Headlines
Loading...
Karena Cinta, Dakwah Jadi Memesona

Karena Cinta, Dakwah Jadi Memesona

Challenge Motivasi 



Oleh. Hanif Eka Meiana

Mengajak orang pada kebaikan memang butuh perjuangan. Hal yang lumrah dalam dakwah ialah bahwa pasti akan ada yang setuju ataupun ada yang menolak. Menjadi tugas kita bersama sebagai insan yang mulia untuk terus menyampaikan kebaikan dan kebenaran kepada umat. Dengan harapan Allah akan mengampuni dosa yang telah lalu serta memberikan pahala jariyah dari amal yang dilakukan. 

Karena sesungguhnya sebaik-baik manusia ialah yang paling bermanfaat bagi sesamanya. Menyampaikan kebenaran ataupun kebaikan itu membutuhkan cinta. Bila tak ada cinta maka dakwah akan terasa menjadi beban. Tanpa cinta kita tidak akan bersemangat menjalani lika-liku dalam dakwah. Tanpa cinta hubungan akan terasa hambar. 

Perspektif kita terhadap seseorang, akan mempengaruhi sikap dan tindakan kita terhadapnya. Bila kita memandang orang lain sebagai hamba Allah yang perlu untuk mendapat petunjuk dan hidayah maka akan ringan langkah kita dalam menyampaikan amar ma'ruf nahi munkar. Tetapi sebaliknya, bila kita sudah memiliki persepsi yang buruk terhadap seseorang, maka akan berat diri ini untuk hanya sekedar menyampaikan sebuah nasehat. 

Menjadi sebuah kendala dalam dakwah manakala kita memilah dan memilih orang-orang yang yang akan kita dakwahi. Hanya karena ia berpakaian terbuka lantas kita menjadi benci kepadanya. Hanya karena ia berbeda pandangan lantas kita merasa jijik dan berpaling dari menyampaikan kebenaran. Hanya karena ia tidak selevel dengan kita lantas kita menjauhinya. Astaghfirullah. 

Tidak pantas bagi kita untuk menilai seseorang dari luarnya saja. Bisa jadi mereka sebenarnya adalah orang-orang yang berharap untuk dapat diselamatkan. Orang-orang yang menangisi dosa-dosanya kala sendirian. Dan orang-orang yang tengah berjuang menjemput hidayah Allah Swt.

Dengan berusaha mencintai orang yang kita dakwahi maka dengan itu semakin banyak kreativitas yang akan dimunculkan dalam berdakwah. Hubungan dengan sesama menjadi lebih harmonis. Jikapun tidak berkenan, mereka yang sudah kenal dengan kita akan tetap menjalin hubungan yang baik, bahkan mungkin akan menjadi pembela manakala kita dihadapkan pada kesulitan dalam dakwah. 

Oleh karenanya, dakwah itu butuh cinta. Karena cinta, kita peduli pada sesama. Karena cinta, kita sayang pada mereka yang papa. Karena cinta, kita berharap masuk surga bersama-sama. Dan karena cinta, dakwah jadi memesona. [My]

Klaten, 2 Agustus 2024

Baca juga:

0 Comments: