Headlines
Loading...
Oleh. Rita Mutiara 

Malam pukul 21.35 saya sudah ngantuk, biasanya mata bisa bertahan sampai pukul sepuluh atau sebelas malam. Baru saja nonton youtube Maudy yang mengingatkan, "Jangan tidur sebelum pekerjaan selesai."  Tapi kupikir aku harus menyayangi tubuhku yang mulai kena gejala flu. Riak di tenggorokan selalu muncul sehingga berulang kali harus meludah. Aku putuskan untuk segera beranjak ke pembaringan setelah salat isya. Sebenarnya tidur cepat tergantung situasi dan kondisi, kalau tidak dikejar deadline tidak memaksakan diri untuk menyelesaikan pekerjaan. Seharusnya tidak boleh begitu tapi aku mengikuti ritme tubuh yang memang butuh istirahat. Tidur pukul setengah sepuluh malam masih wajar, walaupun bagi sebagian orang pantang tidur sebelum pekerjaan selesai. Bacaan Qur'an aku pun belum 1 juz, terpaksa mau dilanjut bada subuh.

Aku pagi terbangun ketika melihat jam ternyata masih pukul satu malam. Setelah buang air kecil melihat ponsel di atas meja. Ingin rasanya buka ponsel, tapi aku harus jaga fisik maka aku kembali merebahkan tubuh di tempat tidur. Nyamannya yang kurasakan membuat aku kembali terlelap tidur dengan nyenyak.

Sudah rutin aku terbangun pukul 3 pagi, kubuka ponsel memeriksa adakah pesan penting yang belum sempat kubaca kemarin. Ternyata ada, aku harus masuk group telegram untuk ikut Qur'an Journaling dengan agenda via zoom. Nanti akan diberi informasi tentang topik tadabbur 3 bulan ke depan, briefing mekanisme grup dan panduan langkah tadabbur dan Qur'an Journaling.

Aku memang berniat untuk lebih sering Tadabbur Qur'an, kebetulan kubaca di instragram merekrut anggota baru, maka segera aku mendaftar. Pada zoom nanti siang disebut acara orientation day untuk member Learning Community. Begitulah anak muda suka menggunakan bahasa asing, aku ini emak-emak harus menyesuaikan diri.

Seharusnya pagi ini aku ikut upacara Hari Pemuda 28 Oktober kubaca surat undangan di WA group kemarin. Tapi kuputuskan untuk tidak ikut. Sepertinya aku harus menyayangi fisikku karena gejala flu belum juga hilang. Saat upacara nanti bakalan kepanasan di tengah lapangan, karena berdiri di tengah lapangan. Sementara para pejabat duduk di tribun tidak kena sinar matahari karena ada atap di atasnya. Teman suka mengeluh, "Beginilah jadi orang kecil beda dengan pejabat." Aku menyetujui perkataannya. Oleh karena itu agar aku tidak mengeluhkan hal itu itu, sekalian saja tidak hadir. 

Ketidakhadiranku dalam upacara sumpah pemuda bukan berarti tidak memahami arti sumpah pemuda. Kupelajari dan kuhayati arti sumpah pemuda sejak SD. Sekarang bentuk penghayatan sumpah pemuda bagiku dengan ikut membina karakter pemuda sebagai generasi penerus bangsa. 

Aku guru, tetapi  di luar jam mengajar aku membuat group literasi untuk murid-muridku. Pada intinya aku mencoba untuk menekankan pentingnya life skills yang tidak diajarkan di sekolah.

Ada 5 keterampilan hidup yang harus dikuasai pemuda, pertama komunikasi. Kemampuan  bisa menyampaikan informasi kepada orang lain, baik secara lisan atau tulisan penting dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya berupa informasi tapi juga mengungkapkan pikiran dan perasaan kepada teman atau orang yang lebih tua. 

Sepertinya anak-anak sudah paham pentingnya komunikasi, malah mereka mengusulkan untuk belajar public speaking. Mereka menyadari pentingnya kemampuan untuk bisa mempresentasikan pokok pikiran berbentuk ide dan gagasan di depan orang banyak.

Kedua, keterampilan berpikir kritis.
Setiap orang harus bisa meneliti data atau fakta yang ada, lalu membuat kesimpulan sehingga tahu jalan keluar dari suatu masalah. Bila ada informasi yang datang tidak boleh mudah percaya, harus memastikan kebenarannya dengan melakukan chek and re check

Ketiga adalah keterampilan mengendalikan emosi. Bila mampu mengendalikan emosi akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Mampu menahan marah dan bersikap tenang menghadapi berbagai masalah dengan orang lain.

Keempat yaitu fleksibel. Life skill ini yaitu kemampuan untuk bisa beradaptasi dengan cepat dalam keadaan apapun. Sehingga bisa menyelesaikan tugas dan menangani apapun masalah baru yang ditemui. Kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan harus diasah hingga bisa menemukan cara untuk mengubah rencana guna mengatasi hambatan yang tak terduga.

Kelima, keterampilan yang sangat penting yang harus dimiliki pemuda adalah disiplin. Sikap disiplin menjadi salah satu sikap yang berguna dalam kehidupan sehari-hari sehingga bisa mencapai kesuksesan. Dengan disiplin bisa menjadi pribadi yang lebih terarah. Sadar dan mengerti berbagai aturan yang harus dipatuhi. Meski menjalankan disiplin tidak mudah, tapi harus dilakukan agar tujuan dan cita-cita bisa tercapai.

Point-point 5 life skill ini aku sampaikan kepada anak-anak murid sekolahku lewat WA. Disampaikan nilai-nilai universal karena ada siswa non muslim. Dengan apa yang aku lakukan ini, aku berharap bisa menambah wawasan mereka. Tergugah hati mereka untuk menggunakan masa muda dengan baik. [Hz]

Baca juga:

0 Comments: