Oleh. Rina Herlina
SSCQMedia.com - Alon Ben-David, seorang jurnalis senior Israel, mengklaim bahwa pasukan Israel sejatinya telah terjebak di Gaza. Ben-David juga menyebut, perang yang saat ini dikobarkan Israel di Jalur Gaza, Suriah, dan Lebanon mirip dengan jebakan yang terjadi pada 1982, yaitu saat Israel menginvasi Lebanon.
Ini karena invasi tersebut pada akhirnya memicu perang mahal dan pendudukan sekitar delapan belas tahun yang tidak bisa dilanjutkan. Ben-David juga menyebut memasuki tahun 2025 ini, Israel sejatinya tetap sebagai sebuah negara yang terluka, dengan beberapa lukanya yang masih terbuka dan berdarah. Hal ini seperti dikutip dari Sputnik (tribunnews.com, 6-01-2025).
Meski terkesan Israel mengakhiri tahun 2024 dengan pencapaian militer yang besar, akan tetapi pencapaian tersebut sebenarnya tidak bisa diterjemahkan sebagai penciptaan realitas yang lebih baik dan mengubah Israel menjadi negara yang lebih baik untuk ditinggali. Ini karena tiap harinya situasi makin buruk, dan Israel beserta militernya terbenam dan menggali di Gaza, Lebanon, dan Suriah. Ini adalah pernyataan dari Ben-David yang notabene pernah menjadi jurnalis Pasukan Pertahanan Israel (IDF) saat invasi Israel ke Lebanon tahun 1982.
Di tengah konflik yang notabene terus berlanjut, nasib warga Israel di utara dan selatan tetap tidak menentu. Bahkan, tidak dapat dipastikan apakah mereka akan bisa kembali pulang ke rumah masing-masing atau justru nasibnya lebih buruk yaitu menjadi tidak jelas. Sebagai contoh yaitu, wilayah Israel Utara yang terdampak oleh pertempuran Israel-Hizbullah. Warga di sana pada akhirnya terpaksa mengungsi. Sekadar informasi, baru sebagian saja warga Israel yang kembali sejak gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah diumumkan.
Sementara di Jalur Gaza Palestina, nyaris seluruh area di Gaza utara sudah bersih dari warga sipil dan Hamas. Ini menurut pihak Israel, padahal sejatinya tidak ada yang tahu di mana pastinya keberadaan para pejuang Hamas. Mereka terus bergerak dalam senyap berbekal keyakinan kepada Rabb pemilik alam semesta. Bahwa cepat atau lambat, Zionis akan hancur atas izin Allah Swt.
Lebih lanjut, menara-menara di kawasan Beit Lahiya yang menjadi tempat para staf dan dokter juga telah diratakan. Nyaris tak tersisa satu pun rumah yang menghadap halaman Netiv HaAsara atau jalur kereta api menuju Sderot.
IDF begitu berambisi menghabiskan tiap hari di Gaza untuk menguras darah penduduk Gaza, padahal sejatinya mereka sedang menguras darahnya sendiri. Saat ini IDF disinyalir bersiap mengerahkan divisi keempatnya untuk beraksi di Gaza. Meski demikian, tentara Zionis sampai detik ini tidak bisa membunuh setiap orang yang mereka identifikasi sebagai Hamas. Ini karena jumlah militansi Hamas di Gaza tak terbatas.
Israel tidak akan bisa mengambil apa yang sudah mereka rencanakan, jika Allah Swt. tidak menghendaki. Justru mereka akan mendapati dirinya berkubang dan berdarah di Gaza selama bertahun-tahun tanpa harapan dan tanpa sandera, padahal beberapa di antara sandera masih hidup. Begitulah, Israel saat ini sedang menunggu kehancuran Palestina, padahal bisa jadi justru Israel lah yang lebih dulu hancur. Sesungguhnya Allah selalu bersama dengan orang-orang yang tertindas, ikhlas, sabar, dan dizalimi.
Maka kebebasan Palestina, hakikatnya adalah sebuah hal yang insyaallah akan segera terjadi. Semua itu pasti terjadi jika Allah menghendaki. Hanya soal waktu, Palestina bisa meraih kemerdekaannya. Pertanyaannya, kita sebagai umat Islam yang memiliki ikatan akidah dengan mereka, apakah akan ikut membantu Palestina dalam meraih kemerdekaannya, atau justru tidak perduli dan tidak memiliki empati?
Meski penduduk dan pejuang militansi Palestina telah banyak yang syahid, kematian sejatinya bukanlah akhir segalanya. Hal tersebut bukan menandakan habisnya perjuangan. Ini karena hukum sejarah telah menjelaskan, dimana ada penjajahan disitu akan lahir pejuang kemerdekaan. Maka, pada akhirnya kemerdekaan Palestina akan menjadi cerita akhir dari kisah tersebut. Semoga Allah memudahkan perjuangan saudara-saudara yang sedang berjuang di Gaza Palestina, mempercepat kemenangan dan kemerdekaan mereka. Aamiin. []
Payakumbuh, 6 Januari 2025
Baca juga:

0 Comments: