dia mendukung perjuangan Hamas, bukan malah menyalahkannya. Palestina yang notabene telah lama dijajah oleh Israel, saat ini kondisi negeri tersebut makin mengenaskan.
Nah, Hamas justru hadir adalah sebagai pihak yang tidak menginginkan penjajahan terjadi atas negerinya. Hamas tidak ingin Israel bertindak semena-mena terhadap penduduk Palestina. Israel yang notabene sejak awal hanyalah kumpulan orang-orang yang terusir, kemudian datang dan tinggal di pinggiran wilayah Palestina. Penduduk Palestina berbaik hati dan memberi mereka tempat tinggal, tetapi Israel justru tidak tahu berterimakasih. Dengan keserakahannya, Israel malah ingin mencaplok seluruh wilayah Palestina dan membuat penduduknya terusir dari negeri tercintanya. Dengan adanya fakta tersebut, tidak cukupkah membuat presiden Palestina saat ini mantap untuk mendukung perjuangan Hamas?
Hamas, meski tidak memiliki persenjataan lengkap seperti yang dimiliki Israel, mereka tetap teguh berjuang dan tidak ingin jika negeri tercintanya diduduki oleh segerombolan manusia serakah beserta sekutunya. Hamas begitu gigih mencoba mempertahankan apa yang menjadi miliknya. Meski karena kegigihannya, mereka harus kehilangan banyak orang-orang yang dikasihinya. Tentu saja bukan kondisi ini yang mereka inginkan. Namun, apa boleh buat ini adalah risiko dari sebuah perang. Mereka tentu sudah siap dengan segala konsekuensi terburuk yang harus ditanggung bukan hanya oleh mereka tapi juga oleh warga Palestina secara keseluruhan.
Ini adalah contoh sikap yang dimiliki oleh para kesatria. Ya, mereka adalah contoh nyata kesatria. Mereka tidak mau hanya mati konyol, mereka ingin kematian mereka menjadi simbol perjuangan bagi siapapun yang menyaksikan penjajahan ini. Mereka ingin seluruh dunia tahu, jika kita berhak mempertahankan apapun yang kita miliki sekalipun untuk itu kita harus kehilangan nyawa. Hamas adalah contoh nyata orang-orang yang rela berjuang dan mati untuk membela negeri yang dicintainya.
Seharusnya kita sebagai umat Islam juga berbangga dengan adanya mereka. Mereka adalah contoh dari orang-orang yang tidak ingin hidupnya dijajah oleh kafir penjajah, sementara kita, bagaimana dengan kita. Kita (umat Islam) yang hidup di luar negeri Palestina, sejatinya adalah orang-orang yang terjajah. Saat ini kita memang tidak terjajah secara fisik, namun kita sedang terjajah secara pemikiran. Ini justru adalah kondisi yang sangat berbahaya jika kita tidak segera menyadarinya.
Oleh karena itu, sudah saatnya umat Islam bangkit dari keterpurukan ini. Sudah saatnya umat Islam bersatu dan tidak membiarkan kafir penjajah menguasai negeri-negeri muslim. Saat ini kafir penjajah sudah menancapkan hegemoninya di berbagai negeri muslim dan berusaha merampas kekayaan alam yang dimiliki negeri-negeri tersebut. Jika umat Islam terus membiarkan dan tidak cepat mengambil tindakan, maka siap-siaplah, cepat atau lambat kita pun akan mengalami nasib seperti penduduk Palestina dan umat Islam lainnya.
Kita harus peka terhadap kondisi yang sedang terjadi. Stop menjadi individualis. Inilah paham yang sudah lama dihembuskan oleh kafir penjajah ke tengah-tengah umat Islam. Sehingga akibatnya umat tidak lagi peduli dengan keadaan sekitar dan tidak peduli terhadap sesama. Selama ini kita hanya sibuk mengurusi urusan pribadi dan tidak tahu jika penjajah sudah berhasil mencerai-beraikan umat Islam secara keseluruhan.
Terbukti dari kurang pedulinya sebagian umat Islam terhadap persoalan yang membelenggu Palestina. Padahal mereka adalah saudara kita, dan sudah seharusnya kita membela dan mendukung perjuangan mereka. Bahkan saat kelak Khilafah ada, bukan tidak mungkin kita akan ikut berperang bersama mereka untuk mengusir Israel dari negeri Palestina.
Payakumbuh, 25 April 2025 []
Baca juga:

0 Comments: