Headlines
Loading...
Konflik Belum Selesai, Perjuangan Hamas Tak Kunjung Usai

Konflik Belum Selesai, Perjuangan Hamas Tak Kunjung Usai

Oleh. Rina Herlina

SSCQMedia.com - Ada kabar menggembirakan yang datang dari pertempuran antara Hamas dan Israel. Menurut sebuah laporan yang berasal dari saluran televisi Israel, Channel 12 menyiratkan keterkejutan pihak pendudukan Israel perihal kekuatan militer dari gerakan pembebasan Palestina, Hamas dalam Perang Gaza. Padahal perang ini sudah berlangsung lebih dari 14 bulan. Laporan tersebut mengungkapkan jika Hamas secara militer mampu kembali memiliki kendali di Jalur Gaza dengan merekrut pasukan baru (tribunnews.com, 3-1-2025).

Bukankah ini kabar gembira sekaligus di luar dugaan? Pasukan Hamas, "Bak Mati Satu Tumbuh Seribu". Pasukan Hamas seolah mampu merestrukturisasi kekuatan militernya di Gaza terlepas dari banyak para pejuangnya yang gugur 'dinetralisir' Pasukan Israel (IDF).

Bahkan, Channel 12 Israel juga melaporkan bahwa Hamas saat ini diduga memiliki antara dua puluh dan dua puluh tiga ribu pejuang. Sungguh jumlah yang besar, mengingat penduduk Palestina banyak yang telah syahid akibat bombardir Israel yang membabi buta. Masih menurut laporan dari channel tersebut, tingkat perekrutan para petempur baru yang dilakukan Hamas jauh melebihi tingkat 'netralisasi dan pengurangan' kekuatan tempur mereka oleh pasukan Israel (IDF).

Jika melihat data, jumlah pejuang milisi pembebasan Palestina yang saat ini beroperasi di Jalur Gaza, dalam berbagai bentuk dan organisasi berbeda, berkisar antara dua puluh hingga dua puluh tiga ribu petempur. Ini menunjukkan sebanyak 9.000 pejuang terorganisir aktif di seluruh sektor dan front pertempuran di jalur Gaza.

Menurut perkirakan, setengah dari mereka berada di divisi Utara Gaza sedangkan separuhnya lagi di divisi Selatan Gaza. Juga terdapat antara 7.000 dan 10.000 pejuang tambahan yang tersebar di seluruh Jalur Gaza yang diduga mereka tidak beroperasi secara terorganisir. Sedangkan sekitar 4.000 pejuang dari Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam, dan organisasi lainnya, hadir dan tersebar di seluruh Gaza.

Sejatinya, pasukan milisi Hamas berperang hanya mengandalkan kekuatan seadanya dan keyakinannya terhadap Allah Swt. Ya, mereka yakin jika Allah selalu bersamanya dan senantiasa memberi kekuatan. Tidak penting berapa jumlah dari mereka yang syahid, yang terpenting bagi mereka adalah berjuang membela negeri sampai titik darah penghabisan.

Sikap yang ditunjukkan oleh para pejuang Hamas dan sebagian besar penduduk Palestina adalah sebuah sikap yang wajar dilakukan. Mengingat Israel sudah puluhan tahun “merecoki” dan mengintimidasi penduduk Palestina. Bahkan mereka terus mencaplok beberapa tanah milik penduduk Palestina.

Maka, tidak ada salahnya jika kita mendukung perjuangan mereka. Apalagi sesama umat Islam adalah bersaudara.

Sebagaimana hadis Rasulullah saw, "Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya."

Persaudaraan tersebut disebut dengan ukhuwah Islamiyah. Pengikat persaudaraan ini adalah akidah tauhid, yaitu La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah. Maka adanya perbedaan bangsa, suku, adat istiadat, dan warna kulit bukanlah menjadi halangan untuk tetap menjalin persaudaraan. Persaudaraan dalam Islam mengandung makna kesadaran, rasa tanggung jawab, kepedulian, dan solidaritas untuk membantu. Persaudaraan ini juga bersifat universal, tanpa mengenal perbedaan, waktu dan tempat.

Oleh karenanya, semoga umat Islam yang tersebar di seluruh dunia dan menjadi populasi umat terbanyak ini, mulai menyadari bahwa kita semua harus bersatu. Tanpa persatuan, umat Islam persis seperti anak ayam kehilangan induknya. Tercerai berai dan semakin terpuruk. Inilah kondisi yang sedang umat hadapi saat ini. Umat Islam terlalu sibuk dengan urusan dunia, sehingga terlena dan tidak menyadari jika penjajah sudah sejak lama mencengkeram dan merongrong negeri-negeri kaum muslim. Wallahualam. []

Payakumbuh, 4 Desember 2025

Baca juga:

0 Comments: