Salah Kaprah Pemahaman: Lebaikah Berislam Kafah?
Oleh. D’ Safira
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com— “Ojo nemen-nemen dalam berislam.” Atau “Jangan lebai ah, berislam yang biasa-biasa saja, Allah baik kok nggak ribet.”
Kalimat-kalimat senada sering dilontarkan oleh kaum nyinyir kepada seorang muslim yang berproses menjadi muslim taat. Mungkin orang paham yang dimaksud lebai adalah dikit-dikit bahas Islam. Atau semua yang dilakukan dikembalikan pada Islam. Nah, kalau “biasa-biasa aja” apa maksudnya? Islam yang katanya garis tengah? Islam hanya menjadi agama yang mengatur masalah ibadah mahdhah saja, dan hidup tidak ada urusannya sama agama?
Sadar atau tidak sih jika berpikiran seperti itu artinya sesorang telah terpeleset pikirannya? Pikirannya telah didominasi kapitalisme yang landasannya memisahkan agama dari kehidupan alias sekularisme. Kapitalisme telah membuat kaum muda berpikiran terbalik dari Islam. Ambil contoh, aktivitas menyontek sudah dianggap menjadi hal yang biasa. Namun, dalam Islam ini adalah dosa. Jika Allah telah menetapkan dosa maka tetaplah dosa mau sedikit atau banyak yang dilakukan.
Parahnya, kaum muda saat ini, banyak di antara mereka ikut-ikutan menolak politik Islam. Dan di antara mereka menolak ajaran Khilafah. Wajar sih ini terjadi, karena penguasa sekuler telah mencekoki pemikiran-pemikiran ala Barat. Berkembang pula pemikiran bahwa Khilafah itu islami tetapi Islam tidak harus Khilafah. Nah, terus mengapa Khilafah ditolak jika diakui bahwasanya itu ada dalam Islam?
(timesindonesia.co.id,13/6/2024).
Ya, begitulah akibat pemahaman sekuler kapitalis. Ketika masyarakat telah didominasi pemikiran ini maka tidak akan menerima Islam kafah atau ketaatan total kepada Allah. Sebab sampai kapan pun, Islam dengan kapitalis tidak akan pernah menjumpai titik temu. Berbagai upaya pun akan diakukan demi menghentikan perjuangan Islam. Ini bisa kita lihat adanya persekusi pada para pengemban dakwah Islam serta pembubaran ormas Islam.
Di sistem saat ini siapa pun yang memperjuangkan syariat Islam dan Islam politik harus dilabeli dengan muslim radikal, Islam garis keras, dan dimusuhi. Padahal, Islam yang biasa itu adalah kafah dan total, seperti dalam surat Al-Baqarah ayat 208. Menurut Imam Ath-Thabari, kaum muslimin diseru untuk menolak semua hal di luar Islam dan melakukan seluruh syariat Islam secara total. Mengambil Islam secara total ini adalah wajib, tidak boleh pilih-pilih, yang disukai diambil dan lainnya akan dibuang.
Islam telah mengajarkan di surat An-Nur ayat 51 bahwa ‘Islam normal’ itu sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah Muhammad saw. Ini adalah Islam yang mengatur segala hal terkait kehidupan manusia, tanpa ada rasa enggan atau keberatan untuk menerapkannya. Termasuk dalam hal ini tentang Khilafah.
Jika sesorang menolak Khilafah, itu namanya abnormal. Maka pantas dipertanyakan siapa sebenarnya yang dicontoh? Islam kafah adalah suatu keharusan. Islam tidak akan mungkin diterapkan secara total tanpa adanya Khilafah. Nah, siap kan menjadi muslim yang total dan bersegera menerapkan Islam secara kafah? [Ni]
Baca juga:

0 Comments: