Headlines
Loading...
Oleh. Ratih Mayane

Siapa sih yang tidak mau hatinya tenteram, damai, sejahtera? Semua orang menginginkan ketenteraman, kedamaian, dan keamanan dalam hidup. Ketenteraman dari hati akan membuat hari-hari terasa menyenangkan, menerima ujian hidup dengan lapang dada, selalu bisa bersyukur dalam setiap kondisi. Banyak upaya yang dilakukan untuk mencapai sebuah ketenteraman dan Allah telah menjanjikan ketenteraman yang mudah dan dekat. Seperti dalam surat Ar-Ra'd  yang artinya:
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."

Sebagai seorang muslim kita tahu cara mengingat Allah adalah dengan banyak berzikir, salat, dan berdoa. Hal yang mudah tapi sering terlupakan karena kesibukan-kesibukan dunia lainnya. Terlalu percaya pada kemampuan diri sehingga lupa bahwa ada yang memberi kekuatan atas segalanya.

Perasaan yang damai akan membawa ketenangan bagi seseorang. Ketenangan dalam mengambil keputusan, ketenangan dalam menyelesaikan permasalahan hidup. Dengan mengembalikan semua perkara kepada Allah, melihat keputusan dari sudut pandang Islam.

Berzikir mengingat Allah akan membuat mulut kita terbiasa mengucapkan kalimat tayibah. Menghindarkan kita dari perkataan buruk dan sia-sia. Terjaga dari mencela dan menghina orang lain, terjaga hubungan silaturahmi yang baik.

Ketika lupa, lekaslah beristigfar. Manusia memang tempatnya lupa, tapi Allah selalu menerima tobat hamba-Nya. Jadi jangan ragu untuk beristigfar memohon ampun atas kelalaian dan kekhilafan yang telah diperbuat. Membiasakan lidah basah karena zikir.

Salat lima waktu adalah kewajiban seorang muslim di manapun ia berada. Salat tepat waktu akan menggambarkan kedisiplinan seseorang dalam beribadah. Apalagi salat adalah tiang agama, hal yang pertama kali dihisab kelak. Amalan salat tidak boleh disepelekan begitu saja. Kebiasaan menjalankan salat tepat waktu akan menghasilkan ketenteraman tersendiri dalam diri seseorang. 

Dengan air wudu yang menyegarkan, sujud yang mendalam, mengadukan segala persoalan pada Yang Maha Pengasih hingga diberikan jalan keluar yang terbaik. Ketika kita percaya akan kuasa-Nya, kita tidak akan meninggalkan salat. Memaksakan diri ketika malas menghampiri. Memantaskan diri mendapat syafaat dari-Nya.

Wallahualam bissawab. [Ni]

Baca juga:

0 Comments: