Headlines
Loading...
Oleh. Ratna Kurniawati, SAB

Tawuran antar pelajar memang bukan hal baru dalam sistem pendidikan saat ini. Tawuran seolah-olah sudah menjadi tradisi warisan yang mengakar di  kalangan pelajar sebagai generasi muda calon penerus bangsa. Berita tentang tawuran selalu mewarnai media massa. Tujuannya bukan hanya untuk membuktikan siapa yang lebih dan kuat, tetapi sudah mulai menggunakan senjata tajam (sajam) hingga jatuh korban jiwa.

Dikutip dari kompas.tv (3/11/2022), Aksi tawuran antar dua kelompok pelajar terjadi di Jalan Flyover Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kemarin (1/11/2022) malam. Banyak pelajar yang terlibat tawuran menggunakan senjata tajam. Akibatnya, tak satu pun pengendara di ruas Jalan Flyover Jati Baru, Tanah Abang, berani melintas.

Satu contoh yang membuat kita prihatin adalah ketika pelajar SMP melakukan tawuran antar sekolah demi membuat konten video agar viral. 
Seperti diwartakan kompas.com (2/12/2022), sejumlah siswa sekolah menengah pertama (SMP) diduga melakukan tawuran di Jalan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Menurut polisi, mereka diduga melakukannya hanya untuk membuat konten. Aksi tawuran para pelajar SMP yang video rekamannya viral di media sosial itu terjadi pada Rabu (30/11/2022) sore.
"Cari ingin seru-seruan dan cari perhatian. Bahasa sekarang itu konten," ujar Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Jagakarsa, Kompol Multazam saat dikonfirmasi, Jumat (2/12/2022).

Sungguh miris. Remaja yang diharapkan menjadi tonggak peradapan masa depan dan agen perubahan kini identik dengan aktivitas tawuran, pacaran dan narkoba. 

Kapitalisme: Penyebab Tawuran antar Pelajar

Adapun penyebab tawuran antar pelajar adalah minimnya kontrol dari keluarga, masyarakat dan negara. Keluarga yang sejatinya adalah benteng pertama bagi remaja seakan-akan sibuk dengan aktivitas mencari nafkah dan cenderung mengabaikan pembinaan terhadap remaja. 

Potret buram generasi remaja saat ini membuktikan kegagalan sistem kapitalis dalam mencetak generasi melalui sistem pendidikannya. Pendidikan lebih berorientasi pada dunia, sementara urusan agama cenderung dipinggirkan. Akibatnya, mereka hanya berpikir untuk lulus dengan nilai bagus dan mendapatkan pekerjaan tanpa melihat standar benar atau salah, halal atau haram. Keterbatasan jam pelajaran agama (hanya 2 jam per pekan) di sekolah dirasa kurang cukup untuk mengkaji ilmu Islam secara mendalam. Apalagi keluarga sebagai benteng pertama remaja kerap terlalu sibuk dengan urusan duniawi, sehingga pembentukan kepribadian Islami pada diri anggota keluarga terabaikan.

Islam Kafah: Solusi Atasi Tawuran antar Pelajar

Islam adalah agama yang memiliki seperangkat aturan paripurna dalam mengatasi setiap masalah kehidupan, termasuk masalah tawuran antar pelajar. Sayang, agama Islam hanya dianggap sebagai agama ritual. Sedangkan aturannya tidak diterapkan dalam semua sendi kehidupan.

Aturan Islam hanya bisa diterapkan dalam kehidupan apabila Islam menjadi mabda' (way of life (jalan hidup)/ideologi) di sebuah negara. Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam dan Khulafaur Rasyidin menjadikan Al-Qur'an dan sunah sebagai sumber dari sumber hukum dalam kehidupan. 

Dasar pendidikan dalam sistem Islam adalah akidah Islam. Tujuannya untuk mencetak generasi yang berkarakter (berkepribadian) Islami.

Untuk mencetak generasi gemilang, berkarakter (berkepribadian) Islami, setidaknya butuh 3 komponen  yang urgent. Di antaranya: 
Pertama : Keluarga. 
Orang tua berperan penting untuk mendidik anak-anak sesuai dengan syariat Islam sejak dini, dengan penuh  iman dan takwa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Kedua : Masyarakat. 
Dalam Islam, masyarakat diperintahkan untuk melakukan amar ma'ruf nahi mungkar, saling menasihati dalam kebaikan. Dengannya, akan  tercipta masyarakat yang Islami.

Ketiga : Negara. 
Dalam Islam, negara wajib menyelenggarakan pendidikan dengan kurikulum pendidikan berbasis akidah Islam agar  dapat mencetak generasi yang saleh salehah yang  berkepribadian Islami. 

Oleh karena itu, sudah saatnya kita mencetak generasi "khairu ummah" dengan kembali kepada tatanan terbaik dari Sang Maha Pencipta, Allah Swt. Hanya syariat Islam kafah yang diterapkan khil4f4h Islamiah yang mampu menghapus potret buram generasi remaja saat ini. 

Wallahu a'lam bishawwab.

Baca juga:

0 Comments: