Headlines
Loading...
Oleh. Siti Nur Rahma

Santri adalah pelajar yang menjadi harapan umat, untuk menjadi seorang ulama, faqih dalam agama dan penerang dalam kegelapan. Kehadiran santri yang memiliki semangat jihad membela agamanya adalah sosok yang dinanti di tengah umat yang rindu kemenangan Islam.

Pergelaran hari santri pada Minggu 22 Oktober 2023 diselenggarakan dengan semangat, yang dibina oleh Presiden Jokowi. Tepatnya di Monumen Tugu Pahlawan, Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Acara itu dihadiri oleh banyak pejabat pemerintah. Dalam sambutan yang disampaikan, Presiden Jokowi berucap, “Semangat hari santri ini harus terus kita pegang teguh sesuai dengan konteks saat ini, konteks kondisi saat ini, di mana juga ada krisis ekonomi akibat perang, adanya krisis pangan akibat perang, adanya krisis energi akibat juga adanya perang." (Kemenag.co.id, Minggu, 22 Oktober 2023)

Secuil harapan yang diperuntukkan kepada para santri termasuk para pemuda saat ini yang menjadi generasi penerus bangsa adalah harapan yang tak dapat dipungkiri ada dalam setiap benak orang tua, masyarakat dan negara. Harapan untuk membela dan mempertahankan bangsa dan negaranya dari penjajahan dengan semangat jihad. 

Penjajahan yang masih terjadi di muka bumi ini, perlu semangat berjuang untuk mengusirnya dengan segenap daya dan upaya dari para pemuda, khususnya santri, generasi penerus ulama. Baik penjajahan fisik maupun penjajahan pemikiran yang sedang umat alami saat ini.

Penerapan sistem kapitalisme sekuler dalam kehidupan ini adalah bentuk baru dari penjajahan yang sedang terjadi. Yakni penjajahan yang tidak melibatkan fisik dengan mengangkat senjata, melainkan melalui perusakan pemikiran umat dengan menjauhkan akidah dan syariah dalam diri umat Islam. Itulah ciri khas sekularisme, memisahkan agama dari segala aspek kehidupan manusia.

Maka perlu disadari, makna jihad secara hakiki oleh pemuda santri, generasi penerus perjuangan para mujahidin. Jihad dalam makna hakiki adalah perang suci yang berasaskan akidah untuk mengusir penjajahan di atas negeri-negeri muslim.

Sehingga para pemuda santri haruslah memperjuangkan isi Al-Qur'an yang telah mereka hafalkan dan memperjuangkan syariah Islam yang telah mereka pelajari untuk diterapkan di segala aspek kehidupan. Baik aspek pemerintah, pendidikan, sosial, pergaulan dan aspek peradilan.

Hanya dengan penerapan Islam secara kaffah (menyeluruh) akan menghilangkan bentuk penjajahan di muka bumi ini. Maka semangat revolusi jihad dalam jiwa pemuda santri sangat didambakan sebagai pembebas penjajahan menuju kemenangan sejati. Wallahu 'a'lam bishawab. [Rn]

Baca juga:

0 Comments: