Headlines
Loading...
Oleh. Eka Suryati 

SSCQmedia.Com-Menulis membuat kita selalu berpikir, membuat diri menjadi kreatif. Benarlah pendapat para ahli bahwa menulis bisa membuat kita terhindar dari kepikunan di usia dini. Mengapa? Karena dengan menulis kita dapat membuat otak kita berpikir, mencari ide-ide sehingga aliran darah dari dan ke otak tetap lancar. Sehatnya otak manusia membuat sehat juga tubuh, karena segala perintah ke tubuh berasal dari otak. Itulah sebabnya menulis dapat mencegah kepikunan, terutama di usia dini.

Menulis itu dapat menyalurkan gagasan-gagasan yang dituangkan sehingga dapat dibaca oleh orang banyak. Tulisan bermanfaat itu akan menjadi amal ibadah yang berbuah pahala sehingga menulis menjadi layak diberi ruang sebagai aktivitas bermanfaat bagi diri. Menulis akan membuat kita merasa bermanfaat. Dalam sebuah hadis Rasulullah saw. bersabda,

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni).

Seseorang yang menulis bisa mengajak orang lain untuk berbuat baik dan menjadi kegiatan berfaedah. Begitu banyak manfaat dari kegiatan literasi baca tulis sehingga rasanya tak ada alasan untuk malas menulis.

Jika ditanya awalnya apakah ada keinginan menjadi seorang penulis, atau bisa menulis dan dimuat di media atau dibukukan? Jujur saja tidak terpikirkan sejak awal. Tidak ada dalam cita-cita kecil, karena memang belum memahami betapa banyaknya manfaat dari suatu karya tulis. Rasa kagum ada, dan memang pernah terlintas dalam benak, enak sekali ya punya karya. Tapi itu hanya pikiran selintas saja ketika membaca buku atau karya yang menurutku bagus. Tapi kini keinginan untuk terus menulis itu ada, terpatri di hati dan berkeinginan untuk istikamah. Menulis bagiku kini membuat hari-hariku penuh warna.

Cara Mendapatkan Ide Menulis

Bergabung dalam suatu komunitas menulis bisa menjadi salah satu solusi agar ide menulis selalu ada. Kita bisa sharing pendapat tentang apa yang akan kita buat, apa yang ingin kita lakukan. Para sahabat yang sama-sama berkomitmen untuk menulis akan saling membantu kita dalam mencari ide untuk menulis. Bisa juga saling sharing di saat ada kesulitan dalam memulai suatu karya. Membaca karya para sahabat juga bisa menimbulkan ide atau dorongan untuk menulis yang kadang menghilang.

Kalau kita bergabung di komunitas literasi itu terkadang ada kegiatan yang memang mengharuskan kita membuat cerita, postingan dan sebagainya yang akan membuat kita harus menulis. Ada challenge-challenge yang diselenggarakan, hal ini akan membuat kita mencari, menemukan gagasan menulis. Komunitas yang kita ikuti juga akan selalu memacu anggotanya untuk selalu menghasilkan suatu karya. Menyelenggarakan kegiatan, mengajak untuk membuat karya yang akan dibukukan, mengajak mengikuti challenge, akan selalu dilakukan kalau kita ada dan menjadi anggota komunitas literasi. Dengan niat yang sama, mencari rida Allah dari kegiatan menulis, membuat semua komunitas yang ku ikuti begitu senang, ikut bahagia apabila anggotanya menorehkan suatu karya. 

Ide menulis juga akan muncul kalau kita membaca suatu postingan yang menarik. Saat kita membaca buku, bisa juga muncul ide atau gagasan yang dapat kita tuliskan. Melihat kejadian di sekitar kita, bisa membuat kita berpikir dan ide spontan bisa muncul. Menonton suatu acara, membaca buku cerita, membaca kisah menarik seorang tokoh, semua bisa membantu kita agar bisa menemukan ide-ide menulis.

Sumber Inspirasi

Menulis butuh inspirasi. Kreativitas menulis perlu dicari dan digali. Banyak membaca akan membuat ide-ide di kepala bermunculan dan membuat kita menggerakkan jemari untuk menggoreskan kata demi kata menjadi bacaan yang enak untuk dinikmati. Kita bisa belajar dari para ulama, betapa banyak ilmu mereka, namun mereka juga menulis. Ilmu yang mereka miliki, mereka ikat dengan menulis. Karena karya-karya mereka, kita bisa belajar memahami Islam.

Menulis bisa kita dapatkan karena dorongan dan motivasi dari para guru literasi kita. Ketika mereka mengatakan bahwa suatu saat kita akan pergi meninggalkan dunia fana ini, apa yang ingin dilakukan agar selalu ada pahala jariyah yang kita miliki. Pahala jariyah itu bisa kita peroleh dengan menggoreskan aksara, merangkainya menjadi tulisan bermakna dan bermanfaat. Karya-karya yang kita buat, saat dibaca dan membuat orang tergugah untuk berbuat kebaikan, insyaallah akan menjadi amal ibadah yang terus mengalir selama orang-orang yang tergugah itu hidup dan melakukan seperti apa yang kita tuliskan.

Al-Qur'an sebagai pedoman hidup manusia, khususnya umat Islam, menjadi sumber inspirasi untuk berkarya yang tak pernah akan ada habisnya. Menyelami ayat-ayat cinta yang Allah turunkan, menemukan ayat berkesan dari yang kita baca, akan membuat kita menemukan ide untuk membuat suatu karya. Al-Qur'an sendiri diturunkan wahyu pertamanya adalah 'bacalah, artinya umat Islam harus membaca agar memperoleh ilmu pengetahuan. Ilmu yang diperoleh agar tak menjadi lupa, maka harus diikat dengan tulisan. Dan Allah begitu menghargai orang-orang yang memiliki karya, menulis bagi kepentingan umat Islam.

نٓ‌ ۚ وَالۡقَلَمِ وَمَا يَسۡطُرُوۡنَۙ
Artinya: "Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan."

Dalam Surat Al-Qalam ayat 1 Allah begitu menghargai sebuah karya yang dituliskan, karena karya yang dituliskan akan banyak dibaca, dipahami dan dimanfaatkan untuk kebaikan, apabila itu adalah hal yang memang bermanfaat bagi banyak orang.

Menulislah terus, dari mana pun ide itu akan kita dapatkan. Dari postingan yang bersliweran di media sosial juga akan memunculkan ide, menghidupkan imajinasi. Kata demi kata kita tulis, akan terangkai menjadi kalimat. Kalimat demi kalimat kita sambungkan menjadi tulisan yang bermakna. Menulis melahirkan kreativitas. Menulislah dengan tulisan yang baik dan bermanfaat, kau akan tersenyum saat tulisanmu menjadi pemberat amalanmu di akhirat kelak. [Hz]

Kotabumi, 1 Desember 2024

Baca juga:

0 Comments: