Gencatan Senjata Bukanlah Solusi Paripurna Konflik Palestina
Oleh. Sumiati (Aktivis Dakwah)
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com-Sudah satu tahun lebih Gaza di tempur oleh Militer Zionis Yahudi. Mereka terus melancarkan serangan biadab dan keji tanpa ampun, serta terus melakukan Genosida (pembersihan etnis tanpa sisa) terhadap penduduk Gaza, Palestina. Dunia hanya diam menyaksikan kejahatan entitas Zionis Yahudi ini, tanpa melakukan pembelaan. Buktinya penyerangan masih tetap dilakukan sampai saat ini. Gencatan senjata yang seolah angin segar bagi penduduk Gaza, disambut dengan gembira oleh masyarakat dunia. Meski faktanya tak sesuai harapan mereka.
Kegembiraan ini pula disambut dengan baik oleh anggota komisi/Fraksi PKB DPR RI Marwan Jafar atas gencatan senjata di jalur Gaza, Palestina. Penghentian perang yang menewaskan puluhan ribu jiwa itu harus menjadi momentum untuk mewujudkan Palestina menjadi negara merdeka. Gencatan senjata di Gaza diumumkan pemerintah Qatar dan Amerika serikat pada Rabu (fraksipkb.com, 15-1-2025).
Gencatan senjata itu akan diikuti dengan pembebasan sandera oleh Israel-Hamas. Setelah perbincangan panjang, Israel dan Hamas sepakat melakukan Gencatan senjata pada Minggu, 19 Januari 2025 (kompas.id, 20-1-2025). Di tengah hiruk pikuk kebahagiaan penduduk Gaza terhadap kesepakatan gencatan senjata, Israel lagi-lagi menyerang warga Gaza setelah beberapa jam pengumuman kesepakatan gencatan senjata. Serangan ini menewaskan sedikitnya 90 orang di Gaza (news.detik.com, 17-1-2025).
Melihat kondisi Gaza maupun Palestina secara keseluruhan, sungguh saat ini sangat memprihatinkan. Mereka terus diserang oleh entitas zionis Yahudi bahkan disiksa hidup-hidup oleh mereka. Bahkan mereka juga dilaporkan melakukan pencurian organ dari jenazah warga Gaza, mereka melakukan penyiksaan dan pemerkosaan terhadap para tawanan baik yang didalamnya itu lelaki maupun perempuan. Sungguh keji dan biadab perbuatan mereka terhadap warga Gaza, Palestina.
Masalah Palestina adalah masalah kita bersama sebagai kaum muslim. Mereka sangat membutuhkan bantuan seperti tentara untuk melawan entitas zionis Yahudi dalam pembantaian terhadap mereka. Pembantaian yang mereka lakukan terus menerus merenggut nyawa warga Gaza.
Mayoritas korban adalah anak-anak dan orang tua. Ribuan nyawa hilang begitu saja dalam waktu sekejap. Bahkan, banyak mayat yang masih terkubur di puing-puing beton di seluruh Gaza, tidak terdeteksi karena hancur lebur. Sungguh, sangat menyayat hati kita kaum muslimin.
Ke mana pemimpin negeri-negeri muslim ini pergi? Seharusnya mereka membantu saudara-saudara kita yang di sana, seperti mengirimkan bantuan tentara untuk melawan entitas zionis Yahudi. Para pemimpin negeri-negeri kaum muslim justru tetap berdiam diri atas kezaliman yang terjadi, nyaris tak ada pembelaan dan bantuan dari mereka.
Pemimpin negeri-negeri kaum muslim saat ini tak berdaya. Negeri-negeri mereka menganut sistem kapitalisme sekuler (pemisahan agama dari kehidupan). Mereka menganggap bahwa masalah Palestina adalah masalah mereka sendiri, dan hanya sekadar konflik kemanusiaan. Mereka sibuk dengan urusan mereka sendiri. Padahal di dalam Islam, kaum muslim ibaratkan satu tubuh, jika ada tubuh yang mengalami sakit maka mereka juga merasakan sakit.
Di dalam Islam, Allah Swt. telah mewajibkan umat ini untuk mengusir para penjajah dari tanah air mereka. Allah Swt. berfirman:
وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ وَاَخْرِجُوْهُمْ مِّنْ حَيْثُ اَخْرَجُوْكُمْ وَالْفِتْنَةُ اَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِۚ وَلَا تُقٰتِلُوْهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتّٰى يُقٰتِلُوْكُمْ فِيْهِۚ فَاِنْ قٰتَلُوْكُمْ.
فَاقْتُلُوْهُمْۗ كَذٰلِكَ جَزَاۤءُ الْكٰفِرِيْنَ ١٩١
"Bunuhlah mereka (yang memerangimu) di mana pun kamu jumpai dan usirlah mereka dari tempat mereka mengusirmu. Padahal, fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Lalu janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka memerangimu di tempat itu. Jika mereka memerangimu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir."
Jadi, tugas kita sebagai kaum muslim adalah lebih dahulu menyadarkan umat Islam bahwa persoalan Palestina adalah persoalan kita bersama. Dengan pemahaman tersebut, kita harus memahamkan umat Islam bahwa mereka harus memiliki satu perasaan, pemikiran, dan peraturan yang sama untuk memecahkan persoalan-persoalan Palestina secara tuntas dan keseluruhan.
Dan juga membangkitkan pemikiran mereka akan penerapan syariat Islam secara kaffah, yakni tegaknya Khilafah Islamiah. Dengan tegaknya Khilafah, aturan Islam akan diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan. Dan menyatukan seluruh kaum muslim di seluruh dunia dengan aqidah Islam.
Dengan adanya Khilafah, seluruh umat Islam di dunia akan bersatu. Karena seorang pemimpin negara (khalifah) akan mengurusi umat Islam. Seorang khalifah tidak akan membiarkan umat Islam sengsara dan disiksa secara berlarut-larut dalam kekejian seperti yang terjadi saat ini di Gaza, Palestina. Khalifah akan mengirimkan tentara-tentaranya untuk jihad fisabilillah melawan para musuh-musuh Islam untuk memerangi mereka. Dan akan merampas apa yang menjadi hak wilayah kaum Muslimin. Karena itu, dengan Khilafah Islamiah-lah persoalan Palestina akan terselesaikan.
Wallahu a'lam. []
Baca juga:

0 Comments: