surat pembaca
Palestinaku Belum Lenyap
Oleh. Rina Herlina
Melihat berita terbaru tentang terbunuhnya pemimpin Hamas yang baru yaitu Yahya Sinwar, sungguh mengejutkan. Betapa zionis sangat berambisi melenyapkan para pejuang Hamas termasuk para pemimpin pergerakan lainnya yang menunjukkan keberpihakannya pada Palestina. Zionis semakin membabi buta, mereka seperti telah kehabisan cara bagaimana melenyapkan para pejuang militan Hamas. Terbukti, bayi-bayi, anak-anak, dan para perempuan pun tak luput dari gempuran rudal mereka. Padahal, anak-anak yang mereka bunuh tidak tahu apa-apa. Mereka sama sekali tidak ada kaitannya dengan peperangan yang terjadi. Anak-anak itu hanya korban dari sebuah tragedi yang sama sekali tidak mereka kehendaki. Namun, zionis tanpa ampun terus menghabisi anak-anak dan kaum perempuan, tak peduli meski seluruh dunia sibuk mengecam.
Meski berita kematian Yahya Sinwar terus merebak dan membuat sedih para pendukung Palestina, namun seorang pejabat senior Hamas berkata, bahwa kelompok militan Palestina tidak akan bisa dilenyapkan begitu saja, meski dengan membunuh para pemimpinnya. Pejabat senior tersebut juga tidak mengonfirmasi tentang kematian Yahya Sinwar. Menurut Basem Naim yang merupakan anggota senior biro politik Hamas, mengatakan bahwa Hamas adalah sebuah gerakan pembebasan yang dikomandoi oleh orang-orang yang mencari kebebasan dan martabat. Hal itu tentu saja tidak bisa dilenyapkan (18-10-2024).
Zionis Israel nampaknya semakin percaya diri karena merasa mampu membunuh para pemimpin gerakan Palestina. Padahal, sejatinya itu bukanlah akhir dari gerakan dan perjuangan Palestina. Terbukti dengan terbunuhnya beberapa pimpinan Hamas di masa lalu, justru semakin membuat Hamas kuat dan populer. Bahkan, para pemimpin yang syahid tersebut menjadi ikon bagi para generasi berikutnya untuk melanjutkan perjalanan menuju Palestina yang merdeka.
Zionis tidak tahu bahwa para pejuang yang terbunuh sejatinya mereka belum wafat. Mereka yang syahid, sejatinya tetap hidup di sisi Allah, hanya saja zionis tidak mengetahui dan tidak memahaminya.
وَلَا تَقُولُوا لِمَن يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَٰكِن لَّا تَشْعُرُونَ
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” (QS. Al-Baqarah:154)
Demikianlah, orang-orang yang gugur di jalan Allah dalam rangka memperjuangkan agama Allah, sungguh mereka hakikatnya tetap hidup di sisi Allah dalam keadaan sangat baik. Meski ribuan nyawa telah syahid akibat kekejaman zionis Israel, namun kenyataan tersebut tidak membuat nama Palestina lenyap. Palestina dan rakyatnya tetap hidup di hati orang-orang yang mempunyai kesamaan rasa dan cinta. Rakyat Palestina selalu memiliki tempat di hati banyak manusia. Mereka menjadi simbol perjuangan membela hak dan agama. Palestina bukan sekadar tentang Baitul Maqdis, lebih dari itu, Palestina adalah tentang rasa kemanusiaan. Palestina adalah tentang akidah yang sama yang mempersatukan umat Islam di seluruh penjuru dunia. [Ay]
Baca juga:

0 Comments: