Challenge Motivasi
Oleh. Teti Rostika
Pada tulisan kali ini aku ingin mengungkapkan rasa syukur yang teramat besar karena Allah mempertemukan dengan pasangan hidup dalam menjalankan ibadah rumah tangga.
Namanya adalah Andri Karisman. Aku mengenalnya saat duduk di bangku Aliyah. Aku sering melihatnya dari dalam kelas. Saat itu aku kelas 2 IPA dan Kang Andri kelas 3 IPA. lokasi kelas kami berdekatan. aku di lantai bawah dan Kang Andri di lantai atas. Tangga menuju kelas 3 bertepatan dengan pinggir kaca jendela kelasku. Sehingga aku tidak asing melihat wajahnya. Saat ia menaiki tangga sambil ngaca dulu di jendela kelasku. Dari situ aku jadi sering melihatnya.
Selama di sekolah, Kang Andri adalah laki-laki pendiam. Tidak aktif dalam organisasi dan aku pun hanya sebatas tahu namanya tanpa mengenalnya. Tanpa pernah senyum ataupun tidak pernah ngobrol dengannya. Tapi berdasarkan informasi yang aku dapat dari kakak kelas yang aktif di OSIS bersamaku, bahwa Kang Andri itu orangnya baik
Aku hanya kenal pada temannya Ka Ageung. Karena Ka Ageung tempat aku bertanya pelajaran Matematika saat ujian. Tempat duduk Ka Ageung selalu di pinggir tempat dudukku. Sehingga untuk menyapa dan bertanya tidak terlalu sulit.
Aku mulai berinteraksi dengan Kang Andri saat di tempat kerjaku (taman bacaan) ada lomba cerdas cermat, butuh bel, informasi yang aku dapat, pinjam saja ke Kang Andri. Aku pun mulai memberanikan diri bertemu dengannya untuk meminjam bel.
Interaksi yang kedua adalah saat aku kuliah semester akhir bertemu dengannya satu bis. Dari situ Allah selalu mengkondisikan saya untuk berinteraksi dengannya.
Tapi pada saat itu aku sudah hijrah. Sehingga interaksi yang aku lakukan hanya sebatas keperluan saja. Aku butuh bantuan service komputer dan printer, karena aku tahu bahwa Kang Andri bisa membetulkan komputer dan printer akhirnya aku minta jasa dia.
Singkat cerita, tidak disangka Kang Andri yang aku kenal dari Aliyah, bahkan satu kampus, Allah takdirkan jadi laki-laki yang berakad dengan Bapak dengan perjanjian yang kuat dalam ikatan pernikahan.
Bagiku Kang Andri adalah kesatria, di saat istrinya mengandung anak pertama, rela mengutamakan siswa yang akan UNBK mengantar ujikom pertama menginduk ke Rancaekek karena baru merintis jurusan.
Bagiku Kang Andri adalah kesatria karena rela menginap di tempat kerja sampai larut malam begadang setting semua komputer sinkronisasi, memulihkan komputer yang eror atau rusak, berbenah pindah ruangan, mengangkut kabel dan komputer, kemudian dipasang ulang. Rela meninggalkan istri di rumah demi sukses lancar UNBK semua peserta didik bisa berhasil lulus dengan baik.
Bagiku Kang Andri adalah kesatria, rela menempuh perjalanan jauh ke Bandung dan ke perusahaan-perusahan untuk memastikan bahwa peserta didiknya diterima PKL di perusahaan.
Bagiku Kang Andri adalah kesatria, selalu berlapang dada, memaafkan setiap kesalahan istrinya, jika ia yang salah, ia juga berbesar jiwa mengakui kesalahan.
Bagiku kang Andri adalah kesatria, setia menunggu, menemani istri, merawat di rumah sakit, mendampingi saat akan operasi, baik lahiran SC tiga kali atau operasi gigi.
Bagiku kang Andri adalah kesatria, di wajahnya selalu nampak sejuk kesabaran, lemah lembut pada istrinya, tidak pernah membentak istrinya, berlaku makruf pada istrinya, membantu setiap pekerjaan istrinya baik pekerjaan logistik di rumah ataupun masalah dakwah dan kini membantu mengelola bimbel.
Ya Allah, karuniakanlah kami rumah tangga sakinah mawadah warahmah, kuatkan ikatan pernikahan kami, karuniakan suamiku, Andri Karisman, umur yang berkah, kesehatan yang berkah, rezeki berkah melimpah yang digunakan di jalan ilmu dan ibadah, jadikan ia pemimpin yang amanah, penyejuk istri dan anak di rumah, pemimpin yang akan mengajak anak dan istri ke dalam jannah, semoga disegerakan oleh Allah bisa berangkat ke Makkah di tahun ini. Aamiin.
Bandung, 19 Agustus 2024. [An]
Baca juga:

0 Comments: